Baju Jersey Bola

Belanda vs Argentina : Tak Ada Di Maria, Aguero Siap

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Argentina mendapat kabar baik sekaligus kabar buruk menjelang laga kontra Belanda di semifinal Piala Dunia 2014. Sergio Aguero sudah kembali fit dan siap tempur, tapi Angel Di Maria harus absen.

Aguero absen di babak 16 besar dan perempat final lantaran mengalami cedera otot. Namun, penyerang Manchester City itu telah melahap sesi latihan tim pada Minggu (6/7) dan dinyatakan siap tampil untuk laga melawan Belanda di Sao Paulo, Kamis (10/7), minimal sebagai pemain pengganti.

"Sergio telah berlatih tiga kali. Dia siap bermain," kata dokter tim Daniel Martinez seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, Di Maria ditarik keluar saat Argentina mengalahkan Belgia 1-0 di babak perempat final, Sabtu (5/7), karena pahanya bermasalah. Dia saat ini tengah menjalani perawatan intensif dan dipastikan absen pada laga melawan Belanda.

"Angel mengalami cedera tingkat 1. Tentu saja dia tidak akan bermain pada pertandingan Argentina berikutnya. Setelah itu, kami akan mengevaluasi situasinya dari hari ke hari," katanya.

Cederanya Di Maria disayangkan gelandang, Javier Mascherano. Ia berharap rekannya itu lekas pulih. "Tim secara keseluruhan sangat gembira, kecuali untuk situasi Angel, yang sangat disayangkan. Kami berharap dia lekas pulih," katanya.

Semifinal menjadi misi pertama yang telah dituntaskan Lionel Messi dan rekan. Setelahnya, striker Argentina tersebut bertekad untuk melangkah lebih jauh dari sekadar semifinal.

Messi telah menjadi salah satu bintang turnamen. Ia mencetak empat gol untuk membabat lima laga dengan kemenangan. Mereka akan bertemu dengan Belanda di babak empat besar. Bintang Barcelona ini berharap "Tango" terus eksis di Brasil.

“Kami telah mencapai target yang pertama, yaitu semifinal. Sekarang kami ingin hasil yang lebih. Kami menikmati apa yang telah kami dapatkan, tapi sekarang berpikir tentang tahap selanjutnya. Kami siap,” ujar La Pulga.

Messi yang mulai menemukan tajinya di timnas kini yakin Argentina bakal juara. Ia pun optimistis rekan-rekannya juga memiliki misi yang sama--menang dan melenggang ke final.

“ Kami berlari lebih jauh dari siapa pun. Kami tidak menciptakan peluang sebanyak saat hari lainnya, kami tidak bekerja sebanyak yang dilakukan di lain waktu. Saya memainkan laga yang berbeda dan harus berlari lebih banyak dari biasanya. Ketika saya mendapat bola, saya sedikit merasa lelah tetapi kami tetap bermain sebagai sebuah tim," katanya.
(Agus Triyana)
Baca Selengkapnya

Brazil vs Jerman : Selecao Tetap Tegar

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Brasil tak akan diperkuat Neymar dalam laga semifinal Piala Dunia 2014 melawan Jerman. Meski begitu, Selecao dinilai tetap tim kuat meski kehilangan pemain kunci. Neymar cedera retak tulang belakang kala berbenturan dengan Juan Zuniga di perempat final kontra Kolombia. Pemain 22 tahun itu diprediksi bakal menepi hingga Piala Dunia berakhir.

Legenda Spanyol, Raul Gonzalez, menilai Brasil kehilangan setengah daya serangnya dengan absennya Neymar. Namun pendapat lain diutarakan legenda hidup Brasil, Ronaldo. Tak setuju dengan pendapat eks rekan duetnya saat membela Real Madrid itu, Ronaldo menegaskan Brasil tak hanya bergantung pada satu orang pemain.

Apa yang ditunjukkan oleh Brasil di Piala Dunia 1962 menjadi buktinya. Brasil kehilangan Pele di awal turnamen, tapi akhirnya bisa menjadi juara. Kala itu Garrincha dan Vava mampu mengisi tempat yang ditinggalkan oleh Pele.

"Brasil tidak pernah dan tidak akan pernah bergantung pada satu pemain saja. Kami punya contoh di masa lalu, dengan pemain-pemain yang selevel dengan Neymar. Pele cedera pada Piala Dunia 1962 dan bisa digantikan. Meskipun demikian, Brasil tetap memenangkan Piala Dunia kala itu," katanya.

Sang fenomena pun mengingatkan Jerman agar tetap waspada. Andai Die Mannschaft meremehkan Brasil, Estadio Mineirao, Belo Horizonte, bisa menjadi kuburan bagi mereka.

"Jika Jerman berpikir akan berhadapan dengan tim lemah, sedang mengalami masalah, dan putus asa di atas lapangan karena mereka kehilangan satu pemain, dan pemain tersebut adalah Neymar, mereka membuat sebuah kesalahan besar," ujarnya dilansir Daily Sun.

Brasil kini memang lebih mengandalkan permainan fisik di Piala Dunia 2014. Oleh karena itu, gelandang bertahan Jerman, Bastian Schweinsteiger, mewaspadai pemainan baru Selecao itu.

Sejauh lima laga yang sudah dilakoni, Brasil dicatat situs resmi FIFA melakukan pelanggaran sebanyak 96 kali. Tim besutan Luiz Felipe Scolari itu juga sudah membukukan sebanyak 10 kartu kuning. Dari semua kartu kuning itu, dua di antaranya didapat oleh Thiago Silva.

Salah satunya didapat Silva saat Brasil melakoni laga melawan Kolombia. Dia mendapat kartu kuning karena menghalangi kiper Los Cafeteros, David Ospina, saat melakukan tendangan gawang.

Oleh karena permainan Brasil yang sudah berubah itu, Schweini pun waspada saat melakoni laga, Rabu (9/7). Kehilangan Neymar yang harus menepi karena cedera punggung, dan Silva karena akumulasi kartu diyakini tak berpengaruh banyak.

"Kami selalu berpikir mengenai pesulap dengan bola saat memikirkan Brasil. Tapi, tidak seperti itu lagi. Mereka kini juga mengandalkan kekuatan fisik," katanya dilansir Reuters.
(Agus Triyana)
Baca Selengkapnya

Brazil vs Kolombia : Selecao Dalam Tekanan

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Brasil tampil kurang memuaskan saat menghadapi Chile di babak 16 besar. Lini serang mereka tak berkutik menghadapi semangat juang dan determinasi tinggi anak asuh Jorge Sampaoli.

Untuk kali pertama, laga harus melalui babak adu penalti. Tuan rumah beruntung punya penjaga gawang berpengalaman seperti Julio Cesar. Koin keberuntungan akhirnya berpihak pada tim besutan Luiz Felipe Scolari.

Laga kontra Kolombia, Sabtu (5/7) dini hari juga tak semudah kelihatannya. Neymar dkk harus bekerja keras untuk menembus tembok kokoh di pertahanan Los Cafeteros. Gawang David Ospina baru kebobolan dua gol di empat laga awal.

Cesar mesti siap menghadapi gempuran bergelombang barisan serang Kolombia. James Rodriguez siap mencari mangsa baru. Demikian juga Juan Cuadrado yang lincah menari-nari di sayap kanan.

Tim asuhan Jose Pekerman menjelma menjadi kuda hitam paling menakutkan di piala dunia tahun ini. Catatan sapu bersih dan gelontoran 11 golnya di empat laga, tersubur kedua setelah Belanda, Kolombia jelas bukan lawan sembarangan.

Big Phil beruntung Neymar telah pulih dari cedera. Seperti dirilis Sambafoot, seorang juru bicara federasi sepak bola Brasil (CBF) mengungkapkan, kondisi bintang Barcelona itu terus membaik. Masalah di paha dan lututnya telah teratasi.

Rakyat Brasil juga bisa bernapas lega. Bek tengah andalannya, kondisi David Luiz mengalami kemajuan pesat. Demikian juga dengan gelandang serang, Oscar, yang terindikasi cedera usai laga kontra Chile. Penggawa Chelsea itu telah dinyatakan sehat.

Kembalinya Neymar dalam kondisi seratus persen menjadi amunisi tersendiri bagi tuan rumah agar meneruskan mimpi untuk berpesta di negeri sendiri. Maklum, peran pemain berusia 22 tahun ini di Piala Dunia 2014, sangat besar.

Bomber lainnya, seperti Fred dan Jo, dianggap tak bisa menjadi gantungan harapan untuk menjebol jala lawan. Karakter keduanya yang cenderung sebagai target-man, yang hanya menerima bola-bola matang, dianggap hanya menjadi pelengkap.

Publik “Samba” lebih memilih sederet striker yang punya karakter olah bola dan menusuk yang tajam. Hal itu ada pada diri Neymar, juga Hulk. Nama terakhir sempat moncer saat bersua Chile. Namun, tetap saja Neymar yang terbaik dari sisi stabilitas.

Neymar sangat menonjol dengan koleksi empat golnya di empat laga. Kemampuan individunya luar biasa. Ia sudah 17 kali melakukan solorun. Daya jelajah dan akselerasinya adalah masalah tersendiri bagi lini pertahanan Kolombia.

Tapi, Kolombia juga punya striker muda nan jenius yakni James Rodriguez. Ia adalah pemain tersubur di Piala Dunia tahun ini dengan lima golnya. Aksi-aksinya juga memukau jutaan penggila bola dunia.

Menarik disimak apakah Selecao masih sangat bergantung pada sosok Neymar. Jika benar, Kolombia sepertinya mampu menghadirkan mimpi buruk di Fortaleza dan menyingkirkan tuan rumah.
(Agus Triyana)
Baca Selengkapnya

Prancis vs Jerman : Optimisme Les Bleus

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Prancis menatap laga perempat final Piala Dunia 2014 melawan Jerman di Maracana Jumat (4/7) malam dengan percaya diri tinggi. Mereka masih masih unggul head-to-head dari lawannya. Meski terpuruk dalam satu dekade terakhir, Les Bleus masih unggul atas Der Panzer.

Empat bursa taruhan ternama, bet365, SkyBET, Ladbrokes, dan William Hill, memang menjagokan tim besutan Joachim Low yang bakal melaju ke semifinal. Namun, Les Bleus ternyata sedikit diunggulkan sejarah.

“Ayam Jantan” menang 11 kali dan sembilan kali kalah dari 25 pertemuan dengan Die Mannschaft. Sebanyak tiga pertemuan diantaranya terjadi di Piala Dunia, dimana Prancis menang sekali dan kalah dua kali.

Prancis kini jauh lebih sangar dengan skuat yang lebih banyak bermaterikan pemain muda. Kekuatan terbesar mereka adalah banyaknya variasi serangan dan penguasaan ruang permainan.

Di piala dunia tahun ini, skuat besutan Didier Deschamps mampu melakukan rotasi pemain secara mulus dengan mengerahkan empat pemain pilar. Karim Benzema dan Mathieu Valbuena sering tampil sebagai starter, dengan Olivier Giroud atau Antoine Griezmann lebih banyak bergerak di lini tengah.

Nama terakhir bukan tidak mungkin kembali masuk dalam starting XI di laga kontra Jerman. Ia piawai mengatur ritme permainan, cepat, dan jeli membuka ruang. Ia juga punya kemampuan oke dalam bertahan maupun menyerang.

Serangan Prancis jauh lebih garang bila gelandang andalan Juventus, Paul Pogba, diturunkan. Bintang muda Les Bleus ini akan bahu membahu bersama Blaise Matuidi.

Trio Griezmann-Valbuena-Benzema telah berkontribusi dengan empat gol dan 28 operan kunci dalam empat laga, sebagaimana dicatat Whoscored. Deschamps sudah siap memberi peran krusial kepada Griezmann, pilar Real Sociedad itu.

Bagaimana dengan Jerman? Melawan Aljazair, “Tim Panser” kedodoran di lini pertahanan. Empat bek pontang-panting mengantisipasi operan langsung ke jantung pertahanan.

Tak jarang, mereka bahkan terlambat mengantisipasi pergerakan lawan. Beruntung, Manuel Neuer tampil gemilang di bawah mistar. Serangan Prancis akan sangat mematikan bila duet Per Mertesacker dan Jerome Boateng kurang solid menjaga pertahanan.
(Agus Triyana)
Baca Selengkapnya

Ketika Demam Piala Dunia Menyerang Vatikan

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,-  Demam Piala Dunia 2014 Brasil turut menyerang negara kota, Vatikan. Di media sosial Twitter dan Facebook beredar gambar kartun Paus Fransiskus dan anggota pasukan Garda Swiss (pasukan militer sukarela yang diambil dari para pria warganegara Swiss).

Pada akun resmi Twitter, Pontifical Council for Social Communications (@PCCS_VA) digambarkan Paus Francis, yang mengenakan scarf tim nasional Argentina, geram menyaksikan kelakuan dua pengawal pasukan Garda Swiss mendukung timnas Swiss sambil minum bir.

Sementara di akun resmi Facebook, Guardia Svizzera Pontificia, digambarkan Paus Francis melompat kegirangan sedangkan dua anggota pasukan pengawal Garda Swiss menangis menyaksikan tim kesayangan mereka kalah dari Argentina.

Pada laga babak 16 besar Piala Dunia 2014 di Sao Paulo, Argentina mengalahkan Swiss 1-0 di masa perpanjangan waktu melalui kaki kiri Angel Di Maria memanfaatkan umpan silang Lionel Messi. Argentina lolos ke perempat final dan akan bertemu Belgia.

‘Perang’ antara Paus ke-266 yang resmi memimpin Gereja Katolik Roma 2013 lalu itu dan pasukan Garda Swiss bermula dari komentar Paus Francis yang dimuat di I.Media jelang laga Argentina kontra Swiss, Selasa (1/7) lalu waktu Sao Paulo.

"Malam nanti, akan terjadi perang di antara kita," kata Paus Francis dengan nada bercanda kepada para pengawal di depan Domus Sanct Marth, kediamannya di Vatikan.

Secara resmi, Garda Swiss mengundang Paus Francis ‘Nobar’ (nonton bareng) di barak, tapi undangan itu ditolak dengan halus meskipun ia merasa terhormat mendapat undangan itu. Paus Francis menyatakan dirinya netral.

Humor yang disampaikan melalui Twitter dan Facebook tersebut menunjukkan sisi lain Vatikan yang terkesan serius sebagai pusat agama Katolik.

Seperti diketahui, pemilik nama asli Jorge Mario Bergoglio tersebut adalah pecinta sepakbola. Pria berusia 77 tahun itu adalah pendukung klub lokal San Lorenzo di kampung halamannya, Flores, Buenos Aires, Argentina.

Pasukan Garda Swiss dibentuk pada masa Paus Siktus IV (1471-1484) di abad 15. Garda Swiss merupakan bagian dari militer Vatikan yakni sebuah kesatuan kecil yang bertanggung-jawab terhadap keamanan gedung-gedung di Vatikan, jalur masuk ke kota Vatikan dan keselamatan Paus.

Vatikan memiliki tim sepak bola yang terdiri dari anggota-anggota Garda Swiss, para anggota berbagai dewan kepausan dan satuan pengamanan museum (yang merupakan warganegara Italia).

Lantaran hanya anggota Garda Swiss yang bisa memperoleh kewarganegaraan Vatikan dan mereka tidak boleh dikumpulkan dalam kelompok yang besar dalam waktu yang lama, tim nasional Vatikan hanya bisa bermain dalam beberapa pertandingan internasional yang seringkali menarik perhatian cukup banyak wartawan.

Vatikan hanya pernah bermain di satu pertandingan internasional, yakni melawan Monako pada tanggal 23 November 2002 di Italia, berakhir dengan kedudukan sama kuat 0-0.

Pada tahun 2006 Vatikan bertanding melawan sebuah tim sepak bola asal Swiss, SV Vollmond, di sebuah lapangan kecil di luar Vatikan, tidak jauh dari perbatasannya. Vatikan menang 5-1.
(Huffington Post/Goal)
Baca Selengkapnya

Argentina Masih Messisentris

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,-  Argentina harus bekerja keras untuk merebut tiket perempat final. Dipaksa bermain hingga babak perpanjangan waktu, "Tim Tango" akhirnya lolos berkat gol semata wayang Angel Di Maria.

Dalam laga di Arena de Sao Paulo, Argentina yang lebih dominan terus menggempur pertahanan Swiss. Namun penampilan prima Diego Benaglio di bawah mistar gawang membuat Argentina kesulitan mencetak gol.

Sementara itu, Swiss juga bukan tanpa peluang. Namun tim arahan Ottmar Hitzfeld itu buruk dalam penyelesaian akhir. Hingga 2x45 menit, tak ada gol yang tercipta. Laga akhirnya dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.

Argentina baru bisa memecah kebuntuan di babak kedua masa perpanjangan waktu. Di Maria menuntaskan umpan Lionel Messi di menit ke-118 untuk memastikan kemenangan Argentina.

Empat kali Argentina bertanding, empat kali pula Lionel Messi jadi man of the match. Apa jadinya Argentina tanpa Messi?

Dalam catatan yang dilansir FIFA, Messi dinobatkan sebagai man of the match pada laga melawan Bosnia-Herzegovina, Iran, dan Nigeria. Terakhir assist-nya kepada Di Maria membuat Argentina menyudahi perlawanan Swiss.

Pada tiga laga pertama, Messi selalu berhasil mencetak gol. Sementara, pada laga melawan Swiss, Messi menyumbang assist untuk terciptanya gol tunggal Angel Di Maria.

Singkat kata, jika sedang tidak menghasilkan gol, ya Messi akan memberikan assist. Total, Messi sudah bermain selama 363 menit di Piala Dunia ini, mencetak empat gol, dan menyumbang satu assist.

FIFA mencatat, Messi melepaskan 15 tendangan selama empat laga yang sudah dijalani. La Pulga punya persentase tendangan tepat sasaran sebesar 53,3 persen.

Ketika para penyerang Argentina, seperti Sergio Aguero dan Gonzalo Higuain, belum menunjukkan performa luar biasa, kontribusi Messi memang terasa menyegarkan buat Albiceleste.

Pelatih Argentina, Alejandro Sabella, telah menyuarakan kepuasannya terkait performa Messi di Piala Dunia ini. Baginya, Messi mampu memenuhi ekspektasi banyak orang.

"Dia tampil seperti yang diharapkan rekan-rekannya, pelatih, serta rakyat Argentina. Saya turut senang untuknya. Dia adalah pemain kunci kami," katanya.

Apa mungkin "Tango" menjadi juara di Brazil jika hanya bergantung pada sosok Messi seorang? Sepak bola adalah permainan tim yang tak bisa mengandalkan ego belaka.
(Agus Triyana)
Baca Selengkapnya

Parade Kejutan Piala Dunia Brazil 2014

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Kolombia, Kosta Rika, dan Belgia menyeruak kerumunan tim-tim yang lolos ke babak perempat final Piala Dunia Brasil 2014. Sisanya, Prancis, Jerman, Brasil, Argentina, Belanda adalah muka-muka lama yang menjadi langganan babak 8 besar.

Bermodal kolektivitas tim, Kolombia adalah bahaya laten untuk favorit juara sekaligus tuan rumah Brasil. Demikian halnya Kosta Rika yang bisa menghadirkan mimpi buruk untuk finalis Piala Dunia 2010, Belanda, di babak perempat final.

Los Cafeteros beruntung mendapat lawan ringan di babak penyisihan grup. Mereka tergabung di Grup C bersama Yunani, Pantai Gading, dan Jepang. James Rodriguez cs melaju mulus dengan menyapu bersih tiga laga.

Pelatih Selecao Luiz Felipe Scolari kian cemas melihat performa anak asuhnya yang bukannya membaik malah terus menurun. Para pemain masih belum bisa tampil lepas. Kroasia, Meksiko, dan terakhir Chile nyaris bisa memanfaatkan kelemahan tuan rumah.

Wasit dituding berat sebelah di laga perdana melawan Luka Modric dkk. David Luiz dkk juga kesulitan menghadapi tim yang tampil penuh semangat juang seperti El Tri dan La Roja.

Gebrakan Los Ticos juga membuat jutaan mata penggila bola dunia terbelalak. Joel Campbell dkk berhasil lolos dari grup neraka yang beranggotakan Uruguay, Italia, dan Inggris. Ketiganya sudah pernah menjadi juara dunia sebelumnya.

Satu kuda hitam terakhir yang pantas mendapat perhatian adalah Belgia. Dengan skuat bertabur bintang, mulai dari kiper Thibaut Courtois, gelandang Eden Hazard, hingga bomber Romelu Lukaku, “Setan Merah” lumayan menakutkan di fase grup.

Tim besutan Marc Wilmots ini juga beruntung tergabung di grup yang relatif ringan bersama Aljazair, Rusia, dan Korea Selatan. Sederet pemain dengan kualitas di atas rata-rata ini juga yang menjadi pembeda di laga 16 besar kontra Amerika Serikat.

Argentina sepertinya tak lagi bisa mengandalkan Lionel Messi seorang. La Pulga menjadi pembeda dengan aksi-aksi ciamiknya. Jika tak bikin gol, El Messiah masih bertaji dengan assist untuk Angel Di Maria yang mencetak satu-satunya gol ke gawang Swiss.

Satu-satunya duel sesama wakil Eropa terjadi saat Prancis bentrok dengan Jerman di babak 8 besar. Menilik performa Der Panzer yang selalu lambat panas, Prancis sepertinya bisa melewati hadangan tim besutan Joachim Loew.

Les Blues bukan tim yang dulu tersingkir di babak grup di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Karim Benzema dkk kini jauh lebih menakutkan dengan skuat perpaduan bintang muda dan pemain sarat pengalaman racikan Didier Deschamps.

Lihat saja, Swiss yang mampu mengimbangi Argentina di babak 16 besar, dibantai 2-5. Nigeria yang juga sangat merepotkan “Tim Tango” di laga terakhir grup juga tak berdaya dan kalah 2-0.
(Yeffrie Yundiarto)
Baca Selengkapnya

Rafael Marquez : Perpisahan Yang Menyakitkan

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,-  Usia 35 tahun, membuat Rafael Marquez mustahil bermain di Piala Dunia lagi. Sayangnya bek sekaligus kapten Meksiko itu harus berpamitan dengan cara yang menyakitkan.

Minggu (29/6) malam, Marquez memimpin rekan-rekan mudanya di babak 16 besar Piala Dunia 2014 melawan Belanda. Itu adalah pertandingan internasionalnya yang ke-124, semenjak ia pertama kali berseragam El Tri pada tahun 1997.

Sampai tiga menit sebelum akhir babak kedua, Marquez sempat dalam posisi akan mengantarkan Meksiko ke babak perempat final--untuk pertama kalinya sejak 1986. Namun, sebuah gol dari tendangan keras Wesley Sneijder, membuyarkan skenario itu.

Lebih celaka lagi, Belanda malah berbalik unggul secara dramatis lewat tendangan penalti Klaas Jan Huntelaar di menit keempat injury time. Segala yang sudah dilakukan Meksiko, seketika kandas dalam waktu lima menit.

Sial buat Marquez, lantaran dialah "penyebab" Belanda mendapatkan hadiah penalti dari wasit. Adalah jegalan dirinya yang mengakibatkan Arjen Robben terpelanting di kotak penalti, dan menurut wasit Marquez melakukan pelanggaran.

Marquez seakan tak percaya. Ia dan juga rekan-rekannya memprotes keputusan sang wasit. Namun apa daya, yang didapat bukanlah pembatalan keputusan, malah ia diganjar kartu kuning.

"Aku merasa menghentak rumput, tapi aku tidak menyentuh dia. Mungkin dia yang menyentuh kakiku," tutur Marquez seusai pertandingan dikutip Reuters.

Robben sempat berbincang dengannya usai laga. Winger Bayern Munich tersebut berkata kepadanya di area ruang ganti pemain kejadian tersebut tak seharusnya berujung penalti.

"Itu bukan penalti, meskipun salah satu dari [jegalan] sebelumnya adalah penalti," ujar Marquez yang menirukan ucapan Robben.

"Kalau Anda sangat mengenal Robben, dari 10 kali pelanggaran yang ia dapatkan, lima diantaranya adalah hasil dia menjatuhkan diri sendiri," ujar Marquez tentang Robben, yang belakangan mengakui diving, tapi bukan untuk insiden penalti tersebut.
Marquez terpaksa berpisah dengan Piala Dunia dengan dua hal tak mengenakkan: kartu kuning dan pelanggaran yang membuat timnya dihukum penalti. Meski demikian, dua hal itu tak akan mengubah status kelegendaan Marquez.

Dia adalah pahlawan Meksiko. Selama 14 tahun berada di timnas, pernah 10 tahun bermain untuk klub raksasa Eropa, Barcelona, adalah sebuah reputasi yang sangat hebat. Ia juga telah menyumbang tiga trofi untuk negaranya itu: Piala Konfederasi (1999) dan Piala Emas CONCACAF (2003, 2011).

Dia adalah orang Meksiko pertama yang menjadi kapten di empat Piala Dunia berturut-turut: 2002, 2006, 2010, dan 2014. Saat mencetak gol ke gawang Kroasia di fase grup, Marquez menjadi pemain Meksiko kedua yang membuat gol di tiga Piala Dunia berbeda setelah Cuachtemoc Blanco. Bedanya, Marquez menorehkan rekor itu secara berturut-turut (2006, 2010, 2014).
(Agus Triyana)
Baca Selengkapnya

Keylor Navas : Tampil Ciamik Bersama Kosta Rika

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,-  Kiper Kosta Rika, Keylor Navas, didaulat sebagai pemain terbaik pada laga 16 besar Piala Dunia 2014. Aksinya kala menuntaskan perlawanan algojo penalti Yunani di Itaipava Arena Pernambuco, Recife, Minggu (29/6) jadi bukti sumbangsihnya terhadap negeri.

Kosta Rika sebenarnya berpeluang lolos dengan mudah ke perempat final setelah kapten Bryan Ruiz membobol gawang Yunani pada menit ke-52. Akan tetapi, langkah Los Ticos menjadi sulit setelah kehilangan bek Oscar Duarte yang diganjar dua kali kartu kuning.

Bermain dengan 10 pemain di Stadion Arena Pernambuco, Kosta Rika harus bekerja ekstra menahan serangan demi serangan tim "Para Dewa". Menurut catatan ESPN, Navas melakukan tujuh penyelamatan. Ini sangat berbeda dengan kiper lawan Orestis Karnezis yang tidak melakukan penyelamatan.

Gawang Kosta Rika pun jebol juga di injury time babak kedua. Berawal dari sebuah tembakan pemain Yunani dari sisi kiri gawang, Navas semula bisa membloknya, tapi bola muntah mengarah ke Sokratis Papastathopoulos yang langsung ditembak. Bola gagal dihalau kiper Levante musim lalu itu.

Dengan skor akhir waktu normal 1-1, pertandingan berlanjut ke babak tambahan. Skor tetap sama sehingga wasit Ben Williams asal Selandia Baru meminta kedua tim untuk menyiapkan diri melakukan adu penalti.

Singkat cerita, Kosta Rika unggul sementara 4-3 dalam adu penalti, sementara Yunani sedang bersiap dengan penendang keempat. Navas sukses menepis bola sepakan penalti Gekas.

Momen itu memperpanjang napas Kosta Rika untuk memastikan kemenangan lewat penendang kelima Michael Umana. Akhirnya, Umana sukses mencetak gol penalti dan Kosta Rika melenggang ke perempat final untuk menghadapi Belanda. Ini menjadi capaian tersendiri buat Kosta Rika karena tak pernah sebelumnya mereka melaju sampai babak delapan besar.

Kosta Rika beruntung memiliki Keylor Navas. Sang penjaga gawang memang sedang matang-matangnya. Penampilan apiknya di Levante musim lalu bisa jadi bukti nyata. Dia dimainkan di 37 pertandingan La Liga, lebih baik dibanding musim 2012/2013 yang hanya bermain di 9 partai.

Sebelum lolos dari grup, Navas tampil gemilang saat menghadapi Italia. Dia melakukan 4 kali penyelamatan dari tembakan-tembakan pemain Gli Azzurri.

Total di Piala Dunia ini dia punya persentase blok sebesar 87%. Dia melakukan 14 penyelamatan dari 16 tembakan yang datang. Itu belum termasuk satu dari empat penalti yang terjadi pagi tadi.

Di ajang Piala Emas CONCACAF, Navas pernah tampil di dua edisi turnamen, yakni pada tahun 2009 dan 2011. Meski negaranya hanya sampai babak semifinal, namanya dinobatkan sebagai Kiper Terbaik tahun 2009.

Keampuhan Navas menjaga gawang Kosta Rika akan teruji di pertandingan berikutnya. Lawannya bukan main, tim favorit juara dari Eropa, Belanda. Tentu, kita menunggu sampai sejauh mana Keylor mampu menjaga napas Kosta Rika di arena Piala Dunia 2014.
(Agus Triyana)
Baca Selengkapnya

Belgia vs Amerika : Batu Sandungan Setan Merah

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,-  Banyak kalangan menanti penampilan apik dari kekuatan baru Eropa, Belgia. Namun apa mau dikata, “Setan Merah" sama sekali belum menujukkan kesangaran selayak julukannya.

Meski demikian, gelandang Belgia, Kevin De Bruyne, menyatakan kemenangan adalah segalanya. Bintang muda Wolfsburg itu tidak peduli dengan kritikan yang dituju untuk tim nasionalnya.

Belgia lolos dari fase grup berstatus juara Grup H, setelah menyapu bersih tiga laga dengan 100 persen kemenangan. Meski selalu menang, tapi performa De Bruyne dan rekan sempat dikritik karena tak kunjung menampilkan permainan apik. Sebagai bukti, mereka selalu menang dengan margin satu gol atas lawan-lawannya.

Kendati demikian, De Bruyne menolak setiap kritik yang ditujukan untuk kubunya, dan mengklaim meraih hasil maksimal adalah yang terpenting. Di babak 16 besar, armada Marc Wilmots itu akan menghadapi Amerika Serikat di Salvador.

Kabar buruk menggerayangi Belgia jelang laga kontra Amerika Serikat di babak 16 besar Piala Dunia, Rabu (2/7). Belgia terancam tak bisa mengandalkan beberapa bintangnya seperti Vincent Kompany, Anthony Vanden Borre, Thomas Vermaelen, dan Marouane Fellaini.

Keempatnya masih berjuang memulihkan cederanya masing-masing. Meski demikian, Marc Wilmots selaku pelatih Belgia tetap yakin keempatnya bisa dimainkan saat menghadapi Amerika di Stadion Itaipava Arena Fonte Nova.

"Vincent sedang dalam program khusus dan kami harap ia bisa kembali latihan pada senin [waktu setempat]. Vermaelen juga semakin pulih, kami masih punya dua hari untuk menunggunya," ucap Wilmots yang dilansir AFP.

Kompany diketahui menderita cedera pangkal paha. Sementara Vermaelen, ia mengalami cedera hamstring. Keduanya terpaksa melewati pertandingan Belgia melawan Korea Selatan, 27 Juni 2014 lalu.

Lain halnya dengan Fellaini yang mengalami masalah pada bagian betis kirinya. Adapun Vanden Borre, tulang keringnya dikabarkan patah saat membela Belgia di laga kontra Korea.

Di kubu lawan, Amerika Serikat yakin bisa mengalahkan Belgia. Pelatih AS, Jurgen Klinsmann, mempunyai cara untuk untuk mengangkat moral timnya. Seperti diungkapkan bek AS, Omar Gonzalez, pelatih asal Jerman itu meminta mereka memundurkan jadwal pulang ke tanah air menjadi tanggal 14-15 Juli.

“Juergen tak melakukan apa-apa, tapi positif. Dia berkata kepada kami, berbincang pada keluarga kami untuk mengubah jadwal penerbangan kami ke tanggal 14 atau 15 Juli, karena kami bakal berada di sini hingga akhir turnamen,” kata Gonzalez.

“Itu berarti bahwa kami sama percaya dirinya dengan dia, dan kami semua percaya pada kemampuan tim ini. Kami berencana berada di sini beberapa pekan lagi.”
(Agus Triyana)
Baca Selengkapnya

Argentina vs Swiss : Berharap Kemenangan Bersejarah

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,-  Gelaran Piala Dunia 2014 sudah memasuki babak 16 besar. Beberapa tim unggulan sudah siap "saling sikut" demi mendapat tiket ke babak perempat final. Beberapa negara sudah memastikan diri lolos. Belanda dan tuan rumah Brasil yang menjadi favorit, bisa melangkah jauh.

Masih ada dua tim lagi yang akan menyusul. Salah satu tim unggulan yang belum bertanding adalah Argentina. Albiceleste akan berjumpa dengan Swiss, Selasa (1/7) malam. Meski begitu, gelandang Javier Mascherano enggan menyebut skuatnya adalah favorit juara. Status seperti itu justru akan menjadi beban.

“Saya berharap kami bisa memenangi Piala Dunia. Tapi, jangan dulu berpikir terlalu jauh. Itu justru akan menjadi kesalahan. Hal yang paling utama ialah kami harus fokus di setiap laga,” katanya.

Eks punggawa Liverpool ini pun merujuk pada penampilan Kosta Rika. Sempat dipandang sebelah mata, tim asal Zona Concacaf ini menjelma menjadi penjegal tim-tim raksasa.

“Kosta Rika menunjukkan kepada kami Anda tidak perlu menjadi tim yang kuat untuk lolos dari salah satu grup yang berat. Inggris, Italia, Portugal semuanya keluar. Sepak bola telah berkembang pesat,” katanya.

Mascherano juga berujar, "Tim Tango" akan mengeluarkan segenap kemampuan saat menghadapi Swiss dan tidak hanya bertumpu pada Lionel Messi. “Kami semua punya mimpi yang sama. Messi adalah pemimpin kami,” ujar gelandang Barcelona itu.

Sementara itu Swiss berharap dapat meraih kemenangan bersejarah dengan mengalahkan Argentina. Mereka telah lama menanti kemenangan pertama dari tujuh pertemuan yang berakhir dengan empat kekalahan dan dua kali imbang.

Kiper Diego Benaglio mengatakan timnya tak mempunyai persiapan khusus untuk mengawal Messi di laga nanti. Pasalnya timnya kini jauh lebih siap.

"Kami akan menyiapkan tim kami untuk menghadapi Messi dan pemain lainnya, tetapi tentu dia mempunyai kualitas yang bisa menentukan hasil laga," kata Benaglio.

La Nati membutuhkan kinerja yang luar biasa dari seluruh pemainnya jika ingin mengalahkan Argentina. Tak hanya itu mereka pun berharap dukungan dari penonton tuan rumah--yang notabene sangat membenci Argentina.
(Agus Triyana)
Baca Selengkapnya

Bila Netralitas Pengadil Dipertanyakan

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,-  Nama Carlos Velasco Caballo belakangan ramai diperbincangkan. Caballo adalah wasit yang akan memimpin laga Inggris kontra Uruguay dalam partai lanjutan Grup D Piala Dunia 2014. Pasalnya ia diragukan netralitasnya dalam memimpin laga yang akan diselenggarakan Jumat (20/6).

Caballo yang berasal dari Spanyol--berada dalam satu konfederasi dengan Inggris--adalah penyebabnya. Ia pun dicurigai akan berpihak kepada The Three Lions. Padahal, wasit yang berasal dari konfederasi netral selama ini menjadi prioritas FIFA.

Untuk meluruskan hal ini, juru bicara FIFA Delia Fischer menyatakan jika Caballo tetap berhak memimpin laga tersebut. Ia pun menyebut sang pengadil telah lolos dua kriteria.

“Kualitas selalu menjadi kriteria pertama pemilihan wasit. Kriteria kedua adalah, wasit tidak memimpin laga timnya atau laga yang memainkan negaranya. Hanya itulah kriteria dalam penyeleksian wasit,” ujar Fischer.

Caballo (43), sudah menjadi wasit FIFA sejak 2008. Ia menjadi wasit pemimpin laga pembuka Euro 2012 antara Polandia dan Yunani kala ia mengeluarkan kartu merah untuk setiap tim.

FIFA saat ini memang tengah didera isu kompetensi wasit menyusul performa Yuichi Nishimura dalam partai pembuka Piala Dunia 2014 antara Brasil dan Kroasia. Wasit asal Jepang itu melakukan beberapa keputusan yang layak diperdebatkan seperti penalti kontroverisal kepada tuan rumah.
Baca Selengkapnya

Banyak Peluang Yang Terbuang

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,-  Brasil dibuat kesulitan oleh Meksiko di fase grup Piala Dunia 2014. Adalah penampilan cemerlang kiper Meksiko Guillermo Ochoa yang membuat tuan rumah hanya bisa menuai hasil imbang.

Bermain di Estadio Castelao, Rabu (18/6), kedua tim menghasilkan skor imbang 0-0. Namun, statistik mencatat Brasil membuat persentase penguasaan bola lebih tinggi.

Menurut catatan Whoscored, Brasil menguasai 53 persen penguasaan bola sepanjang pertandingan. Tim Samba juga menciptakan peluang gol lebih, 15 tembakan dengan enam di antaranya on goal. Sebaliknya Meksiko membuat 13 tembakan dengan hanya dua di antaranya yang on target.

Namun dengan frekuensi itu, Brasil gagal membuat satu pun gol. Ochoa dengan gemilang membuat enam penyelamatan. Termasuk saat melayang di udara untuk menepis tandukan keras Neymar pada menit ke-26. Padahal ketika itu bola sundulan Neymar sepertinya akan masuk ke gawang lantaran mengarah ke pojok kanan bawah.

Itu bukan satu-satunya momen di mana Ochoa menghalau upaya Neymar. Di babak kedua dia mengeblok tendangan jarak dekat bintang Barcelona itu ke arah tiang dekat, pada kesempatan lain tandukan ke tengah gawang juga bisa dihalau.

Beberapa menit sebelum laga usai, Ochoa kembali melakukan aksi penyelamatan hebatnya. Dia menggagalkan sundulan jarak dekat kapten Thiago Silva yang menyambut umpan lambung Neymar.

Dibuat kesulitan menembus gawang Meksiko, Fred tak menyangkal kalau Ochoa tampil luar biasa baik. Kiper yang saat ini tidak memiliki klub itu disebutnya telah membuat penyelamatan-pemyelamatan ajaib.

"Sudah seharusnya kami memberikan selamat kepada penjaga gawang mereka yang setidaknya membuat empat penyelamatan ajaib," ucap Fred seperti dikutip Reuters.

Laga itu sekaligus menghentikan rekor selalu menang Brasil dalam 10 pertandingan terakhir. Namun setidaknya lebih oke daripada kalah dari Swiss dalam laga persahabatan Agustus lalu.

Brasil memang gagal memaksimalkan banyak peluang saat berhadapan dengan Meksiko. Gelandang sayap, Bernard mengakui para pemain Brasil kurang tenang dalam mengantisipasi datangnya umpan.

"Aku berpikir ada situasi [kurang percaya diri dalam mengonversi umpan] yang sering kali terjadi. Kami mempunyai kemampuan untuk lebih tenang dengan bola," kata Bernard kepada O Globo seperti dikutip dari FIFA.com.

Meski kecewa, Bernard sadar kalau hasil imbang merupakan hal yang wajar. Pasalnya timnya bermain dengan beban yang sangat berat hingga tak mampu berkonsentrasi pada laga.

“Apa yang kami sepakati di ruang loker tim [sebelum pertandingan] adalah bahwa hal terpenting itu memetik kemenangan, lalu hal berikutnya adalah tidak kalah. Kami menjalani pertandingan dengan mengetahui bahwa skor imbang bukanlah hasil buruk,” katanya lagi.
(Agus Triyana)
Baca Selengkapnya

Uruguay vs Inggris - Pilihan Menang Atau Pulang Awal

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,-  Jelang duel Inggris kontra Uruguay pada Jumat (20/6) di Sao Paulo, diwarnai perang urat syaraf. Dua tim yang terluka, kini menyandang status pecundang di laga perdana Grup D.

Alhasil duel nanti adalah hidup-mati untuk keduanya agar bisa lolos ke fase berikutnya. Mereka pun sama-sama siap ingin keluar dari predikat pecundang.

Manajer Inggris, Roy Hodgson, mulai melancarkan perang urat syaraf. Dia menyebut striker Uruguay, Luis Suarez, bukanlah pemain kelas dunia. Padahal, Suarez sukses menjadi pemain kunci bagi Liverpool dengan menyarangkan 31 gol bersama The Reds dan finis di posisi runner up Liga Primer musim lalu.

“Kamu bisa menjadi pemain besar di kompetisi yang kamu ikuti. Tapi, dunia hanya mengenalimu sebagai yang terbaik sepanjang masa jika mampu membuktikan kemampuanmu di Piala Dunia,” ungkap Hodgson.

Inggris jelas memiliki tugas berat untuk lolos dari Grup D. Pertandingan melawan Uruguay pun menjadi sangat krusial, terlebih sang lawan akan kembali diperkuat bomber mautnya, Luis Suarez.

Meski demikian Daniel Sturridge tak mengkhawatirkan kembalinya Luis Suarez di tim nasional Uruguay. Penyerang Inggris itu justru berharap Suarez fit dan bisa diturunkan setelah absen ketika Uruguay dikalahkan Kosta Rika 1-3 pada laga pertamanya di Grup D.

Sturridge berharap rekan setimnya di Liverpool itu bisa kembali merumput dan berhadapan dengan dirinya. Dia lebih senang kalau Uruguay bisa main dengan kekuatan penuh.

“Saya berharap dia fit. Kami ingin menghadapi tim terbaiknya Uruguay untuk menunjukkan apa yang bisa kami lakukan. Saya pikir tidak ada ketakutan atau kecemasan apa pun. Kami antusias,” ungkap Sturridge.

Inggris sendiri juga membidik kemenangan atas Uruguay. Pada pertandingan pertama, The Three Lions dikalahkan Italia dengan skor 1-2.

“Apakah mereka memainkan Luis atau tidak, kami akan menampilkan permainan yang sama,” tegasnya.

Sturridge yang menyumbangkan satu gol ke gawang Italia juga menegaskan bahwa timnya memiliki percaya diri tinggi. Ia pun yakin laga di Arena Corinthias akan berakhir dengan manis.

“Kami sangat percaya diri. Apa yang harus kami bukanlah melakukan percobaan meraih poin untuk meroket. Kami setidaknya membutuhkan empat poin minimal. Kami memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan tidak ada rasa gugup atau kekhawatiran,” ujar Sturrdige, seperti dilansir Sportmole.

Di kubu lawan, Pelatih Uruguay, Oscar Tabarez tengah mewaspadai serangan cepat Inggris. Tabarez ingin anak-anak asuhannya membatasi permainan gesit yang diperagakan oleh para “Singa-singa Muda".

Inggris menurunkan sejumlah pemain muda saat memulai langkah mereka di Piala Dunia dengan menghadapi Italia. Pelatih Roy Hodgson memasang Raheem Sterling (19 tahun) dan Danny Welbeck (23 tahun) sebagai starter.

Di babak kedua, Hodgson melakukan tiga kali pergantian pemain. Dua dari tiga pemain pengganti masih berusia muda, seperti Ross Barkley (20 tahun) dan Jack Wilshere (22 tahun).

Menurut Tabarez, skuad Inggris punya tenaga berlebih karena faktor usia. Dengan usia yang masih muda, The Three Lions bisa bermain cepat dan mengimbangi permainan Italia, walau harus kalah 1-2.

"Para penyerang mereka sangat bertenaga. Mereka punya para pemain muda dengan potensi luar biasa. Mereka sangat cepat dan membuat keputusan yang cepat untuk masuk ke area pertahanan lawan. Kami harus berusaha membatasi gerakan mereka," ucap Tabarez seperti dilansir Soccerway.

Nama Carlos Velasco Caballo, wasit laga Inggris kontra Uruguay dalam partai lanjutan Grup D Piala Dunia 2014, sempat mencuat dalam beberapa hari terakhir. Pasalnya ia diragukan netralitasnya dalam memimpin laga yang akan diselenggarakan besok.

Caballo yang berasal dari Spanyol--berada dalam satu konfederasi dengan Inggris--adalah penyebabnya. Ia pun dicurigai akan berpihak kepada The Three Lions. Padahal, wasit yang berasal dari konfederasi netral selama ini menjadi prioritas FIFA.

Untuk meluruskan hal ini, juru bicara FIFA Delia Fischer menyatakan jika Caballo tetap berhak memimpin laga tersebut. Ia pun menyebut sang pengadil telah lolos dua kriteria.

“Kualitas selalu menjadi kriteria pertama pemilihan wasit. Kriteria kedua adalah, wasit tidak memimpin laga timnya atau laga yang memainkan negaranya. Hanya itulah kriteria dalam penyeleksian wasit,” ujar Fischer.

Caballo (43), sudah menjadi wasit FIFA sejak 2008. Ia menjadi wasit pemimpin laga pembuka Euro 2012 antara Polandia dan Yunani kala ia mengeluarkan kartu merah untuk setiap tim.

FIFA saat ini memang tengah didera isu kompetensi wasit menyusul performa Yuichi Nishimura dalam partai pembuka Piala Dunia 2014 antara Brasil dan Kroasia. Wasit asal Jepang itu melakukan beberapa keputusan yang layak diperdebatkan seperti penalti kontroverisal kepada tuan rumah.
(Agus Triyana)
Baca Selengkapnya

Jepang vs Yunani - Siap Bermain Habis-Habisan

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,-  Jepang tak ingin kembali kecolongan dalam laga kedua kontra Yunani di Piala Dunia 2014. Tak pelak, pemain belakang timnas Jepang, Maya Yoshida mengatakan sangat penting bagi "Samurai Biru" untuk mencetak gol lebih dulu di pertandingan hidup mati melawan Yunani, Jumat (20/6).

Kemenangan menjadi satu-satunya cara agar perjalanan Jepang tidak terhenti dan peluang lolos ke babak selanjutnya tetap hidup. Pasalnya, di pertandingan pertama, Jepang harus menelan kekalahan 1-2 dari Pantai Gading.

"Tentu saja kami kecewa karena kehilangan kesempatan di pertandingan pertama. Namun, kami masih punya dua pertandingan lagi," kata Yoshida.

Yoshida juga menggambarkan suasana skuat saat ini, dua hari menjelang laga melawan Yunani, berjalan normal dan penuh semangat. Bek Southampton itu juga yakin lawannya nanti akan memberi perlawanan yang sulit karena di pertandingan pertama Yunani juga kalah dari Kolombia dengan skor 0-3.

"Yunani juga mengalami kekalahan, mereka mempunyai pertahanan dan taktik yang sangat baik. Kami harus mengambil inisiatif menyerang lebih sehingga kami akan memiliki kesemapatan untuk mencetak gol pertama sehingga kesempatan kami untuk menang akan lebih besar," ujar pemain yang telah 42 kali membela timnas Jepang itu.

Sementara, gelandang serang tim nasional Jepang, Shinji Kagawa, memprediksikan kalau di laga kedua penyisihan Grup C akan jadi ajang jual beli serangan. Menurutnya dengan posisi kedua tim sekarang, bermain negataif hanya akan menjadi bumerang.

Hal ini dirasakan Kagawa karena Yunani juga mengalami kekalahan di laga pembuka saat melawan Kolombia dengan skor telak 3-0. Sementara Jepang, kalah dari Pantai Gading dengan skor 2-1.

Oleh karena itu, dia yakin kalau Yunani akan mengubah strategi dengan memainkan sepak bola menyerang saat jumpa "Samurai Biru". Terlebih dengan defisit tiga gol, pasukan "Negeri Dewa" harus berjuang untuk mencetak banyak gol.

“Kami benar-benar tak mampu mengendalikan permainan saat melawan Pantai Gading. Yunani akan memainkan sepak bola menyerang karena mereka juga kalah di laga pembuka. Dan kami tidak punya pilihan lain selain menyerang juga,” kata Kagawa, kepada AFP, Rabu (18/6).

Dengan hasil dari pertemuan pertama, kini tempat teratas Grup C ditempati Kolombia, diikuti Pantai Gading yang sama-sama mengantongi poin tiga dan hanya berbeda selisih gol. Sementara Jepang dan Yunani menjadi dua tim terbawah.
(Agus Triyana)
Baca Selengkapnya

Kolombia vs Pantai Gading - Berebut Posisi Puncak

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,-  Ini adalah pertarungan perebutan juara grup yang sangat menegangkan bagi dua peserta Grup C Piala Dunia 2014. Menang, akan membuat mereka kemungkinan menghindari Italia sang juara Grup D. Kolombia yang baru saja menang sangat impresif tentu ingin melanjutkan tren mereka.

Di pertandingan pertama, Kolombia menghabisi Yunani dengan skor sangat telak 3-0. Dua kunci, Teofilo Gutierrez dan James Rodriguez bisa mencetak gol. Kehilangan Radamel Falcao terlihat tidak mengganggu tim yang memiliki pelatih sekelas Jose Peckerman ini.

Sekarang, ada kesempatan untuk meraih kemenangan serupa. Lawan yang dihadapi sedikit lebih berat. Pantai Gading baru saja melakukan comeback saat melawan Jepang. Tertinggal lebih dahulu, mereka berhasil menang dari "Samurai Biru" berkat dua gol dalam tempo dua menit.

Sayang, Kolombia harus menerima kenyataan pahit menjelang duel menentukan ini. Penyerang andalannya, Carlos Bacca harus absen dalam laga keduanya di ajang empat tahunan tersebut lantaran cedera kaki.

Cedera penyerang yang merumput bersama Sevilla itu didapat saat latihan, Selasa (17/6). Penyerang gesit tersebut pun terpaksa absen dalam laga penting kontra Pantai Gading.

Federasi sepak bola Kolombia mengonfirmasi hal tersebut jika pemain berusia 27 tahun itu harus menepi selama 7-10 hari. Hal itupun menjadi pukulan telak tersendiri karena Kolombia akan kesulitan mencari striker sepadan Bacca.

"Setelah tes medis dilakukan yang dipimpin oleh oleh Dokter Carlos Ulloa, telah ditetapkan bahwa pemain Carlos Bacca telah menderita cedera otot tingkat pertama dan akan memerlukan waktu pengobatan selama tujuh sampai 10 hari," demikian yang dilansir www.colfutbol.org, Selasa (17/6).

Bacca bermain apik saat Los Cafeteros menggilas Yunani dengan skor 3-0 di laga perdana. Kemenangan kedua saat bersua pantai Gading akan sedikit sulit di dapat mengingat stok penyerang berkualitas semakin minim dengan absennya Bacca.

Beruntung, Fredy Guarin sudah bisa dimainkan. Gelandang Inter Milan tersebut memang sempat dikabarkan bermasalah dengan kebugaran seusai sembuh dari cedera.

Di kubu lawan faktor Didier Drogba jelas tak bisa dikesampingkan. Ini terbukti bagaimana ia mampu memberi perubahan kala timnya membalikkan keadaan kala melumat Jepang di partai perdana.

Namun tampaknya Drogba akan kembali bermain dari pinggir lapangan. Pasalnya Pelatih Pantai Gading, Sabri Lamouchi menyebut kalau Drogba tak cukup fit untuk main sebagai starter.

Striker paling senior dan berpengalaman di Pantai Gading ini harus merelakan tempatnya diisi Wilfried Bony. Kondisi fisik yang tak begitu baik musim ini, membuat pelatih asal Prancis itu tak memproyeksikan Drogba sebagai pilihan utama.

"Orang-orang mencintai Didier Drogba dan saya tahu banyak yang menyukai gaya bermain Drogba. Mencadangkannya adalah bagian dari strategi dan juga terkait kondisi fisiknya," ujar Lamouchi seperti dikutip Sky Sports.
(Agus Triyana)
Baca Selengkapnya

Persembahan Der Panzer untuk Michael Schumacher

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,-  Solidaritas ditunjukkan para pemain tim nasional Jerman yang sedang berkompetisi di Piala Dunia 2014 Brasil kepada pebalap Michael Schumacher. Mereka merasa senang mendengar kabar juara dunia Formula 1 tujuh kali itu sudah sadar dari koma.

Schumacher mengalami cedera serius di bagian kepala setelah peristiwa kecelakaan ski pada akhir Desember lalu. Sejak itu, pebalap asal Jerman itu mengalami koma.

Pada Selasa (17/6) WIB, penyerang Jerman Lukas Podolski mengaku senang mendengar kabar Schumi-sapaan akrab Schumacher-sudah sadar dari koma selama enam bulan. Walau tidak mencetak gol, Podolski mempersembahkan kemenangan Jerman atas Portugal 4-0 dalam laga Grup F di Arena Fonte Nova, Salvador, Senin (16/6) malam untuk Schumacher.

Podolski, yang baru diturunkan pelatih Joachim Loew di menit 82, mengatakan semangat para pemain timnas Jerman bangkit setelah mendengar kabar bahagia itu.

“Buat kami sangat penting mendengar kondisi kesehatan Schumacher sudah membaik,” kata Podolski seperti dikutip Eurosport. “Dia baik-baik saja dan sudah semakin membaik. Ini benar-benar kabar baik.”

“Saat Anda mendapat kabar baik mengenai teman, semangat jadi melonjak. Saya senang mendengar kabar Schumacher sudah membaik,” lanjutnya.

“Dia orang baik dan sangat menggilai sepak bola. Mungkin dia menyaksikan pertandingan kami atau mengetahui hasil pertandingan melawan Portugal. Yah, jika kami menjuarai Piala Dunia 2014 ini akan jadi kabar membahagiakan untuk teman kami, selain untuk kami sendiri tentunya.”

Pebalap F1 Tim Mercedes Lewis Hamilton asal Inggris pun turut senang mendengar kabar seniornya itu sudah keluar dari rumah sakit. "Itu kabar yang luar biasa," ujar juara Dunia F1 2008 itu seperti dikutip the Guardian. "Ke mana pun saya pergi orang-orang menanyakan kondisinya."

Informasi dari pihak keluarga mengatakan juara dunia dan legenda Formula 1, Schumacher, dilaporkan sudah meninggalkan rumah sakit di Grenoble, Prancis, dan telah pulih dari koma. Pembalap asal Jerman tersebut akan melanjutkan proses rehabilitasi di lokasi yang dirahasiakan di Swiss. Demikian diungkapkan Sabine Kehm, manajer Schumacher.

Pembalap F1 ini menderita cedera serius di bagian kepala ketika sedang main ski di Meribel, kawasan wisata ski pegunungan Alpen di Prancis, pada tanggal 29 Desember lalu.

Dia berada dalam kondisi kritis yang stabil sejak dirawat di rumah sakit di Grenoble, Prancis. Dokter yang merawatnya memang sengaja membuatnya dalam keadaan koma untuk mencegah pembengkakan otak.
Baca Selengkapnya

Spanyol vs Chile - Pertandingan Hidup Mati

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,-  Spanyol wajib meraih kemenangan ketika menghadapi Chile pada laga Grup B di Maracana, Kamis (19/6) dini hari. Hidup atau mati La Furia Roja sangat ditentukan oleh hasil akhir laga penentuan ini.

"Matador" masih punya dua laga sisa melawan Chile dan Australia dan wajib memenanginya. Kekalahan telak 1-5 dari Belanda di laga pembuka membuat Spanyol harus meraih kemenangan besar untuk membuka peluang lolos ke babak knock out.

Jika tidak, Spanyol akan bernasib sama seperti Prancis pada Piala Dunia 2002, juara bertahan yang tersingkir pada fase grup. Italia pun mesti merasakan pahitnya tersingkir di fase grup Piala Dunia 2010 usai menjadi kampiun di Jerman, empat tahun sebelumnya.

Empat tahun lalu Spanyol menelan kekalahan pada laga pertama fase grup ketika menghadapi Swiss. Namun demikian, situasi kali ini dirasakan berbeda oleh kubu La Furia Roja.

“Ini hidup atau mati, menang atau menangis. Mengalahkan Cile merupakan satu-satunya harapan kami. Jika gagal, kami akan pulang,” ujar gelandang Spanyol Cesc Fabregas dilansir Marca.

Hal serupa juga dilontarkan Diego Costa. Striker Spanyol berkebangsaan Brasil ini menilai laga kontra Cile sebagai laga penting dan menjadi penentu bagi La Furia Roja di Piala Dunia 2014.

“Laga melawan Chile merupakan penentu langkah untuk bisa bertahan di Piala Dunia. Tak ada seorang pun yang suka untuk kalah dan apalagi dengan cara yang kami alami,” katanya di Football Espana.

Setelah Australia, kini Chile menatap Spanyol yang sebelumnya ditaklukkan Belanda. Kemenangan ditargetkan demi ke fase gugur, kendati tak akan mudah karena sang lawan adalah juara dunia yang kini penuh amarah.

Cile punya bekal bagus untuk lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2014 kala mengalahkan Australia 3-1 di laga perdananya. Tim asuhan Jorge Sampaoli kini menempati posisi dua dengan nilai tiga, hanya kalah selisih gol dari Belanda yang sebelumnya mempermalukan Spanyol 5-1.

Satu kemenangan lagi berpeluang mengantar mereka melaju ke babak gugur bahkan bisa langsung dipastikan dengan syarat Belanda di waktu bersamaan menang atas Australia. Kendati demikian hal ini tak akan mudah terwujud mengingat lawan berikutnya adalah Spanyol.

Meski sang lawan masih dalam atmosfer negatif usai kekalahan memalukan dari Belanda, Arturo Vidal percaya kualitas para pemain La Furia Roja sangat mampu untuk memetik hasil maksimal. Belum lagi, Xavi Hernandez dan rekan tentunya bakal tampil habis-habisan untuk bangkit dan menang demi menjaga peluang lolos dari grup.

"Ini akan jadi laga yang berat. Spanyol adalah juara dunia dan mereka baru menderita kekalahan mengejutkan. Kami tahu mereka punya para pemain berkualitas dan akan sangat marah," ujarnya kepada AS.
(Agus Triyana)
Baca Selengkapnya

Australia vs Belanda - Akankah Pesta Gol Lagi ?

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,-  Belanda membutuhkan kemenangan untuk mengejar status juara Grup B. Namun Australia tidak akan begitu saja memberikannya. Jika kalah, The Socceroos akan keluar dari Piala Dunia lebih awal. Kekalahan melawan Chile adalah hal paling menyakitkan bagi Australia. Karena, potensi mereka untuk membuat kejutan semakin tipis.

Logikanya jika tidak bisa menang melawan Chile, peluang lolos kian semakin berat karena tim Negeri Kanguru mesti menghadapi Belanda dan Spanyol yang pemain-pemainnya jauh lebih berkualitas. Bukan tidak mungkin mereka akan pulang ke rumah dengan tanpa mengoleksi satu angka pun.

Sekarang di depan mata ada finalis Piala Dunia 2010. Belanda juga tampil luar biasa saat menggasak Spanyol dengan skor telak 1-5. Die Oranje sepertinya akan menang telak di Estadio Jose Pinheiro Borba (Beira-Rio). Terlebih Robin Van Persie sedang menemukan kembali ketajamannya setelah sembuh dari cedera.

Belanda sendiri pun tidak terbiasa kalah. Dalam 22 pertandingan internasional, mereka baru tumbang sekali. Selebihnya, "Tim Oranye" bisa mengumpulkan 15 kemenangan dan tujuh kali seri. Alhasil mereka juga masuk sebagai kandidat juara.

Australia jelas tak akan menyerah begitu saja. Pasalnya, Belanda bukan tidak bisa dikalahkan. Maret lalu, Prancis bisa menundukkan tim besutan Louis van Gaal dua gol tanpa balas. Estonia dan Ekuador yang merupakan tim lemah juga bisa bermain imbang dengan tim ini.

Rekor pertemuan mereka juga tidak meyakinkan melawan The Socceroos. Dalam tiga laga, mereka belum pernah menang. Australia lebih unggul dengan sekali menang dan dua kali seri. Jadi, kejutan masih mungkin muncul terhadap Oranje.

Penyerang tim nasional Australia Mathew Leckie pun mengklaim timnya akan mampu mengalahkan Belanda di matchday kedua nanti. Ia justru yakin dengan status underdog, timnya bisa bermain lepas.

"Kami benar-benar menginginkan hasil akhir jadi kami akan berusaha dan menemukan area di mana kami bisa melukai tim Belanda," ujarnya di laman resmi FIFA.

Kuncinya adalah semangat pantang menyerah dan disiplin tinggi. Pasalnya itu adalah modal utama bagi tim yang kekurangan nama-nama besar. "Saya pikir, jika kami bermain sebaik seperti melawan Chile, kami pasti punya peluang menang," katanya.
(Agus Triyana)
Baca Selengkapnya

Magis Lionel Messi di Maracana

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,-  Lionel Messi menjadi penentu kemenangan tim nasional Argentina saat berhadapan dengan Bosnia dan Herzegovina di laga Grup F Piala Dunia. Dia pun seperti terlahir kembali di Maracana.

Ekspektasi besar menyertai Messi saat melakoni debut di Piala Dunia 2006. Saat berlaga di Jerman itu, Messi gagal memenuhi harapan tinggi itu. La Pulga cuma membukukan satu gol sepanjang turnamen. Albiceleste pun hanya bisa melaju ke babak perempat final setelah kalah adu penalti dari tim tuan rumah, Jerman.

Satu-satunya gol yang dikemas Messi itu dilesakkan ke gawang Serbia Montenegro pada pertandingan kedua penyisihan grup. Dalam laga yang berlangsung pada 16 Juni 2006, Argentina menang dengan skor telak 6-0.

Sementara itu, dalam gelaran Piala Dunia 2010, Messi lagi-lagi gagal memenuhi ekspektasi publik Argentina untuk bersinar. Di Afrika Selatan, striker yang memperkuat Barcelona itu malah tak bisa mencetak gol.

Messi masih menjadi tumpuan "Tim Tango" menjelang Piala Dunia 2014. Menjelang berlaga di Brasil, bomber usia 26 tahun itu juga dibebani harapan yang tinggi dari publik Argentina.

Messi yang sedang tampil kurang oke bersama Blaugrana musim lalu dengan torehan 28 gol dalam 31 laga di La Liga, malah diyakini bakal tampil tak optimal di Piala Dunia karena acap kali diganggu cedera. Pasalnya cedera lutut yang membekap, membuat Messi bahkan sempat absen dalam kurun waktu dua bulan.

Namun sang megabintang lalu memberikan bukti positif saat Argentina menghadapi Bosnia di Estadio do Maracana. La Pulga turut membidani gol bunuh diri Sead Kolasinac pada menit ketiga lewat tendangan bebasnya. Dia lalu mengulang apa yang dia lakukan pada 16 Juni sewindu yang lalu dengan mencatatkan namanya di papan skor.

Gol Messi yang dicetak pada menit 65 itu berawal dari kerja sama satu-dua dengan Gonzalo Higuain didaerah sepertiga akhir Bosnia. Setelah melakukan sebuah akselerasi dan gerak tipu untuk membuka ruang tembak, Messi lantas melepaskan tendangan terarah untuk membobol gawang Asmir Begovic, untuk membawa Argentina unggul 2-0.

Pada kenyataannya, Vedad Ibisevic mampu mencetak gol balasan buat Bosnia. Laga pun berakhir dengan skor 2-1. Atas performa apiknya itu, Messi pun langsung dinobatkan oleh situs FIFA menjadi pemain terbaik di laga Argentina melawan Bosnia. Gol itu seakan membuka kutukan, Messi yang selalu kesusahan membobol gawang lawan saat berlaga di Piala Dunia.

Argentina masih akan melakoni dua laga penyisihan grup lagi melawan Iran (21 Juni) dan Nigeria (25 Juni). Dengan lawan yang di atas kertas boleh dibilang lebih mudah, Messi pun berpeluang besar untuk meneruskan catatan gol di Piala Dunia.
(Agus Triyana)
Baca Selengkapnya