Pada akun resmi Twitter, Pontifical Council for Social Communications (@PCCS_VA) digambarkan Paus Francis, yang mengenakan scarf tim nasional Argentina, geram menyaksikan kelakuan dua pengawal pasukan Garda Swiss mendukung timnas Swiss sambil minum bir.
Sementara di akun resmi Facebook, Guardia Svizzera Pontificia, digambarkan Paus Francis melompat kegirangan sedangkan dua anggota pasukan pengawal Garda Swiss menangis menyaksikan tim kesayangan mereka kalah dari Argentina.
Pada laga babak 16 besar Piala Dunia 2014 di Sao Paulo, Argentina mengalahkan Swiss 1-0 di masa perpanjangan waktu melalui kaki kiri Angel Di Maria memanfaatkan umpan silang Lionel Messi. Argentina lolos ke perempat final dan akan bertemu Belgia.
‘Perang’ antara Paus ke-266 yang resmi memimpin Gereja Katolik Roma 2013 lalu itu dan pasukan Garda Swiss bermula dari komentar Paus Francis yang dimuat di I.Media jelang laga Argentina kontra Swiss, Selasa (1/7) lalu waktu Sao Paulo.
"Malam nanti, akan terjadi perang di antara kita," kata Paus Francis dengan nada bercanda kepada para pengawal di depan Domus Sanct Marth, kediamannya di Vatikan.
Secara resmi, Garda Swiss mengundang Paus Francis ‘Nobar’ (nonton bareng) di barak, tapi undangan itu ditolak dengan halus meskipun ia merasa terhormat mendapat undangan itu. Paus Francis menyatakan dirinya netral.
Humor yang disampaikan melalui Twitter dan Facebook tersebut menunjukkan sisi lain Vatikan yang terkesan serius sebagai pusat agama Katolik.
Seperti diketahui, pemilik nama asli Jorge Mario Bergoglio tersebut adalah pecinta sepakbola. Pria berusia 77 tahun itu adalah pendukung klub lokal San Lorenzo di kampung halamannya, Flores, Buenos Aires, Argentina.
Pasukan Garda Swiss dibentuk pada masa Paus Siktus IV (1471-1484) di abad 15. Garda Swiss merupakan bagian dari militer Vatikan yakni sebuah kesatuan kecil yang bertanggung-jawab terhadap keamanan gedung-gedung di Vatikan, jalur masuk ke kota Vatikan dan keselamatan Paus.
Vatikan memiliki tim sepak bola yang terdiri dari anggota-anggota Garda Swiss, para anggota berbagai dewan kepausan dan satuan pengamanan museum (yang merupakan warganegara Italia).
Lantaran hanya anggota Garda Swiss yang bisa memperoleh kewarganegaraan Vatikan dan mereka tidak boleh dikumpulkan dalam kelompok yang besar dalam waktu yang lama, tim nasional Vatikan hanya bisa bermain dalam beberapa pertandingan internasional yang seringkali menarik perhatian cukup banyak wartawan.
Vatikan hanya pernah bermain di satu pertandingan internasional, yakni melawan Monako pada tanggal 23 November 2002 di Italia, berakhir dengan kedudukan sama kuat 0-0.
Pada tahun 2006 Vatikan bertanding melawan sebuah tim sepak bola asal Swiss, SV Vollmond, di sebuah lapangan kecil di luar Vatikan, tidak jauh dari perbatasannya. Vatikan menang 5-1.
(Huffington Post/Goal)