Baju Jersey Bola

Tantang FIFA, Malapetaka Sepakbola Indonesia

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Ketua Kehormatan PSSI, Agum Gumelar, mengatakan malapeta jika sampai FIFA menjatuhkan sanksi terhadap sepakbola nasional, terkait penghentian kompetisi oleh Menpora dan komentar BOPI yang terus ‘menantang’.

Agum yang juga mantan Ketua Umum PSSI mengaku prihatin terhadap kondisi sepakbola Indonesia belakangan ini. Apalagi jika terkait dengan penyelenggaraan kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang akhirnya dihentikan sementara.

Penghentian kompetisi atas usulan dari PT Liga Indonesia usai bertemu dengan perwakilan klub beberapa waktu lalu karena kemungkinan adanya permasalahan antara PSSI dengan pemerintah.

Sebelum kompetisi diberhentikan, PSSI sempat mendapat surat teguran dari Kemenpora. Surat meminta PSSI agar manajemen Arema Indonesia dan Persebaya Surabaya mengikuti keputusan BOPI, yang merekomendasi kedua klub tak tampil di kompetisi tertinggi karena persoalan internal mereka yang belum selesai.

Menurut Agum, dirinya sangat berharap jangan ada lagi komentar Menpora juga BOPI yang seakan menantang dan memanasi FIFA. Sebab jika itu akan terus berlangsung tak menutup kemungkinan FIFA secara tegas akan menjatuhkan sanksi terhadap PSSI.

“Jangan ada lagi komentar menantang atau ancaman. Sebab jika FIFA sampai menjatuhkan sanksi kepada PSSI maka malapetaka besar persepakbolaan Indonesia,” ucap Agum.

Agum mengatakan seharusnya hubungan PSSI dan pemerintah itu adalah mitra, bukan atas dan bawahan seperti yang terkesan belakangan ini.

“Saya prihatin, pemerintah seharusnya menjadi mitra PSSI. PSSI bukan bawahan pemerintah. Jadi harusnya ada jalan keluar yang elegan jika mereka mau duduk bersama dengan jiwa kemitraan,” kata Agum dalam diskusi ‘Menakar Calon Ketua Umum PSSI yang Kapabel’, di Gedung Serbaguna Kompleks Gelora Bung Karno.
Baca Selengkapnya

Diingatkan FIFA, Eh BOPI Malah Anggap Pelecehan NKRI

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) ikut bereaksi atas ultimatum FIFA kepada Menteri Pemuda dan Olahraga. BOPI menilai, surat peringatan tersebut merupakan salah satu wujud pelecehan FIFA terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Seperti diketahui, FIFA telah melayangkan surat kepada Menpora pada Jumat (10/4/2015). Dalam surat yang menyertakan tanda tangan Sekretaris Umum Jerome Valcke, FIFA mengancam akan memberikan sanksi kepada PSSI jika intervensi pemerintah terus berlanjut.

BOPI pun menanggapi surat tersebut berdasarkan kalimat demi kalimat yang tertera di dalamnya. "Kami beranggapan bahwa FIFA telah melakukan pelecehan terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," demikian bunyi pernyataan BOPI pada Minggu (12/4/2015).

Menurut BOPI, tindakan pemerintah merupakan bentuk usaha agar PT Liga Indonesia menaati standar regulasi FIFA dan AFC. Oleh karena itu, organisasi pimpinan Noor Aman ini meminta agar FIFA menghargai dan bahkan mendukung sikap pemerintah terhadap PSSI.

"Sudah sepatutnya FIFA memahami bahwa, selain hukum FIFA, ada juga hukum positif yang berlaku dan harus dipatuhi oleh para insan sepak bola nasional sebagai bagian dari keluarga besar NKRI," tutup BOPI dalam pernyataannya.

(kompas.com)
Baca Selengkapnya

Resahkan Warga Malang, Menpora dan BOPI Didemo

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Ribuan suporter Arema Cronus, yakni Aremania, menggelar demo di gedung DPRD Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (13/4/2015). Mereka mengecam dan menolak keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Menpora soal Arema Cronus dan Persebaya yang tidak direkomendasikan untuk berlaga di kompetisi Qatar Nasional Bank League (QNB League) 2015.

Peserta aksi bergerak mulai dari depan Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Dari Stadion, bergerak ke gedung DPRD Kabupaten Malang. Aneka poster kecamatan kepada BOPI dan Menpora yang dibentangkan Aremania.

Sebelum menyampaikan aspirasi secara resmi kepada DPRD Kabupaten Malang, perwakilan Aremania berorasi secara bergantian. Dalam orasinya, salah satu perwakilan Aremania menyampakan penolakannya kepada keputusan BOPI dan Menpora yang melarang Arema Cronus dan Persebaya mengikuti kompetisi QNB League 2015.

"Siapa pun yang menghancurkan dan melarang Arema berkompetisi di QNB League jelas telah menyakiti hati rakyat Malang. Dan siapapun yang menyakiti warga Malang, jelas adalah musuh kita semua. Arema itu milik warga Malang dan bahkan milik seluruh rakyat Indonesia," teriaknya.

Setelah orasi perwakilan dari Aremania langsung menemui anggota DPRD Kabupaten Malang. Di gedung DPRD Kabupaten Malang, perwakilan Aremania ditemui oleh Ketua Fraksi PDIP Budi Kriswiyanto dan beberapa anggota dewan dari PDIP lainnya, serta anggota dewan dari fraksi PKB, Abu Hanif.

Di depan anggota DPRD Kabupaten Malang, Suparno, Perwakilan Aremania dari Karangkates, Kabupaten Malang menyampaikan, pernyataan sikap Aremania.

"Aremania secara tegas menolak keputusan BOPI dan Menpora. Karena, keputusan BOPI dan Menpora sudah jelas juga ditolak oleh FIFA, PSSI dan PT Liga Indonesia," kata Suparno.

Selama ini, lanjutnya, pihak manajemen Arema sudah beritikad baik untuk memperbaiki apa yang menjadi keinginan BOPI dan Menpora.

"Tapi BOPI dan Menpora tetap menolak. Hal itu jelas bentuk pendzaliman bagi Arema dan Aremania," jelasnya.

Dia menegaskan bahwa Arema adalah kebanggaan warga Malang.

"Aremania dan warga Malang, solid mendukung Arema tetap berkompetisi di ISL (QNB League). Aremania juga mendukung langkah PSSI yang akan melakukan gugatan kepada Menpora dan BOPI," tegasnya.

Apabila Menpora tidak segera mencabut keputusannya, lanjutnya, Aremania akan meminta Menpora mundur dari kursi Menpora.

"Kami juga meminta pihak kepolisian harus mendukung pengamanan di setiap pertandingan Arema, baik kandang maupun tandang," harapnya.

Selain itu, pihaknya juga berharap pihak Manajemen Arema Cronus terus melakukan merekonsiliasi dan perbaikan serta menyelesaikan konflik yang ada di manajemen Arema.

"Aremania akan tetap bersatu menolak keputusan BOPI dan Menpora. Aspirasi ini, adalah kesepakatan Aremania se-jagad raya," katanya.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDI-P, Budi Kriswiyanto dan seluruh anggota dewan yang hadir menyetujui aspirasi Aremania. Seluruh perwakilan dari DPRD Kabupaten Malang menandatangani aspirasi dari Aremania dan langsung mengirimkannya ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui fax sesuai permintaan Aremania.

"DPRD Kabupaten Malang secara resmi menyetujui apa yang dituntut Aremania. Kami siap tanda tangan. Karena keputusan BOPI dan Menpora jelas sudah meresahkan warga Malang dan membuat warga Malang merugi dalam hal ekonomi. Karena dengan dilarangnya Arema berkompetisi, banyak usaha warga Malang yang merugi," katanya.

(kompas.com)
Baca Selengkapnya

Persik Kediri dan Jebakan Sepak Bola

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Saya pernah bertanya ke Ahn Jung-hwan, saat itu salah seorang pemain dengan bayaran termahal di Asia, dengan gaji sebesar yang dia miliki, apa yang kira-kira bisa dia lakukan di Kediri, kota yang harga semangkuk sotonya hanya sekitar Rp 4 ribu dan kehidupan malamnya selesai setelah pukul 21.00 WIB ?

Ketika itu, 19 Mei 2004, Ahn bersama timnya klub Jepang Yokohama F. Marinos, tengah melawat ke Kediri untuk melakoni laga penyisihan grup Liga Champions Asia melawan Persik. Dan, saya bersama beberapa wartawan saja diberi waktu khusus mewawancarai pemain yang diusir dari klub Italia Perugia setelah mencetak gol kemenangan Korea Selatan atas Italia dibabak 16 besar Piala Dunia 2002 tersebut.

Ahn tak menjawab pertanyaan saya. Lebih tepatnya, barangkali, tak bisa menjawab. Dia hanya menggeleng sembari sedikit tersenyum. Wajar. Untuk seorang pemain yang ketika itu dibayar USD 500 ribu (sekitar Rp 4,2 miliar dengan kurs saat itu) per musim, Kediri ribuan tahun cahaya bedanya dengan Seoul, Yokohama, atau Perugia sekalipun.

Tapi, justru di situlah poinnya. Sepak bola bisa mendatangkan kebanggaan tak terkira untuk kota seperti Kediri. Sebuah kota yang tak punya bandara dan jarak dari ibu kota provinsi masih tiga jam perjalanan darat.

Sepak bola yang bisa membuat warga Kota Tahu itu, ketika menghadapi orang yang kesulitan membayangkan letak geografis Kediri, tinggal bilang, “Itu tuh kota yang dua kali menjuarai Liga Indonesia.”

Ya, dua kali. Lebih banyak dari Persija Jakarta atau PSM Makassar dan sejajar dengan Persib Bandung serta Persebaya Surabaya. Dan, kita tahu, mereka adalah klub-klub legendaris tanah air dan berbasis di kota-kota besar.

Saya menyebut itu kebanggaan tak terkira karena saya teringat sebuah adegan di film Cidade de Deus alias City of God saat Buscape, karakter utama di film tentang kehidupan di salah satu favela di Rio de Janeiro tersebut, mendapat tumpangan dari seorang pria asal Sao Paulo.

“Anda dari Sao Paulo?” tanya Buscape

“Ya,” jawab si pria yang memberi tumpangan.

“Anda pasti orang kaya,” ujar Buscape lagi.

Di Brasil, Anda tahu, Sao Paulo dikenal sebagai pusat perekonomian. Ada sinisme atau kecemburuan umum yang berkembang di Negeri Samba itu, seperti tersirat dari pertanyaan Buscape, yang menganggap siapa saja yang berasal dari metropolitan berpenduduk lebih dari 20 juta jiwa tersebut pastilah mapan secara finansial.

Dan, Brasileiro dari luar Sao Paulo hanya bisa melawan apa yang mereka persepsikan sebagai ketimpangan perekonomian itu melalui sepak bola. Maka, orang Rio, misalnya, begitu membanggakan Palmeiras yang merupakan klub paling populer di Brasil. Atau Maracana, stadion yang mendapat julukan kuil sepak bola, tempat dua final Piala Dunia digelar.

Sepak bola juga yang membuat warga Porto Alegre khususnya, dan Rio Grande do Sul, negara bagian paling selatan di Brasil, umumnya, bisa menepis stigma sebagai wilayah koboi dengan bakat membangkang. Dua klub jagoan mereka, Gremio dan Internacional, sama-sama pernah menjadi juara dunia. Dari sana pula, dari wilayah yang pernah memberontak dan memproklamirkan kemerdekaan itu, lahir Ronaldinho yang di masa jayanya seperti seorang penari balet di lapangan hijau.

Sepak bola bagi kota-kota seperti Kediri, Rio, atau Porto Alegre menjadi semacam identitas perlawanan. Atau kalau boleh mengutip James C. Scott, merupakan “senjata kaum lemah.” Sarana untuk mengentuti siapa saja yang berada di atas sana karena banyaknya uang di saku, baju tren terbaru yang dikenakan, atau mobil mengkilat yang dikendarai.

Tapi, di sisi lain, di situ pula jebakan sepak bola itu berada. Kebanggaan seperti yang melambungkan Kediri itu pada akhirnya juga membutakan. Lupa dengan keterbatasan kekuatan perekonomian dan daya dukung wilayah untuk menghidupi sebuah klub profesional di kompetisi level teratas.

Bagaimana mungkin mengharapkan Kediri yang hanya berada di urutan ke-12 dari 20 kota dan kabupaten di Jawa Timur dengan pendapatan per kapita tertinggi dalam data BPS 2013 bisa merawat sebuah klub yang kebutuhan tiap musim mencapai puluhan miliar dan terus meningkat dari waktu ke waktu ?

Dengan mengubah Persik menjadi sebuah PT dan mengoperasikannya murni sebagai entitas bisnis ? Anda pasti tahu betapa konyolnya harapan tersebut. Sudah dua dekade Liga Indonesia berjalan, klub-klub peserta hanya bisa hidup dari saweran donatur atau kebaikan hati para owner yang bergelimang duit.

Antusiasme penonton memang tinggi. Tapi, sulit berharap para sponsor bisa antusias menjalin kerja sama kalau tiap musim liga kita tak pernah lepas dari berbagai kebrengsekan. Plus absennya transparansi pengelolaan keuangan.

Karena itu, dicoretnya Persik Kediri dan Persiwa Wamena dari Indonesia Super League 2015, barangkali, adalah blessing in disguise. Sebuah kesempatan berefleksi bagi kedua tim itu, maupun klub-klub lain: benarkah mereka mampu menghidupi diri secara profesional ?

Toh kebanggaan bagi sebuah kota bisa datang dari mana saja. Salatiga, contohnya, tak punya klub profesional. Tapi, orang selamanya akan mengenang diklat di kota kecil nan dingin di Jawa Tengah itulah yang telah menelurkan Kurniawan Dwi Julianto, Gendut Doni, dan Bambang Pamungkas.

Langkah itu pula yang ditempuh Desportivo Brasil. Klub yang berdiri di Porto Feliz, sebuah kota kecil di Negara Bagian Sao Paulo itu, memilih berkonsentrasi pada pembinaan pemain muda, bukan prestasi di liga. Hasilnya, mereka sukses menggaet sejumlah klub besar Eropa untuk berkolaborasi sekaligus pasar buat mendistribusikan pesepak bola hasil didikan.

Untuk apa sebuah kota memaksakan diri mengelola sebuah klub sepak bola profesional kalau yang lebih banyak tersedia di wilayah mereka justru bakat-bakat di bulu tangkis, bola voli, basket, dayung, atau renang, misalnya? Menelurkan atlet yang bisa merebut medali di SEA Games—apalagi Asian Games dan Olimpiade—tak kalah membanggakan (atau malah mungkin jauh lebih membanggakan) ketimbang memiliki tim yang berlaga di ISL tapi di-uri-uri dengan cara yang tak rasional.

Jadi, pencoretan dari ISL bukanlah kiamat bagi Kediri. Justru kesempatan untuk menentukan sikap dan prioritas. Mengambil keputusan yang disesuaikan dengan kemampuan diri adalah sebuah pilihan bermartabat yang juga bisa membanggakan warga kota, meski mungkin sosok sekaliber Ahn Jung-hwan tak akan mampir lagi ke sana.

(Tatang Mahardika/JawaPos)
Baca Selengkapnya

Hanya Persib Bandung Yang Nihil Utang

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Pendukung Persib Bandung kembali boleh berbangga. Pasalnya, setelah tim kesayangannya itu sukses merebut gelar juara Liga Super Indonesia (ISL) 2014, tim berjuluk Maung Bandung tersebut tampil sebagai salah satu tim ISL yang terbebas dari utang.

Sekretaris PT Liga Indonesia, Tigorshalom Boboy, mengatakan, rata-rata tim yang berlaga di ISL masih memiliki tanggungan utang. Menurutnya, sebagian merupakan sisa dari tanggungan manajemen yang menangani tim tersebut pada beberapa musim sebelumnya.

Arema contohnya. Menurut Tigor, tim berjuluk Singo Edan itu masih menyisakan utang pada musim 2011 lalu. Begitu juga dengan Persija Jakarta. "Arema punya utang, Persija punya utang, tapi kami menyebutnya utang manajemen dan itu ada di laporan audit," ujar Tigor.

"Arema juga sebenarnya masih ada utang di dua musim lalu (2011). Tapi kami melihatnya karena ada perubahan manajemen waktu itu, yang menyebabkan mungkin belum selesai."

Namun di tengah maraknya tim-tim ISL yang punya utang, PT Liga menemukan hal yang berbeda pada Persib. Menurut Tigor, Persib adalah salah satu tim yang bebas utang.

"Hampir semua punya utang. Kecuali Persib yang memang profit," kata Tigor.

Maung Bandung memang jarang diberitakan menunggak gaji para pemainnya. Berdasarkan rilis Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) belum lama ini, Maung Bandung menjadi salah satu klub yang dianggap telah melunasi hak-hak seluruh pemain.

(Viva.co.id)
Baca Selengkapnya

SCM Cup 2015 : Arema 5 - 2 Mitra Kukar

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Arema Indonesia membuka kiprah di turnamen pemanasan bertajuk SCM Cup 2015 dengan hasil baik. Melawan Mitra Kukar di laga perdana penyisihan Grup B di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (18/1), Singo Edan menang dengan skor 5-2.

Hasil ini diperoleh setelah Arema tampil menekan sejak awal. Pada menit kedelapan, ancaman diberikan Victor Igbonefo dkk, namun, bola tandukkan Hendro Siswanto memaksimalkan umpan silang Hasyim Kipuw menyamping. Lima menit berselang, giliran I Gede Sukadana yang menebar ancaman, tapi bola tembakannya melambung di atas mistar.

Arema baru unggul ketika laga memasuki menit ke-25. Bola tendangan bebas Ahmad Bustomi dari tengah lapangan tak bisa dihadang Wawan Hendrawan, yang sedikit terkecoh oleh pergerakan Cristian Gonzales.

Hanya saja, keunggulan itu tak bertahan lama. Dua menit berselang, Mitra Kukar bisa menyamakan kedudukan. Bola sepakan Diego Michiels dari dalam kotak setelah mengecoh dua penggawa Arema, mengarah ke pojok gawang dan masuk.

Singo Edan sendiri terus berupaya. Dukungan yang diberi Aremania membuat mereka konsisten menekan walau Naga Mekes beberapa kali menebar ancaman.

Victor Igbonefo dkk. akhirnya unggul lagi sejak menit ke-38. Cristian Gonzales mencatatkan nama di papan skor setelah bola sepakan kaki kirinya memaksimalkan umpan pendek Yao Ruddy masuk lewat pojok gawang. Skor bertahan hingga turun minum.

Gol nyaris dibuat lagi oleh anak asuh Suharno menyusul peluang yang didapat Cristian Gonzales pada menit ke-49. Namun, skor tak berubah lantaran bola congkel Cristian memaksimalkan umpan Hasyim Kipuw tak menemui sasaran.

Arema baru menambah keunggulan lagi pada menit ke-73. Bola sepakan Samsul Arif memaksimalkan umpan Dendy Santoso melaju begitu deras ke pojok atas dan tak bisa dihadang.

Arema hampir mencetak gol lagi pada menit ke-76, namun bola tendangan keras Fery Aman Saragih menyamping. Sementara bola tendangan bebas Cristian Gonzales ke pojok ditepis.

Skor menjadi 4-1 setelah bola sambaran Victor Igbonefo di dalam kotak penalti menembus dan menggetarkan gawang Mitra Kukar pada menit ke-81. Skor diubah oleh Naga Mekes lewat sepakan Zulkifli Syukur dari titik putih pada menit ke-87 atau usai Fabiano Beltrame melakukan pelanggaran.

Arema kembali mencetak gol pada menit ke-90. Adalah Noviandani yang membobol gawang Naga Mekes sekaligus membuat skor menjadi 5-2, yang bertahan hingga peluit berbunyi.

Susunan Pemain

Arema: Made Wardana, Victor Igbonefo (C), Fabiano Beltrame, Hasyim Kipuw, Alfarizie (Beny Wahyudi 81'), Ahmad Bustomi, Sukadana (Dendy Santoso 71'), Hendro Siswanto (Ferry Aman Saragih 46'), Sengbah Kennedy (Noviandani 66'), Yao Rudy (Samsul Arif 56'), Cristian Gonzales

Mitra Kukar: Wawan Hendrawan, Jorge Gotor, Dedi Gusmawan, Syahrizal, Zulkifli Syukur (C), Diego Michiels, Hendra Ridwan, Cristobal Crespo (Ade Suhendra 37'), Septian David Maulana (Anindito 46'), Jajang Mulyana (Dinan Javier 72'), Dibyo Cesarro (Yogi Rahadian 46')
Baca Selengkapnya

Menanti Kiprah PSM Makassar Asuhan Alfred Riedl

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Alfred Riedl langsung bergerak menyusun kekuatan baru PSM Makassar di bawah kendalinya. Allenatore (pelatih) asal Austria ini menambah amunisi untuk menyulap Juku Eja menjadi kekuatan dahsyat di kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2015.

Riedl menilai, komposisi pemain Juku Eja saat ini belum sempurna. Dia berupaya mencari pemain yang tepat untuk skuad Juku Eja. Meski saat ini, sudah ada pemain yang disiapkan oleh manajemen.

"Kita lihat nanti, tapi kalau mencari pemain timnas (tim nasional) pasti akan sangat sulit, karena mereka semua sudah dikontrak,"kata Riedl saat diperkenalkan oleh manajemen PSM Makassar di Balaikota, Makassar, Kamis (15/1).

Saat ini, memang skuad Juku Eja hampir merampungkan 18 pemain untuk tim musim depan. Hanya saja, pihak manajemen PSM masih menyisakan beberapa pemain untuk direkrut Riedl pada kompetisi nantinya. Apalagi, tim yang akan berlaga di ISL harus memiliki sedikitnya 25 pemain untuk mengarungi kompetisi.

Meski demikian, Riedl menjelaskan, label pemain timnas dan bukan timnas, tidak menjadi masalah. Pasalnya, kata dia, ada beberapa pemain yang tidak membela negaranya cukup bagus saat bermain. "Jadi nanti akan dilihat, yang jelas akan di cari pemain yang bagus dan akan berkonsultasi dengan semua pihak," ungkapnya.

Perekrutan pemain, tersebut akan dilakukan setelah Riedl berkonsultasi dengan asisten pelatih Hans Peter Schaller yang terlebih dahulu berada di Makassar beserta tim pelatih lainnya terkait ke-18 orang pemain yang ada, serta sejumlah pemain asing seleksi yakni Simone Raffael Quintieri, Benito Montalvo, Silvio Escobar, Mohamed Lamine Kourouma dan yang akan datang Muhammad Albicho.

Sebelumnya memang santer terdengar kabar bahwa manajemen mengincar Raphael Maitimo, Zulkifli Syukur, Zulham Zamrun hingga Victor Igbonefo, meski demikian, dari informasi yang diperoleh memang nama-nama ini yang disarankan oleh mantan pelatih timnas Laos itu untuk direkrut. - Catering -

Sayangnya, mereka sudah banyak direkrut tim lain, seperti Raphael Maitimo dan Ferdinand Sinaga ke Sriwijaya FC, lalu ada pula Zulkifli Syukur yang tetap tinggal di Mitra Kukar.

(SindoNews.com)
Baca Selengkapnya

Manajemen Persik Kediri Putus Asa, Tim Dibubarkan

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Kabar mengejutkan berembus dari markas Persik Kediri yang membubarkan diri. Niatan Persik untuk melanjutkan pembentukan tim setelah gagal verifikasi Indonesia Super League (ISL) 2015, ternyata tak berlangsung lama. Hanya berselang sehari setelah gagal verifikasi, Persik pilih membubarkan tim.

Pemain Persik menggelar latihan terakhir pada Rabu (14/1) sore dan malam harinya manajemen memutuskan tim dibubarkan sementara. Rencananya Persik bakal vakum selama setahun dan kembali ke dunia persepakbolaan pada 2016.

Persik sebelumnya mendapat dua opsi dari PT. Liga Indonesia. Opsi pertama adalah langsung terdegradasi dan bermain di Divisi Utama musim ini. Opsi kedua adalah istirahat semusim dan baru mengikuti Divisi Utama pada musim 2016 nanti. Rupanya opsi kedua menjadi pilihan manajemen Macan Putih. - Paket Pernikahan -

"Dengan berat hati saya menyatakan Persik Kediri dibubarkan. Mungkin kami akan kembali ke kompetisi pada 2016 nanti, tentunya dengan perombakkan manajemen," kata Ketua Umum Persik Kediri Barnadi.

Persik memilih vakum selama setahun karena menganggap perlu waktu untuk memulihkan situasi. Setelah keputusan gagal verifikasi, sejumlah pemain memilih kabur dan seleksi ke tim ISL lainnya. Manajemen juga masih shock dan kebingungan. Barnadi meyakini Persik membutuhkan penyegaran melihat kondisi yang demikian. "Silakan kalau pemain yang ikut seleksi di tim lain," tambahnya.

Manajemen juga telah menggelar rapat dengan semua elemen tim terkait keputusan itu. Ini sebuah langkah yang menyedihkan bagi Persikmania, suporter fanatik Persik Kediri. Mereka berharap keputusan ini nantinya benar-benar membawa dampak positif saat Macan Putih kembali ke kompetisi profesional pada 2016 nanti.

"Apa pun langkah yang diambil, Persik sudah terbukti gagal bertahan di ISL. Bubar atau tidak, tetap akan terdegradasi. Semoga keputusan yang diambil manajemen benar-benar yang terbaik untuk Persik ke depannya,"ujar Didit Cahyadi, Persikmania Mojoroto.

Namun, menurut dia Persik seharusnya tetap eksis di kompetisi walau bermain di Divisi Utama. "Seharusnya manajemen tetap melanjutkan pembentukan tim dan ikut kompetisi. Tapi saya tidak tahu bagaimana kondisi manajemen sesungguhnya," tambah Didit.

Sejumlah pemain Persik dikabarkan langsung meninggalkan Kediri dan mengikuti seleksi di beberapa tim yang masih membuka lowongan. Termasuk Tinga, pemain asal Brazil, yang kembali ke tim lamanya, Persekap Pasuruan.

(SindoNews.com)
Baca Selengkapnya

Manajemen Arema Masih Nego 6 Sponsor Lagi

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Arema Indonesia layak untuk bertepuk dada dalam urusan finansial. Bagaimana tidak, di tengah banyaknya tim lain berteriak karena mengalami krisis finansial, tim berjuluk Singo Edan ini justru malah kebanjiran tawaran sponsor untuk mengarungi kompetisi Indonesian Super League (ISL) musim depan. Manajemen Arema betul-betul tidak membuang waktu dalam hal perburuan sponsorship untuk musim depan, manajemen terus intensif melakukan penjajakan dengan calon sponsor.

Setelah memastikan mengantongi lebih dari Rp 8 miliar dari sponsorship, nyatanya tidak membuat manajemen Arema Cronus berpuas diri dalam berburu sponsorship jelang bergulirnya kompetisi Indonesian Super League (ISL) musim 2015.

Chief Executive Officer (CEO), Arema Cronus, Iwan Budianto mengaku manajemen saat ini tengah menjalin negosiasi dengan enam calon sponsorship yang berpotensi menyuntikkan dana ke klub pujaan Aremania ini.

“Ada beberapa yang sedang negosiasi dengan kita,” ungkap pria yang karib disapa IB ini.

Bahkan, Ia membeberkan, empat dari enam calon sponsor Arema merupakan perusahaan kelas kakap. Keempat calon sponsor itu berpeluang besar membantu pendanaan tim Singo Edan mengarungi kompetisi musim depan.

“4 yang besar, dan 2 yang berpotensi sedang,” bebernya.

Sayangnya, mantan Direktur Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) ini enggan membuka nama calon-calon sponsor Arema. “Kalau sudah deal saja dipublikasikan,” elak dia.

Pemasukan Arema dari sponshorship juga bisa lebih banyak di banding musim lalu. Musim ini PT Liga Indonesia (PT LI) akan menggulirkan Piala Indonesia. Dengan digelarnya PI, maka potensi pemasukan akan melimpah. - Catering Prasmanan -

“Karena kita masih punya kompetisi Copa (Piala Indonesia) yang sedang kita “bidding” sponsornya,” tuturnya.

Bahkan, pemasukan Arema juga bertambah sepanjang musim depan, yakni berasal dari e-board electric LED Perimeter Advertising Led Display, di stadion Kanjuruhan, Kepanjen, kabupaten Malang.

Musim lalu saja, Arema bisa mendapat suntikan dari 15 sponsorship yang bersifat insidentil di setiap pertandingan home yang terpampang di e-board.

“Juga dari sponsor e-board,” urainya.

Dengan potensi pemasukan tersebut, manajemen tambah IB menargetkan dapat mengantongi dana sebesar Rp 10 miliar yang hanya berasal dari sponsorship. “Target 10 milyar sam,” tandasnya.
Baca Selengkapnya

Persegres Gresik United Optimis Main di ISL 2015

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Persegres Gresik United termasuk dalam kategori kedua tim yang diverifikasi PT Liga Indonesia. Artinya, operator liga masih melakukan pendalaman lebih lanjut terkait draf verifikasi yang diberikan Persegres.

Tim yang masuk kategori kedua memiliki dua kemungkinan, yakni belum melunasi utang tunggakan gaji pemain atau kurang detail dalam memberikan data. Dalam hal ini, Persegres memastikan hanya kurang dalam memberikan data. Manajemen mengatakan semua kewajiban gaji pemain musim lalu sudah dilunasi.

”Persoalannya hanya di data saja. Persegres belum memberikan rancangan dana untuk tim U-21 dan Piala Indonesia,” tutur Sekretaris Persegres Hendri Febry. Persegres diakuinya memang belum membahas persiapan tim U-21 dan Piala Indonesia karena berpikir kedua kompetisi tersebut belum pasti kapan digelar.

Sementara PT Liga meminta tim memberikan semua rancangan keuangan di semua kompetisi musim depan. Untuk tim U-21 diperkirakan butuh dana Rp1,5 miliar, sedangkan Piala Indonesia Rp2 miliar–3 miliar. ”Kami akan memberikan data lebih lengkap lagi dan optimistis tak ada persoalan. Jadi, posisi Persegres sebenarnya sudah bagus, tinggal melengkapi data tambahan saja,” tuturnya.

Tim Jawa Timur lain yang masuk kategori kedua adalah Arema Cronus. Bedanya, Arema justru memasukkan proyeksi dana yang kelewat besar, yakni Rp66 miliar untuk ISL 2015. Sementara tim yang masuk kategori aman adalah Persebaya Surabaya dan Persela Lamongan. Arema tak terlalu memikirkan status sebagai tim kategori kedua versi PT Liga Indonesia. - Catering Pernikahan -

Mereka juga tak mempersoalkan penundaan jadwal kick-offkompetisi. Pelatih Suharno memilih fokus mempersiapkan tim tampil pada final Inter Island Cup kontra Persib Bandung. ”No problem. Justru saya lebih punya waktu mematangkan tim. Tinggal mengubah program saja selama Februari nanti,” ujarnya.

Justru menurut dia cukup berat jika Arema harus memulai kompetisi pada 1 Februari, sebab ada dua ajang yang harus diikuti pada akhir Januari. Selain masih memiliki tanggungan bermain di Inter Island Cup, Arema juga menjadi tuan rumah SCM Cup.

(SindoNews.com)
Baca Selengkapnya

PT.Liga Indonesia : Persik Tak Layak di Level ISL

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Nasib apes dialami Persik Kediri yang degradasi setelah pesta juara. Keterlambatan Persik Kediri dalam mempersiapkan tim, terutama aspek finansial, menjadi penyebabnya.

PT. Liga Indonesia memutuskan Persik tidak layak bertarung di Indonesia Super League (ISL) 2015 karena tak lolos verifikasi. Bencana setelah berpesta. Persik dua hari lalu berpesta di Stadion Brawijaya setelah menjuarai turnamen pramusim Piala Gubernur Jawa Timur. Hanya berselang dua hari, tim berjuluk Macan Putih dinyatakan degradasi.

Persik terlalu banyak utang sekaligus proyeksi keuangan yang kurang menjanjikan. Bahkan hingga kini Persik belum melunasi tunggakan gaji pemain selama empat bulan. Kontrak untuk musim depan pun belum terpikirkan. Manajemen Persik seakan tidak percaya dan masih bersikap 'wait and see'.

"Saya jelas terkejut. Tapi tunggu saja perkembangan selanjutnya. Belum ada surat keputusan yang kami terima," ujar Ketua Umum Persik Kediri Barnadi.

Dalam keputusannya pada Senin (12/1) malam, PT.Liga Indonesia melalui Joko Driono juga menjatuhkan vonis sama kepada Persiwa Wamena. Dengan demikian ISL musim depan bakal diikuti 18 tim karena tak ada penggantian posisi keduanya.

Di lain sisi, staf pelatih Persik Kediri juga belum terpengaruh dengan tercoretnya tim Macan Putih dari ISL. Agus Yuwono yang sementara ditunjuk sebagai pelatih, berkomitmen tetap mempersiapkan tim, terlepas nantinya bermain di mana. - Catering Murah -

"Harapan saya Persik Kediri tetap di ISL. Sejauh ini keputusan PT. Liga Indonesia belum berpengaruh apa-apa. Saya sebagai pihak yang ditunjuk membentuk tim, masih tetap fokus pada tugas saya," papar Agus Yuwono, yang belum menandatangani kontrak resmi sebagai pelatih Persik.

Hal senada juga disampaikan Musikan, asisten pelatih yang musim lalu berjasa membawa tim kebanggaan Persikmania bertahan di ISL. Walau masih belum percaya vonis PT. Liga, dia menyatakan ini menjadi pembelajaran bagi Persik.

"Kami musim lalu sudah berjuang keras agar tidak terdegradasi. Ternyata kami dinyatakan tak layak di ISL dengan cara lainnya. Benar atau tidaknya keputusan tersebut, semua elemen di Persik harus menyikapinya dengan bijak," ungkap Musikan yang juga menyatakan tetap berkomitmen untuk Persik.

Sedangkan komentar di kalangan suporter Persikmania sangat beragam. Ada suporter yang menyalahkan manajemen karena tak bisa menggalang dana sejak awal, ada pula yang meminta manajemen secepatnya mencari sponsor besar.

Sebagian lainnya justru menuding PT. Liga Indonesia tidak fair dengan alasan banyak tim lain yang tak lebih baik dibandingkan Persik. Kekecewaan Persikmania cukup bisa dimaklumi karena mereka baru semusim kembali ke ISL.

(SindoNews)
Baca Selengkapnya

Profesionalisme yang Bertumpu Pada Donatur

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,-  Profesionalisme yang selalu dibanggakan PSSI terkait pengelolaan klub-klub ISL nyatanya hanya sebatas pada kata-kata. Profesional hanya sebatas badan hukum. Pengelolaan finansial yang baik secara perusahaan, entah itu upaya memaksimalkan pendapatan atau meminimalisir kerugian masih dilakukan dengan cara-cara tradisional.

Salah satu hal kentara yang bisa terlihat adalah sumber pendapatan dana yang didominasi oleh para donatur. Sistem ini mirip-mirip seperti apa yang lazim dilakukan klub-klub Galatama di dekade 70-80an. Ibarat dua sisi mata uang, akan ada dua kemungkinan yang bisa dicapai, tetap eksis atau bubar. Namun opsi kedualah yang banyak terbukti di Indonesia. Bukti kegagalan sistem pendanaan secara donatur ini bisa terlihat dari dua klub semenjana yang kini sedang berjuang mati-matian agar bisa tetap eksis di ISL, Persiwa Wamena dan Persik Kediri.

Manajer Persiwa, Agus Susanto mengakui bahwa mayoritas anggaran Persiwa didapat dari sumbangan Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua. "Hampir 70-80% biaya operasional kami selama satu musim didapat dari sumbangan bupati-bupati di Pegunungan Tengah," ungkapnya.

Dari data yang didapat Jawa Pos, jumlah kabupaten di sekitaran pegunungan tengah mencapai 10 kabupaten. Tercatat biaya operasional Persiwa saat mengikuti Divisi Utama musim lalu mencapai 13 Milyar. Estimasinya berarti di musim lalu, setiap bupati menyumbang 1,3 Milyar untuk Persiwa. - Catering Malang -

Meski begitu, Agus membantah dugaan itu. Menurutnya sumbangan itu tak bersifat memaksa, maka dari itu tiap bupati memberikan sumbangan dengan nilai yang berbeda-beda. "Tentu saja bantuan terbesar dari bupati Jayawijaya, selaku pemilik Persiwa secara wilayah," ungkapnya.

Dengan dana yang didapat dari sumbangan para bupati maka tak menutup kemungkinan kebocoran penggunaan APBD untuk sepakbola. Meski begitu, Agus tak begitu peduli dengan asal-usul itu, dia tetap yakin bahwa sumbangan dana yang didapat dari donatur murni dari kocek pribadi bupati-bupati itu sendiri.

Ketidakjelasan dana ini juga dialami oleh Persik Kediri. Secara blak-blakan, Wakil Manajer, Rudi Hermanto mengutarakan bahwa pendapatan bersih Persik di ISL musim lalu berkisar 10 Milyar. Angka ini tentu saja jauh dari target manajemen yang berharap mendapatkan 13 Milyar. Dengan keminusan ini wajar saja jika Persik memiliki masalah tunggakan gaji kepada seluruh pemain pada musim lalu hingga empat bulan lamanya

Tapi jangan sangka angka pendapatan 10 Milyar yang didapatkan Persik bukanlah berkat kelihaian manajemen memanfaatkan potensi bisnis. Rudi mengakui bahwa 80% pemasukan itu didapat dari donatur yang konon katanya adalah para pengusaha kaya yang gila bola dan bermukim di Kediri. Salah seorang orang dalam Persik membocorkan bahwa salah satu donatur terbesar Persik adalah Iwan Budianto, Manajer Arema Cronus. Dan patut dicatat sumbangan ini sukarela, tanpa pamrih mendapat untung lebih.

Diluar pemasukan dari donatur, sumber pendanaan Persik hanya mengandalkan sektor tiket yang berkeuntungan 1,3 Milyar dan revenue sharing televisi dari PSSI yang berjumlah 2 Milyar. Total pemasukan dari Aboard tak jadi hitungan, karena nominalnya yang teramat kecil hanya mencapai puluhan juta. Dengan begitu berarti ada sekitar 7-8 Milyar uang donatur yang diserap oleh Persik. "Klub-klub kecil di daerah kondisinya memang seperti itu, sulit untuk tak hanya bergantung pada sosok donatur," keluh Rudi.

Terlalu bertumpu mengandalkan kucuran dana donatur memang jadi sebuah dilema tersendiri. Tak adanya kontrak hitam di atas putih membuat kucuran dana bisa berhenti kapanpun, tergantung mood si empu pemilik uang. Hal ini diakui Agus. Tak jarang dia berkeluh kesah kepada media menuntut agar bupati-bupati itu merealisasikan janji membantu Persiwa. "Ya itulah resikonya, agar bisa tetap bertahan kami harus jangan putus asa menagih janji-janji itu," ungkapnya.

(JawaPos)
Baca Selengkapnya

Suporter PSM Makassar Siap Sambut Alfred Riedl

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Para suporter PSM Makassar menyambut baik rencana manajemen untuk melibatkan suporter dalam menyambut pelatih Alfred Riedl. Sama dengan manajemen dan pengurus, mereka juga berharap kehadiran Alfred mampu membawa perubahan berarti bagi prestasi tim agar menjadi lebih baik lagi.

"Saya pikir ini kabar baik. Semoga ke depannya manajemen selalu bisa berkomunikasi dan bersinergi dengan kami. Demi kemajuan PSM Makassar," ujar Sadakati Sukma --Sekretaris kelompok suporter Red Gank.

Dukungan juga datang dari kelompok suporter yang lama menghilang, Ikatan Suporter Makassar (ISM). Penyambutan itu, kata Ketua ISM, Harri Patti adalah ide bagus, sebab pelatih dan suporter adalah satu sistem yang saling mendukung.

"Kami dengan senang hati akan sambut Alfred. Kami percayakan tim musim ini kepada Alfred Reidl," ungkapnya.

Mantan pelatih Timnas Indonesia itu sudah teken kontrak untuk menjadi pelatih kepala PSM, Kamis (8/1/2015) lalu. Ia akan memimpin Ponaryo Astaman dan kawan-kawan mengarungi semusim kompetisi ISL 2015 dan Piala Indonesia.

Direktur Operasional PSM, Azhari Sirajuddin menuturkan, kontrak dikirimkan via e-mail dan sudah dikirim balik ke manajemen.

"Riedl sudah teken kontrak, nanti tiba dengan menaiki pesawat Qatar Airways. Kemudian tanggal 15 ke Makassar dan langsung lihat PSM latihan," ujar Ary -sapaan akrab Azhari, Kamis (8/1/2015) malam.

(Tribunnews.com)
Baca Selengkapnya

Sudah Saatnya PT. Liga Indonesia Bersikap Tegas

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) mendukung penuh wacana PT Liga Indonesia yang berencana tidak meloloskan tim-tim penunggak gaji ke Indonesia Super League (ISL) di musim baru nanti. Sebab, dengan begitu, tim-tim yang bermasalah tersebut bisa memiliki tanggung jawab untuk membayar gaji pemain dan pelatih.

"Kalau memang masih ingin menggunakan embel-embel profesional, ya tim yang masih memiliki tanggungan utang di musim lalu sebaiknya di enyahkan saja," ujar Chief Executive Officer (CEO) APPI Valentino Simanjuntak. "Jadi, kalau PT Liga berencana bersikap tegas, kami dari APPI sangat mendukung," timpalnya.

Pria berdarah Batak itu lantas mengungkapkan bahwa, saat ini jumlah klub yang masih menunggak gaji pemain dan pelatih mereka cenderung bertambah. Pasalnya, selama awal Januari, mereka juga baru saja menerima laporan dari beberapa pemain yang hak-hak mereka belum juga dipenuhi oleh klub. - Catering Enak -

Dengan begitu, menurut Valentino, dia dan rekan-rekannya berencana untuk melakun rilis ulang tim-tim bermasalah dengan gaji pemain di awal pekan," Kalau nggak Senin, mungkin Selasa kami akan merilis data baru klub-klub penunggak gaji. Dan, kami berharap mereka yang bermasalah itu tidak diloloskan dalam verifikasi finansial," timpalnya.

Pria yang juga seorang presenter olaharaga dan pengcara tersebut mengatakan, dari data baru yang mereka terima besar kemungkinan tidak akan jauh berbeda dengan data yang pernah mereka rilis sebelumnya. Pasalnya, sampai saat ini belum ada perkembangan klub-klub yang pernah mereka rilis sebagai penunggak utang itu melunasi hak pemain.

Hanya saja, Valentino enggan menyebutkan klub mana saja yang melengkapi rilis mereka di pertengahan Desember lalu itu. Tapi, dari beberapa sumber internal APPI menyebutkan bahwa, ada tiga klub lain yang termasuk dalam penunggak gaji pemain, mereka adalah Persik Kediri, Persiba Balikpapan dan Persela Lamongan.

Terlepas dari itu, berdasarkan data dari pihak PT Liga Indonesia, sampai saat ini adalah lima klub yang masih belum melunasi gaji pemain mereka di musim lalu. Seperti Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, Pelita Bandung Raya, Persik Kediri dan Persiwa Wamena.

(JawaPos)
Baca Selengkapnya

Arema Masih Raup 8,1 Milyar dari 4 Sponsor

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Arema Cronus sudah memastikan sejumlah sponsor bakal menempel di jersey Singo Edan dalam Indonesia Super League (ISL) 2015. Dari total 4 sponsor yang baru menemui kesepakatan itu, diraup nilai kontrak sebesar Rp 8,1 miliar.

Hal ini merupakan hasil positif bagi tim kebanggaan Aremania mengingat kompetisi ISL 2015 belum bergulir. Nilai sebesar itu, bakal digunakan untuk mengarungi pendanaan klub selama satu musim.

Kabar nilai kontrak sponsor sebesar itu diungkapkan CEO Arema, Iwan Budianto. “Sampai saat ini kami sudah dapat sponsorship dengan total Rp Rp 8,1 miliar,” kata IB, sapaan akrabnya.

Ia menyebut, nilai itu hanya berasal dari 4 sponsor yang baru meneken kontrak di awal musim ini. Dua di antara 4 sponsor itu menjadi sponsor utama, yang memiliki porsi terbesar di depan jersey Arema, yakni Anker Sport Foundation, dan Ijen Suites Hotel & Convention. Dua lainnya, adalah apparel tim, Specs Sports Indonesia, dan PT Guna Bangun Perkasa (GBP). - Catering Murah -

“Yang sudah deal baru 4. Nominal total dari 4 sponsor itu, 8,1 milyar. Itu dari Anker, Ijen Suites dan GBP, plus apparel tentunya,” papar mantan pengurus Persisam Putra Samarinda dan Persik Kediri itu.

(MalangTimes)
Baca Selengkapnya

Usai Dari Kediri, Gresik United Langsung Bertapa di Malang

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Gresik United sangat serius mempersiapkan tim untuk ISL 2015. Tim berjulukan Joko Samudera itu tak ingin "prestasi" berada di papan bawah klasemen seperti musim lalu terulang lagi.

Sejak 3 Desember, Gresik United memulai seleksi. Kini, skuat yang identik dengan warna kuning itu telah memiliki 26 dari 27 pemain yang dibutuhkan. Manajemen memang telah meneken kesepakatan dengan 25 pemain. Satu dari dua kuota tersisa menjadi jatah penyerang asing.

Julio Lopez dan Marko Djurovic sekarang sedang dipilih oleh Liestiadi, pelatih Gresik United. Artinya, posisi striker asing tak akan lama lagi akan terisi. Bila minggu ini salah satu dari mereka deal, maka hanya posisi kiper ketiga yang masih belum terisi.

Saat ini klub hasil leburan Petrokimia Gresik dan Persegres Gresik itu baru memiliki dua kiper, yakni Aji Saka serta M. Ridwan. Satu lagi memang ada kiper lokal, namun statusnya sebagai pemain magang.

Dirasa sudah hampir lengkap, Liestiadi berencana mengagendakan training center (TC) selama lima hari di kawasan Batu, Malang. Menurut rencana pemusatan latihan dimulai pada Senin hingga Jumat minggu depan.

"Setelah final di Kediri kami akan langsung menuju Malang tanpa pulang terlebih dulu ke Gresik,” kata Hendry Febri, sekretaris Gresik United.

Manajemen telah menyiapkan sebuah vila yang cukup besar untuk menampung tim. Semula manajemen berencana memilih Hotel Argo Wisata, Batu, Malang. Namun, hotel itu sudah terlebih dahulu dipesan oleh Persipura dan Mitra Kukar sehingga manajemen mencari alternatif tempat lain. - Catering Malang -

“Itu pun kami kanya bisa menggunakannya hingga hari Jumat, sebab akhir pekan vila yang kami tempati sudah ada yang pesan lebih dulu sebelum kami," imbuh Hendry.

(BolaNews)
Baca Selengkapnya

Arema Incar Gelar Trofeo Persija 2015

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Arema Cronus Indonesia membidik mahkota juara Trofeo Persija Jakarta yang bakal dilangsungkan di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada Minggu (11/1/2015). Event ini hanya diikuti tiga tim, yakni tuan rumah Persija, Sriwijaya FC serta Arema Indonesia.

Pelatih Arema, Suharno, mengatakan bahwa tim asuhannya itu akan bertolak ke Jakarta pada Jumat (9/1). Pada akhir pekan nanti mereka akan terlibat dalam pertandingan segitiga itu.

"Di ajang ini tentu kami menargetkan yang terbaik untuk mempertahankan gelar juara yang kami raih tahun lalu, meski sekarang kami belum memastikan komposisi tim yang pas pada laga pramusim ini," ujar Suharno, Rabu (7/1).

Ia mengatakan tim pelatih belum memastikan pemain inti yang akan turun menghadapi Persija dan Sriwijaya FC karena para pemain baru, yakni Sengbah Kennedy, tampil kurang maksimal dalam uji coba.

"Kennedy ada masalah dengan kesehatan, kami ragukan ia dapat turun, tapi sudah diserahkan ke tim dokter untuk mengurusinya," ujarnya.

Sementara itu, Ablode Yao Rudi dan pemain lain dalam kondisi fit dan siap tampil, bahkan dia dapat ditempatkan di posisi mana saja, baik kanan dan kiri maupun sebagai penyerang. Secara permainan, dua pemain asing asal Liberia itu sudah bisa beradaptasi dengan pemain lain dalam satu tim. - Catering Malang -

Selain bakal bertanding di ajang Trofeo Persija, Arema juga diagendakan mengikuti SCTV Cup yang rencananya digelar pada 14-24 Januari 2014. Ada delapan tim yang bakal berpartisipasi dalam pertandingan pramusim itu, sehingga dibagi menjadi dua grup.

Grup A yang dihuni Semen Padang, Persija Jakarta, Sriwijaya FC dan Persebaya Surabaya atau Pelita Bandung Raya itu bakal bertanding di kandang Semen Padang, yakni Stadion Agus Salim. Sedangkan Grup B di gelar di kandang Arema, Stadion Kanjuruhan Malang, dengan Arema Indonesia sebagai tuan rumah bersama Persela Lamongan, Mitra Kukar, dan Persipura Jayapura.

Sementara di ajang Piala Gubernur Jatim, Arema absen karena jadwalnya berbenturan dengan jadwal pemusatan latihan (TC) Arema di kota Batu serta persiapan tim menghadapi Trofeo Jakarta dan SCTV Cup.

Piala Gubernur Jatim tahun lalu juga diboyong Arema ke Malang, sedangkan gelar juara Inter Island Cup (IIC) 2014 baru akan diperebutkan antara Arema dengan Persib Bandung pada 27 Januari nanti di Bantul.

(kompas.com)
Baca Selengkapnya

Persela Jadi Batu Sandungan Ambisi Persebaya

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Persela Lamongan sukses membungkam ambisi Persebaya Surabaya. Bermain di Stadion Surajaya, Senin (10/2/2014) malam WIB, Persela memberondong tiga gol tanpa balas ke gawang Persebaya. Adalah Bijahil Chalwa menjadi bintang kemenangan Persela pada laga kali ini. Pemain berusia 23 tahun tersebut mampu mencetak hat-trick dan hal itu dilakukannya pada babak pertama.

Bermain di hadapan pendukungnya sendiri, Persela tampil menekan sejak menit-menit awal. Peluang pertama diperoleh Arif Ariyanto pada menit ke-15. Namun, bola sundulannya masih melebar ke sisi kiri gawang Persebaya.

Meski materi pemain kalah kelas dari tim lawan, Persela mampu menciptakan sejumlah peluang berbahaya di jantung pertahanan lawan. Upaya mereka pun akhirnya membuahkan hasil setelah Chalwa mencetak gol pertamanya pada menit ke-27 seusai menerima umpan Zaenal Arifin.

Gol tersebut menambah motivasi para pemain Persela. Tujuh menit berselang bahkan mereka mampu unggul lagi setelah Bijahil Calwa sukses memaksimalkan umpan Adison Alves de Olivera untuk mengubah kedudukan menjadi 2-0.

Memasuki menit ke-39, Bijahil Calwa kembali membuat pendukung tuan rumah bersorak setelah memanfaatkan kesalahan kiper Persebaya, Fery Rotinsulu, saat mengantisipasi bola. Skor 3-0 pun bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, pelatih Persebaya , ahmad Darmawan, melakukan pergantian kiper. Ferry Rotinsulu ditarik keluar untuk digantikan Jendry Pitoy.Bajul Ijo pun mencoba mengambil inisiatif serangan lebih dulu di menit-menit awal babak ini.

Ancaman pertama Persebaya tercipta melalui aksi Manahati Lestusen pada menit ke-52. Sayang, bola tendangannya masih melayang di atas mistar gawang.

Setelah itu, sejumah serangan dilakukan kedua tim masih gagal dikonversikan menjadi gol. Skor 3-0 untuk Persela tetap bertahan hingga wasit meniup peluit akhir pertandingan.

Pelatih Persebaya, Rahmad Darmawan, mengakui permainan Persela sangat baik pada babak pertama. Menurutnya, serangan Persela membuat Manahati dan kawan-kawan panik sehingga sulit mengembangkan permainan.

"Harusnya kami tetap fokus, banyak long pass yang tidak perlu dilakukan anak-anak. Kami coba perbaiki permainan di babak kedua dengan membuat beberapa kombinasi di lini depan tapi tetap gagal cetak gol. Kami akui tidak ada faktor kelelahan, sebagai pelatih siap menang dan siap kalah, saya juga tidak akan pernah salahkan siapa pun," kata Rahmad seusai laga.

"Fery saya ganti karena kami tanya tidak siap, blunder untuk penjaga gawang bisa saja terjadi untuk siapa pun," tambahnya.

Sementara itu, pelatih Persela, Eduard Tjong, mengaku puas dengan kemenangan ini. Ia menilai, anak asuhnya tampil sangat baik karena telah mempersiapkan pertandingan ini secara maksimal.

"Pulang dari Papua kami memang persiapan untuk laga kandang. Main sayap, efektif, terimakasih pemain mau komitmen, dan fighting spirit tinggi meski ada yang tidak enak. Babak kedua agak turun tempo, mungkin kondisi fisik agak menurun," papar Eduard.

Kemenangan ini mampu mengantarkan Persela ke posisi lima klasemen. Untuk sementara mereka telah mengantungi raihan empat poin, tertinggal dua angka dari Persebaya yang tetap berdiri di puncak klasemen Indonesia Super League wilayah Timur.
Baca Selengkapnya

Tampil Edan, Arema Sikat SFC 2-0 di Jakabaring

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Arema Indonesia tampil luar biasa di Stadion Jaka Baring Palembang ketika menghadapi tuan rumah Sriwijaya FC kemarin (9/2). Pada pertandingan lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2014 itu, Ahmad Bustomi dkk bermain seperti tanpa beban di kandang lawan. Serasa di kandang sendiri, Arema sukses menaklukkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0 (2-0).

Bermain di kandang lawan tak membuat Arema ragu-ragu untuk melancarkan serangan. Dalam lima menit pertama saja, terhitung tiga kali peluang didapatkan tim berjuluk Singo Edan ini. Secara bergantian Cristian Gonzales, Alberto Goncalves, dan Dendi Siswanto merepotkan barisan bertahan Laskar Wong Kito. Namun Dewi Fortuna sepertinya belum berpihak pada Arema. Skor masih 0-0.

Sriwijaya FC sempat menyerang pada menit 6 melalui Siswanto. Namun tendangan pemain nomor 7 itu mudah diantisipasi oleh Kurnia Miega. Semenit berselang Arema nyaris menjebol gawang Sriwijaya FC yang dijaga Fauzi Toldo. Beruntung bagi Sriwijaya FC, sundulan Dendi Santoso membentur mistar.

Menit 13 Siswanto merepotkan barisan bertahan Arema. Dia melakukan aksi individu meliuk-liuk melewati beberapa pemain Arema. Namun tendangan keras yang dilesakkan Siswanto melaju tipis di samping kanan gawang Kurnia Miega.

Arema benar-benar tidak seperti bermain di kandang lawan. Pemain belakang, Thierry Ghatuessi bahkan sampai naik ke depan untuk membantu serangan. Menit 16 ia melesakkan tendangan keras, tapi tembakan pemain nomor 6 ini tepat di pelukan kiper Sriwijaya FC, Fauzi Toldo.

Di menit 18 Kurnia Miega kurang tepat dalam mengantisipasi serangan lawan. Bola liar diserobot Yohanis Nabar nyaris menjebol gawang Arema. Beruntung bola tidak menemui sasaran.

Serangan demi serangan terus dilakukan Arema. Usaha mereka berbuah hasil positif pada menit 21. Mendapat umpan dari Ahmad Bustomi, Cristian Gonzales yang berada pada posisi tepat langsung melepaskan sepakan maut dan gagal diantisipasi Fauzi Toldo. Gol mantan pemain Persik Kediri dan Persib Bandung ini sukses membuka skor menjadi 0-1 untuk Arema.

Arema nyaris memperbesar keunggulan di menit 25. Berawal dari penetrasi yang dilakukan I Gede Sukadana di kotak penalti, Erol Iba yang tertinggal beberapa langkah menjatuhkan Sukadana. Wasit melihat hal itu sebagai pelanggaran dan langsung menunjuk titik putih. Namun Ahmad Bustomi yang ditunjuk sebagai eksekutor gagal memanfaatkan peluang itu. Tendangannya melambung ke atas mistar Sriwijaya FC.

Gagalnya pinalti itu tak membuat mental Arema surut. Tim asuhan Suharno-Joko 'Getuk' Susilo ini berhasil menggandakan keunggulan di menit 35. Kemelut bola atas di mulut gawang Sriwijaya FC sukses ditanduk oleh Alberto Gonzalves dan mengoyak jala gawang Sriwijaya FC. Skor menjadi 0-2 untuk Arema. Kedudukan ini bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, Arema tidak mengendorkan serangan. Menit 48 Arema hampir saja menambah gol. Mendapat umpan matang dari Gonzales, Beto tidak menerima bola dengan baik sehingga lepas begitu saja.

Arema terus menggempur pertahanan Sriwijaya FC dengan penuh percaya diri. Pada menit 77 giliran Samsul Arif yang unjuk kebolehan. Mantan pemain Persela Lamongan dan Persibo Bojonegoro ini melakukan penetrasi hingga depan gawang Sriwijaya FC. Namun penyelesaian akhirnya masih berhasil diamankan kiper Sriwijaya FC, Fauzi Toldo.

Tim kebanggaan warga Sumatera Selatan ini meski bermain sebagai tuan rumah, hanya sempat melakukan beberapa serangan saja. Itupun tidak terlalu membahayakan benteng pertahanan Arema yang dimotori Victor Igbonefo dan Purwaka Yudi.

Menit 85, kerjasama apik satu dua sentuhan yang dilakukan para pemain Arema sepertinya membuat para pemain Sriwijaya FC frustasi. Terbukti, mereka harus melakukan pelanggaran untuk menghentikan permainan cantik Arema. Cristian Gonzales dilanggar Alan Marta dan membuahkan tendangan bebas bagi Arema. Eksekusi langsung diambil oleh El-Loco sendiri, keras melaju ke sudut kiri gawang Sriwijaya FC namun masih berhasil ditepis Fauzi Toldo.

Tanpa gol tambahan, babak kedua berakhir dengan kedudukan 0-2 untuk Arema Indonesia.
Baca Selengkapnya

Hooligans in Indonesia, an Inappropriate Acculturation

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola

BERITA BOLA,- Football supporters in Indonesia are growing rapidly with more organized groups appearing during the last six years. The phenomenon possesses positive, yet also negative, impacts to national football industry.

Some domestic groups even managed to adopt foreign trend, naming themselves as ultras or hooligans. Ultras refer to a group of supporter that often causes riot, although they mostly sing motivational song for the club. Hooligans refer to a group of supporters that tend to misbehave and overreact on supporting the team, supports that mostly lead to violent fistfights and intimidation acts.

The misleading behavior begins from rivalry that may be by in or off pitch conflicts. Hooligans, a stereotype idea born in Britain, have been a global trend. However, its existence in Indonesia slightly differs with the original ones, though strikingly similar in terms of brutality.

The original British Hooligans are not familiar with colorful smoke screen or firecrackers, a view often seen in Indonesia stadiums. Apparently, Indonesian Hooligans are much more than a trend, a thing considered as an inappropriate acculturation.

(tempo.co)
R8TFRJBJ7EWM
Baca Selengkapnya