Tim yang masuk kategori kedua memiliki dua kemungkinan, yakni belum melunasi utang tunggakan gaji pemain atau kurang detail dalam memberikan data. Dalam hal ini, Persegres memastikan hanya kurang dalam memberikan data. Manajemen mengatakan semua kewajiban gaji pemain musim lalu sudah dilunasi.
”Persoalannya hanya di data saja. Persegres belum memberikan rancangan dana untuk tim U-21 dan Piala Indonesia,” tutur Sekretaris Persegres Hendri Febry. Persegres diakuinya memang belum membahas persiapan tim U-21 dan Piala Indonesia karena berpikir kedua kompetisi tersebut belum pasti kapan digelar.
Sementara PT Liga meminta tim memberikan semua rancangan keuangan di semua kompetisi musim depan. Untuk tim U-21 diperkirakan butuh dana Rp1,5 miliar, sedangkan Piala Indonesia Rp2 miliar–3 miliar. ”Kami akan memberikan data lebih lengkap lagi dan optimistis tak ada persoalan. Jadi, posisi Persegres sebenarnya sudah bagus, tinggal melengkapi data tambahan saja,” tuturnya.
Tim Jawa Timur lain yang masuk kategori kedua adalah Arema Cronus. Bedanya, Arema justru memasukkan proyeksi dana yang kelewat besar, yakni Rp66 miliar untuk ISL 2015. Sementara tim yang masuk kategori aman adalah Persebaya Surabaya dan Persela Lamongan. Arema tak terlalu memikirkan status sebagai tim kategori kedua versi PT Liga Indonesia. - Catering Pernikahan -
Mereka juga tak mempersoalkan penundaan jadwal kick-offkompetisi. Pelatih Suharno memilih fokus mempersiapkan tim tampil pada final Inter Island Cup kontra Persib Bandung. ”No problem. Justru saya lebih punya waktu mematangkan tim. Tinggal mengubah program saja selama Februari nanti,” ujarnya.
Justru menurut dia cukup berat jika Arema harus memulai kompetisi pada 1 Februari, sebab ada dua ajang yang harus diikuti pada akhir Januari. Selain masih memiliki tanggungan bermain di Inter Island Cup, Arema juga menjadi tuan rumah SCM Cup.
(SindoNews.com)