Baju Jersey Bola

Belgia vs Amerika : Batu Sandungan Setan Merah

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,-  Banyak kalangan menanti penampilan apik dari kekuatan baru Eropa, Belgia. Namun apa mau dikata, “Setan Merah" sama sekali belum menujukkan kesangaran selayak julukannya.

Meski demikian, gelandang Belgia, Kevin De Bruyne, menyatakan kemenangan adalah segalanya. Bintang muda Wolfsburg itu tidak peduli dengan kritikan yang dituju untuk tim nasionalnya.

Belgia lolos dari fase grup berstatus juara Grup H, setelah menyapu bersih tiga laga dengan 100 persen kemenangan. Meski selalu menang, tapi performa De Bruyne dan rekan sempat dikritik karena tak kunjung menampilkan permainan apik. Sebagai bukti, mereka selalu menang dengan margin satu gol atas lawan-lawannya.

Kendati demikian, De Bruyne menolak setiap kritik yang ditujukan untuk kubunya, dan mengklaim meraih hasil maksimal adalah yang terpenting. Di babak 16 besar, armada Marc Wilmots itu akan menghadapi Amerika Serikat di Salvador.

Kabar buruk menggerayangi Belgia jelang laga kontra Amerika Serikat di babak 16 besar Piala Dunia, Rabu (2/7). Belgia terancam tak bisa mengandalkan beberapa bintangnya seperti Vincent Kompany, Anthony Vanden Borre, Thomas Vermaelen, dan Marouane Fellaini.

Keempatnya masih berjuang memulihkan cederanya masing-masing. Meski demikian, Marc Wilmots selaku pelatih Belgia tetap yakin keempatnya bisa dimainkan saat menghadapi Amerika di Stadion Itaipava Arena Fonte Nova.

"Vincent sedang dalam program khusus dan kami harap ia bisa kembali latihan pada senin [waktu setempat]. Vermaelen juga semakin pulih, kami masih punya dua hari untuk menunggunya," ucap Wilmots yang dilansir AFP.

Kompany diketahui menderita cedera pangkal paha. Sementara Vermaelen, ia mengalami cedera hamstring. Keduanya terpaksa melewati pertandingan Belgia melawan Korea Selatan, 27 Juni 2014 lalu.

Lain halnya dengan Fellaini yang mengalami masalah pada bagian betis kirinya. Adapun Vanden Borre, tulang keringnya dikabarkan patah saat membela Belgia di laga kontra Korea.

Di kubu lawan, Amerika Serikat yakin bisa mengalahkan Belgia. Pelatih AS, Jurgen Klinsmann, mempunyai cara untuk untuk mengangkat moral timnya. Seperti diungkapkan bek AS, Omar Gonzalez, pelatih asal Jerman itu meminta mereka memundurkan jadwal pulang ke tanah air menjadi tanggal 14-15 Juli.

“Juergen tak melakukan apa-apa, tapi positif. Dia berkata kepada kami, berbincang pada keluarga kami untuk mengubah jadwal penerbangan kami ke tanggal 14 atau 15 Juli, karena kami bakal berada di sini hingga akhir turnamen,” kata Gonzalez.

“Itu berarti bahwa kami sama percaya dirinya dengan dia, dan kami semua percaya pada kemampuan tim ini. Kami berencana berada di sini beberapa pekan lagi.”
(Agus Triyana)
Baca Selengkapnya

Atasi Jerman 1-0, Amerika Juara Piala Dunia Wanita U-20

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Amerika Serikat tampil sebagai juara Piala Dunia wanita U-20 setelah mengalahkan Jerman dengan skor tipis 1-0 di final yang berlangsung di National Stadium, Tokyo, Sabtu (8/9). Gol semata wayang kemenangan tim "Paman Sam" ini diciptakan Kealia Ohai di menit ke-44.

Kemenangan ini semakin menasbihkan Amerika Serikat (AS) sebagai penguasa sepak bola putri. Sebelumnya di Olimpiade London 2012, timnas putri AS juga sukses merebut medali emas setelah mengalahkan Jepang. Keberhasilan tersebut merupakan yang ketiga bagi AS merengkuh titel juara.

Pada partai puncak tersebut, AS berada di posisi underdog. Pasalnya di babak penyisihan lalu, Amerika Serikat dihajar Jerman dengan skor telak 0-3.

Tidak ingin dipermalukan lagi, tim putri AS mampu membalikkan prediksi tersebut. Kekalahan di babak penyisihan, mampu dipelajari dengan baik untuk bisa meredam permainan cantk tim putri Jerman.

Di awal-awal babak pertama, Jerman terus menekan pertahan AS. Namun para pemain AS tampil sangat disiplin sehingga bisa mengahalau serangan yang dilancarkan Jerman.

Saat babak pertama menyisakan satu menit, AS akhirnya mampu membuka keunggulan. Kealia Ohai sukses memanfaatkan bola liar di dalam kotak penalti. Melalui tendangan keras kaki kirinya, Ohai merobek jala gawang Jerman.

Tertinggal satu gol, Jerman meningkatkan serangannya untuk menyamakan kedudukan. Jerman terus mendominasi permainan ditandai dengan banyaknya percobaan tendangan ke gawang yang berjumlah sebanyal 17 kali sedangkan AS hanya 9 kali.

Meski peluang demi peluang diciptakan kedua tim di babak kedua, namun skor 1-0 untuk keunggulan AS akhirnya bertahan hingga pertandingan usai.

Sementara itu tuan rumah Jepang akhirnya menempati urutan ketiga. Di laga perebutan ketiga, Jepang sukses menundukkan Nigeria dengan skor tipis 2-1.


Baca Berita Lainnya :
Baca Selengkapnya

Tekuk Jepang, Amerika Serikat Ukir Sejarah Baru

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
LONDON 2012,- Tim sepak bola putri Amerika Serikat (AS) menunjukkan superiornya di final sepak bola putri Olimpiade London 2012. The Stars and Strips, menumbangkan Jepang, juara Piala Dunia 2011, dengan skor 2-1.

Kemenangan ini membuat AS mencetak sejarah dengan membuat hattrick emas pada Olimpiade (2004,2008 dan 2012). Selain mencetak sejarah, Alex Morgan dan kawan-kawan juga berhasil menuntaskan dendam kekalahan mereka di final Piala Dunia 2011 atas Jepang. Sementara bagi Jepang, kekalahan di final Olimpiade London 2012 ini merupakan kegagalan mereka mengawinkan gelar juara dunia dan emas Olimpiade.

Tak ingin kecolongan di menit awal, anak asuh Pelatih Pia Shundage langsung menekan pertahanan Nadeshiko Japan. Wambach, Morgan dan Megan Rapinoe yang mendapat tugas untuk membobol gawang musuh tak dapat berbuat banyak karena mendapat penjagaan ketat dari pemain belakang Jepang.

Kebuntuan barisan depan AS pun akhirnya dimanfaatkan gelandang serang Carli Lloyd untuk menusuk. Dua gol akhirnya dicetak bintang berusia 30 tahun itu pada menit kedelapan dan 54.

Tertinggal dua angka, Jepang balik menekan. Sayang, hanya gol Yuki Ogimi yang mampu mencetak gol pada menit ke-63. Dan, Jepang pun harus mengakui keunggulan seterunya itu.

“Sesuatu yang kurang dari kemenangan ini bagi kami adalah kegagalan (di final Piala Dunia 2011). Kami bekerja tanpa lelah sepanjang tahun untuk membuktikan bahwa kami masih bisa menang dan kini kami meraih gelar juara,” ungkap Wambach, seusai pertandingan, dilansir Chicago Tribune.

“Olimpiade adalah sebuah platform yang sempurna dalam hidup ini. Anda tidak bisa menang di semua hal. Anda harus bersedia untuk gagal dan jatuh. Kami benar-benar gagal tahun lalu. Kami harus memberikan kredit kepada Jepang. Mereka tim fantastis,” lanjut pencetak gol terbanyak tim AS itu.

Selain kecemerlangan Lloyd, penjaga gawang Hope Solo juga mendapat kredit khusus. Berkat penampilan matang bintang seksi yang tercatat sebagai salah satu atlet tercantik di Olimpiade ini, The Yanks, julukan lain AS, tetap mampu menjaga keunggulan dari bombardir gadis-gadis Jepang yang ngotot menyamakan kedudukan.

“Kami tidak mungkin juara tanpa penampilan cemerlang (Hope) Solo hari ini,” sebut Wambach.

Keberhasilan The Dream Team sepak bola putri AS ini langsung mendapat sanjungan dari Presiden Barrack Obama. “Selamat buat tim sepak bola putri AS untuk medali emas keempat Olimpiade,” tulis Obama di Tweeter-nya.

Tak hanya itu, Pemerintah AS juga mengumumkan akan memberi bonus kepada pemain sebesar USD 1,5 juta.

Sementara itu, tim putri Jepang harus rela hanya menempati posisi kedua untuk medali perak. Gol cepat AS pada menit kedelapan benar-benar membuat anak asuh Norio Sasaki tertekan dan tak mampu mengeluarkan penampilan terbaik. Walau rasa kecewa menghiasi wajah Aya Miyama dan kawan-kawan, Jepang tetap tegar menerima kekalahan ini.

“Sejak menjadi anggota tim nasional, Saya selalu memiliki tujuan untuk memenangkan medali. Ini bukan emas dan itu adalah memalukan. Tapi, saya senang karena saya mampu bermain di tahap indah ini dengan rekan tim yang hebat melawan tim besar,” ujar Homare Sawa, seusai pertandingan, dilansir kantor berita Jepang Jepang Kyodo.


Baca Berita Lainnya :
Baca Selengkapnya

Amerika Serikat vs Jepang : Total Football vs Catenaccio

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
LONDON 2012,- Tim sepak bola putri Amerika Serikat (AS) berhasrat membalas kekalahan saat partai final Piala Dunia sepak bola putri 2011 di Jerman. Selain untuk medali emas, laga yang digelar di Stadion Wembley Kamis (9/8) malam nanti ini juga sarat gengsi warna Asia dan Amerika.

The Stars and Stripes, julukan tim AS, yang dikomandoi Christie Rampone juga bertekad menjadi satu-satunya tim sepak bola putri yang mampu mencetak hattrik medali emas untuk Olimpiade secara berturut-turut. Selain itu, kemenangan pada partai ini secara tidak langsung akan mengangkat harkat tim AS secara pribadi untuk pengobat luka.

“Dalam hal kejuaraan itu, sama persis. Pada akhir hari, semua yang Anda ingin lakukan adalah berdiri di podium mendengar lagu kebangsaan dinyanyikan dan bendera Anda akan naik,” ujar bintang AS, Abby Wambach, dilansir Sporting News. “Artinya Anda seorang juara dunia,” lanjut pemain berusia 32 tahun itu.

Saat ini, kepercayaan diri pasukan perang asuhan Pia Sundhage juga tengah mentereng. Selain tercatat sebagai tim paling subur dengan koleksi 14 gol, juga tercantum sebagai bakal calon mesin gol paling subur berkat 5 golnya dari lima laga.

Sedang Nadeshiko Japan, julukan Jepang, belum mampu memunculkan satu nama pun dijajaran pemain subur sebab selama ini hanya unggul dengan poin kecil. Hanya saja, gawang Jepang merupakan satu-satunya tim yang paling minim dibobol lawan, tercatat hanya dua gol yang bersarang ke gawang Miho Fukumoto.

Sebuah Isyarat bahwa pertahanan Shinobu Ohno dan kawan-kawan adalah yang paling kokoh dan susah ditembus. Maka itu, tak salah kiranya jika pertarungan ini juga disebut sebagai pertarungan dua aliran kekuatan sepak bola, catenaccio untuk Jepang dan total football untuk AS.

“Kami telah mencari tahu cara bermain mereka. Kami sangat kuat, tidak hanya daya saing, tapi juga kemampuan kami. Apa pun keadaan yang ada di depan, kami tidak akan pernah berhenti. Secara fisik kami lebih kuat, lebih baik dari mereka di udara, baik dalam umpan dan serangan ke kotak berbahaya. Kami benar-benar mengerti kelemahan mereka,” tandas Wambach.

Untuk menghentikan tekad kuat pemain barisan depan The Yanks, julukan lain tim AS putri, Jepang juga sudah mempersiapkan strategi khusus. Pergerakan Alex Morgan dan Wambach sebagai pemain kunci serangan akan mendapatkan pengawalan ketat dari Yukari Kinga, Azusaiwashimizu dan Kyoto Yano.

“Sejauh ini mereka (AS) belum terkalahkan, begitu juga kami. Sejumlah bintang mereka sudah memasuki usia senja, dan itu adalah titik lemah yang akan kita manfaatkan,” tandas pelatih Jepang, Norio Sasaki, soal strategi yang ia siapkan untuk meladeni Amerika Serikat.
(abd susila)


Baca Berita Lainnya :
Baca Selengkapnya

Preview Final USA vs Jepang : Partai Balas Dendam

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
LONDON 2012,- Amerika Serikat (AS) memastikan lolos ke partai final cabang olahraga sepak bola putri Olimpiade 2012 setelah meraih kemenangan dramatis atas Kanada 4-3 di partai semifinal, Selasa (7/8) dinihari tadi. Kemenangan AS ditentukan berkat gol Alex Morgan di babak perpanjangan waktu setelah kedua tim bermain imbang 3-3 selama 90 menit di Stadion Wembley.

Di final, AS bertemu Jepang di Stadion Wembley, Kamis (9/8) besok. Sebelumnya, Jepang berhasil memastikan tiket ke final dengan menyingkirkan Prancis 2-1. Jepang unggul dua gol lebih dulu berkat gol Yuki Ogimi (32′) dan Mizuho Sakaguji (49′), sebelum Prancis bisa memperkecil kekalahan melalui gol Eugenie Le Sommer (76′).

Perebutan medali emas akan menjadi ajang ‘balas dendam’ bagi AS pasca kalah dari Jepang di Piala Dunia Wanita, Juli 2011 lalu.

Saat itu, sepak bola putri AS dipaksa menyerah 1-3 lewat drama adu penalti setelah bermain imbang 2-2 selama 120 menit pertandingan.

“Inilah adalah buah dari pekerjaan yang berat yang telah kami lakukan sejak kami kalah dari Jepang di Piala Dunia,” kata penyerang AS, Abby Wambach, usai membawa timnya menang atas Kanada 4-3, seperti yang disitat ABC Sport, Selasa (7/8).

Dalam laga itu menjadi salah satu pahlawan kesuksesan AS berkat golnya di menit ke-80 yang memaksa pertandingan harus dilanjutkan dengan babak tambahan waktu 2×15 menit. AS bahkan harus tertinggal lebih dulu dari Kanada lewat gol Christine Sinclair (22′) yang bertahan hingga turun minum. Beruntung, di babak kedua AS bisa mengejar ketinggalan berkat gol Megan Rapinoe (54′). Namun Kanada kembali unggul melalui gol kedua Sinclair (67′).

Namun lagi-lagi AS bisa menyamakan kedudukan berkat gol Rapinoe (70′), sebelum Sinclair bisa mencetak het-trick di menit ke-73, sekaligus membawa Kanada unggul 3-2. Pertandingan pun terpaksa harus dilanjutkan dengan babak tambahan waktu setelah Wambach berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3, Sebelum Alex Morgan memastikan kemenangan AS berkat golnya di menit di babak tambahan waktu kedua.

“Ini adalah pertandingan yang gila. Setelah 120 menit pertandingan, kami telah menunjukkan sebuah perjuangan yang luar biasa. Ini hal yang menakjubkan dan Anda mungkin tidak akan percaya. Tapi inilah sepak bola dan kami akan bersiap untuk pemulihan melawan Jepang setelah menjalani pertandingan yang melelahkan ini,” sambut Morgan seusai mencetak gol penentu kemenangan AS di detik-detik terakhir babak perpanjangan waktu kedua.


Baca Berita Lainnya :
Baca Selengkapnya

Juara Piala Dunia Wanita 2011, Sejarah Baru Sepak Bola Jepang

Juara Piala Dunia Wanita 2011, Sejarah Baru Sepak Bola Jepang
VIVA - BOLA,-  Sejarah baru sepak bola Jepang tercipta. Pasukan Nadeshiko Japan, julukan tim nasional (timnas) wanita Jepang, sukses menjadi juara pada Piala Dunia wanita 2011. Gelar itu semakin istimewa karena bertepatan dengan sebuah hari besar di negeri itu.

Ya, pesta meriah pun terjadi di seantero Negeri Matahari Terbit. Penyambutan kemenangan ini juga makin semarak, karena rakyat negeri itu sedang merayakan libur nasional memperingati Hari Samudera.

Trofi Piala Dunia wanita ini pun jadi kado indah mereka di hari besar ini. Aroma pesta terasa di Ibu Kota Jepang, Tokyo, sejak kemarin pagi. Hari itu diawali dengan jalanan kota yang tampak sepi, tapi semua karena semua orang terlelap seusai pesta pada dini harinya. Suasana semarak tampak di berbagai bar, kafe dan ruang terbuka yang menggelar acara nonton bareng laga final.

Histeria dan euforia bermunculan, karena mereka menganggap gelar juara itu sebagai penghibur setelah musibah gempa bumi dan tsunami yang terjadi Maret lalu. Media-media di Jepang terutama televisi, tak henti-hentinya menyiarkan momen dramatis ketika Homare Sawa dkk memastikan gelar juara lewat tendangan dari titik putih. Program berita hingga talkshow juga tak luput dari puja dan puji untuk timnas Negeri Matahari Terbit itu.

Pada puncak Piala Dunia wanita 2011, Jepang tampil cukup tenang saat berjumpa Amerika Serikat (AS). Pada laga ini Nadeshiko Japan menang 3-1 melalui adu penalti setelah sebelumnya kedua tim berbagi skor 2-2 di Commerzbank-Arena, Frankfurt, Jerman.

Saat waktu normal, striker Amerika Serikat Alex Morgan membuat unggul timnya pada menit ke- 69. Namun, Aya Miyama mampu menyamakan kedudukan sembilan menit sebelum waktu normal laga usai. Pada masa extra time, Amerika Serikat kembali unggul lewat Abby Wambach pada menit ke-104. Tapi selang 13 menit, Sawa menyamakan kedudukan dan pertandingan harus ditentukan melalui adu penalti.

Tiga dari empat eksekutor Jepang yakni Miyama, Mizuho Sakaguchi dan Saki Kumagai sukses menjebol jala AS yang dijaga kiper Hope Solo, sedangkan pemain yang gagal adalah Yuki Nagasato.

Untuk penendang Amerika Serikat dari empat eksekutor, hanya Wambach yang mampu menembus jala penjaga gawang Ayumi Kaihori. Tiga penendang lainnya Shanno Boxx, Carli Lloyd dan Tobin Heath tak mampu menjalankan tugas dengan sempurna.

Presiden AFC (Federasi Sepak Bola Asia) Zhang Jilong pun memuji penampilan anak asuh Norio Sasaki. Menurut dia, sukses ini jadi kebanggaan seluruh Asia dan akan memberikan inspirasi bagi semua penduduk di Benua Kuning.

”Ini adalah hari besar bagi sepak bola Asia,” kata Jilong situs resmi AFC.

”Pasukan Nadeshiko Japan telah membuat kami sangat bangga. Mereka telah menunjukkan apa yang tak mungkin jadi mungkin. Jika seseorang memiliki tekad dan ketekunan, semua pasti bisa tercapai seperti ini,” sebut suksesor Muhammad bin Hammam itu.

Dari Federasi Sepak Bola Jepang, JFA, Presiden Junji Ogura mengaku tak mampu bicara soal sukses ini. Dia tak hanya terkejut, tapi juga terpana dengan performa Sawa dkk.

”Tidak ada presiden yang lebih bahagia daripada negara pemenang Piala Dunia. Para pemain kami menunjukkan keajaiban sebagai wanita Jepang,” tandas Ogura. (estu santoso)

Baca Selengkapnya