Ya, pesta meriah pun terjadi di seantero Negeri Matahari Terbit. Penyambutan kemenangan ini juga makin semarak, karena rakyat negeri itu sedang merayakan libur nasional memperingati Hari Samudera.
Trofi Piala Dunia wanita ini pun jadi kado indah mereka di hari besar ini. Aroma pesta terasa di Ibu Kota Jepang, Tokyo, sejak kemarin pagi. Hari itu diawali dengan jalanan kota yang tampak sepi, tapi semua karena semua orang terlelap seusai pesta pada dini harinya. Suasana semarak tampak di berbagai bar, kafe dan ruang terbuka yang menggelar acara nonton bareng laga final.
Histeria dan euforia bermunculan, karena mereka menganggap gelar juara itu sebagai penghibur setelah musibah gempa bumi dan tsunami yang terjadi Maret lalu. Media-media di Jepang terutama televisi, tak henti-hentinya menyiarkan momen dramatis ketika Homare Sawa dkk memastikan gelar juara lewat tendangan dari titik putih. Program berita hingga talkshow juga tak luput dari puja dan puji untuk timnas Negeri Matahari Terbit itu.
Pada puncak Piala Dunia wanita 2011, Jepang tampil cukup tenang saat berjumpa Amerika Serikat (AS). Pada laga ini Nadeshiko Japan menang 3-1 melalui adu penalti setelah sebelumnya kedua tim berbagi skor 2-2 di Commerzbank-Arena, Frankfurt, Jerman.
Saat waktu normal, striker Amerika Serikat Alex Morgan membuat unggul timnya pada menit ke- 69. Namun, Aya Miyama mampu menyamakan kedudukan sembilan menit sebelum waktu normal laga usai. Pada masa extra time, Amerika Serikat kembali unggul lewat Abby Wambach pada menit ke-104. Tapi selang 13 menit, Sawa menyamakan kedudukan dan pertandingan harus ditentukan melalui adu penalti.
Tiga dari empat eksekutor Jepang yakni Miyama, Mizuho Sakaguchi dan Saki Kumagai sukses menjebol jala AS yang dijaga kiper Hope Solo, sedangkan pemain yang gagal adalah Yuki Nagasato.
Untuk penendang Amerika Serikat dari empat eksekutor, hanya Wambach yang mampu menembus jala penjaga gawang Ayumi Kaihori. Tiga penendang lainnya Shanno Boxx, Carli Lloyd dan Tobin Heath tak mampu menjalankan tugas dengan sempurna.
Presiden AFC (Federasi Sepak Bola Asia) Zhang Jilong pun memuji penampilan anak asuh Norio Sasaki. Menurut dia, sukses ini jadi kebanggaan seluruh Asia dan akan memberikan inspirasi bagi semua penduduk di Benua Kuning.
”Ini adalah hari besar bagi sepak bola Asia,” kata Jilong situs resmi AFC.
”Pasukan Nadeshiko Japan telah membuat kami sangat bangga. Mereka telah menunjukkan apa yang tak mungkin jadi mungkin. Jika seseorang memiliki tekad dan ketekunan, semua pasti bisa tercapai seperti ini,” sebut suksesor Muhammad bin Hammam itu.
Dari Federasi Sepak Bola Jepang, JFA, Presiden Junji Ogura mengaku tak mampu bicara soal sukses ini. Dia tak hanya terkejut, tapi juga terpana dengan performa Sawa dkk.
”Tidak ada presiden yang lebih bahagia daripada negara pemenang Piala Dunia. Para pemain kami menunjukkan keajaiban sebagai wanita Jepang,” tandas Ogura. (estu santoso)