BERITA BOLA,- Dunia sepakbola Indonesia kembali harus kehilangan putra terbaiknya setelah mantan Pelatih Persiba Balikpapan dan Persijap Jepara, Junaidi, diberitakan meninggal dunia pada Minggu (15/07) sore ini saat sedang mengikuti sebuah laga eksibis Balikpapan All Star di Stadion Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur.
Informasi yang dikumpulkan, Junaidi menghembuskan nafas terakhirnya di ibukota Kaltim itu karena diduga terkena serangan jantung. Informasi tersebut masih bersifat dugaan, karena hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak medis.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, seluruh pemain dan pelaku sepakbola nasional mengeluarkan pernyataan belasungkawa secara bersamaan. Selain menghubungi langsung pihak keluarga, ungkapan belasungkawa rata-rata dikeluarkan melalui jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter.
Diantara pemain yang menunjukkan empatinya adalah Hamka Hamzah. Melalui akun Twitternya, pemain Persipura Jayapura itu mengungkapkan belasungkawanya.
"RIP Bang Junaidi...semoga di terima disisi Allah S.W.T," demikian cuitan Hamka tersebut.
Sementara, pemain Mitra Kukar, Isnan Ali, membuat cuitan yang berbunyi,"Innalilahi wa inalilahi coach bang Jun,semoga amal ibadah almarhum di terima disisi ALLAH SWT amin."
Sebelum meninggal dunia, mantan Pelatih Persiba Balikpapan, Junaidi, pernah mengutarakan niatnya untuk bisa kembali ke Jepara, Jawa Tengah. Pelatih bertangan dingin itu sangat berhasrat untuk bisa kembali menukangi Persijap Jepara yang berlaga di Liga Super Indonesia.
Bersama Persijap, Junaidi memang pernah saling bahu membahu untuk membangun kepercayaan diri masing-masing. Selama dua musim, Persijap dibantu untuk bisa berkibar di kancah LSI yang terkenal penuh persaingan. Sementara, bagi Junaidi, Persijap sudah menjadi kawah candradimuka untuk mengasah ilmu kepelatihannya.
Seperti dilansir Goal, Minggu (15/07), keinginan pria yang menghembuskan nafas terakhirnya di usia 47 tahun itu untuk kembali ke Jepara memang cukup beralasan. Selain merasa bisa mengembangkan ilmu kepelatihannya dengan baik, di kota tersebut almarhum merasa sudah menemukan kecocokan baik dengan alam maupun kultur budayanya.
"Persijap salah satu tim yang paling saya hormati. Di Persijap, aku diberikan kepercayaan penuh meracik tim. Di tim itu juga, aku mulai memoles ilmu kepelatihanku," tandas pria yang biasa disapa Bang Jun itu.
Keinginan Bang Jun juga sepertinya sudah direspon dengan baik oleh Persijap. Karena, rencananya, tim tersebut akan kembali memakai jasa kepelatihan Bang Jun mulai musim baru mendatang.
Tapi, walau sudah diminta bergabung kembali, sepekan lalu Bang Jun sempat berujar bahwa dia masih belum memantapkan hati untuk kembali ke Jepara."Memang aku ingin kembali ke Jepara, tapi masih pikir dulu. Lihat sepak bola musim depan," ucapnya.
Sikap gamang yang diperlihatkan pria kharismatik tersebut bisa jadi sebagai pertanda bahwa umurnya tidak akan panjang. Jadi, meski Jepara sudah siap menerimanya, tapi Tuhan Yang Maha Esa belum siap melepasnya. Selamat jalan Bang Jun!