Baju Jersey Bola

Surya Lesmana, Legenda Sepak Bola Indonesia Tutup Usia

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,- Legenda sepak bola Indonesia di era 1960-an, Surya Lesmana, mengembuskan napas terakhir di usia 68 tahun. Legenda Indonesia ini meninggal hari Rabu (8/8) dan diduga akibat penyakit jantung dan darah tinggi.

“Penyebab meninggal pak Surya adalah penyakit jantung dan darah tinggi. Hari Minggu kemarin, beliau sempat mengeluh tak enak badan saat sedang nonton bola dan minta dikerokin," ujar Deni, cucu dari Surya Lesmana.

Saat ini, jenazah pemilik nama asli Liem Soei Liang, masih berada di krematorium Jabar Agung, Dadap, Jakarta Barat. Semasa hidup, Surya Lesmana, yang mengawali karier profesional bersama klub Union Makes Strength (UMS), dikenal sebagai seorang gelandang tengah yang memiliki disiplin tinggi dalam menyerang maupun bertahan.

Liem Soei Liang alias Surya Lesmana (lahir di Balaraja, Tangerang, 20 Mei 1944; umur 68 tahun) adalah seorang pemain sepak bola terkenal Indonesia di era tahun 1960an.

Ia memperkuat tim nasional PSSI selama 10 tahun (1963-1972) dan Persija Jakarta selama 14 tahun (1962-1975). Ketika masa jayanya, Surya Lesmana dikenal sebagai gelandang jempolan yang memiliki kemampuan menyerang ataupun bertahan sama baiknya.

Persija Jakarta yang menyadari kehebatan Surya Lesmana pun segera meminang pada tahun 1962 dan bertahan hingga tahun 1975. Berkat penampilan konsisten Surya di level klub, Timnas Indonesia segera menarik gelandang jempolan itu pada tahun 1963 hingga 1972.

Pria kelahiran Balaraja itu juga diakui sebagai pelopor pemain Indonesia yang meniti karier di klub luar negeri. Pada tahun 1974, ia sempat semusim merumput bersama klub Hong Kong Mac Kinan.


Baca Berita Lainnya :
Baca Selengkapnya

Sepak Bola Indonesia Berduka, Selamat Jalan Bang Jun ...!

TIPS Bursa Taruhan Bola dan Hasil Pertandingan Terbaru


BERITA BOLA,- Dunia sepakbola Indonesia kembali harus kehilangan putra terbaiknya setelah mantan Pelatih Persiba Balikpapan dan Persijap Jepara, Junaidi, diberitakan meninggal dunia pada Minggu (15/07) sore ini saat sedang mengikuti sebuah laga eksibis Balikpapan All Star di Stadion Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur.

Informasi yang dikumpulkan, Junaidi menghembuskan nafas terakhirnya di ibukota Kaltim itu karena diduga terkena serangan jantung. Informasi tersebut masih bersifat dugaan, karena hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak medis.

Setelah dinyatakan meninggal dunia, seluruh pemain dan pelaku sepakbola nasional mengeluarkan pernyataan belasungkawa secara bersamaan. Selain menghubungi langsung pihak keluarga, ungkapan belasungkawa rata-rata dikeluarkan melalui jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter.

Diantara pemain yang menunjukkan empatinya adalah Hamka Hamzah. Melalui akun Twitternya, pemain Persipura Jayapura itu mengungkapkan belasungkawanya.

"RIP Bang Junaidi...semoga di terima disisi Allah S.W.T," demikian cuitan Hamka tersebut.

Sementara, pemain Mitra Kukar, Isnan Ali, membuat cuitan yang berbunyi,"Innalilahi wa inalilahi coach bang Jun,semoga amal ibadah almarhum di terima disisi ALLAH SWT amin."

Sebelum meninggal dunia, mantan Pelatih Persiba Balikpapan, Junaidi, pernah mengutarakan niatnya untuk bisa kembali ke Jepara, Jawa Tengah. Pelatih bertangan dingin itu sangat berhasrat untuk bisa kembali menukangi Persijap Jepara yang berlaga di Liga Super Indonesia.

Bersama Persijap, Junaidi memang pernah saling bahu membahu untuk membangun kepercayaan diri masing-masing. Selama dua musim, Persijap dibantu untuk bisa berkibar di kancah LSI yang terkenal penuh persaingan. Sementara, bagi Junaidi, Persijap sudah menjadi kawah candradimuka untuk mengasah ilmu kepelatihannya.

Seperti dilansir Goal, Minggu (15/07), keinginan pria yang menghembuskan nafas terakhirnya di usia 47 tahun itu untuk kembali ke Jepara memang cukup beralasan. Selain merasa bisa mengembangkan ilmu kepelatihannya dengan baik, di kota tersebut almarhum merasa sudah menemukan kecocokan baik dengan alam maupun kultur budayanya.

"Persijap salah satu tim yang paling saya hormati. Di Persijap, aku diberikan kepercayaan penuh meracik tim. Di tim itu juga, aku mulai memoles ilmu kepelatihanku," tandas pria yang biasa disapa Bang Jun itu.

Keinginan Bang Jun juga sepertinya sudah direspon dengan baik oleh Persijap. Karena, rencananya, tim tersebut akan kembali memakai jasa kepelatihan Bang Jun mulai musim baru mendatang.

Tapi, walau sudah diminta bergabung kembali, sepekan lalu Bang Jun sempat berujar bahwa dia masih belum memantapkan hati untuk kembali ke Jepara."Memang aku ingin kembali ke Jepara, tapi masih pikir dulu. Lihat sepak bola musim depan," ucapnya.

Sikap gamang yang diperlihatkan pria kharismatik tersebut bisa jadi sebagai pertanda bahwa umurnya tidak akan panjang. Jadi, meski Jepara sudah siap menerimanya, tapi Tuhan Yang Maha Esa belum siap melepasnya. Selamat jalan Bang Jun!
Baca Selengkapnya

Franco Baresi - Legenda Milan pun Jagokan Barca

Prediksi Barca vs Milan

Berita Bola,- Bek legendaris AC Milan, Franco Baresi tampaknya pesimis dengan peluang bekas timnya untuk melewati hadangan Barcelona. Menurutnya, Barcelona tetap menjadi favorit di kompetisi termegah Benua Biru itu.

Sosok yang telah tampil di 700 laga bersama Rossoneri itu, menganggap Barcelona masih pantas menjadi sasaran tembak bagi tim manapun. Blaugrana dianggapnya punya kualitas mencetak sejarah menjadi tim pertama yang mampu mempertahankan Champions League sejak menggunakan format baru.

Pada pertemuan pertama di babak perempatfinal, Barcelona mampu ditahan imbang Milan tanpa gol. Namun, sepanjang pertandingan, skuad Josep Guardiola berhasil mengintimidasi Milan dengan begitu banyaknya peluang yang tercipta.

"Setelah leg 1, saya menilai Barcelona favorit untuk lolos. Itu bukan hanya sekedar opini, tapi itu juga berdasarkan konsensus secara umum di Italia," kata Baresi kepada AS.

Meski menurut Baresi, publik Italia pun mengakui Barcelona lebih favorit untuk lolos ke babak semifinal, namun berbicara peluang, Milan tetap punya peluang membuat kejutan.

"Bagaimanapun, Milan layak punya peluang juga. Hal paling penting adalah mereka tidak kemasukan gol di San Siro. Menghadang laju Barcelona selalu sulit tapi itu tujuan yang dapat dicapai," lanjut Baresi.

"Milan telah bermain sangat bagus, tapi melakukan itu saja melawan Barcelona adalah sebuah cerita berbeda. Mereka (Barca) sangat spektakuler dan efisien, Pertandingan Selasa nanti akan menjadi pertandingan yang luar biasa," kata Baresi.

Laga leg kedua akan digelar di kandang Barcelona, Camp Nou. Milan punya catatan yang terbilang bagus pada fase grup saat bersua Barca di Camp Nou. Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan mampu menahan imbang Barca dengan skor 2-2. Jika Milan berhasil menahan imbang dengan catatan gol tercipta, maka Milan berhak lolos ke semifinal. (vivanews)

Baca Berita Lainnya :
Baca Selengkapnya