Sebagai jawara Grup B, Meksiko pantas percaya diri. Pasalnya, dari tiga laga yang dijalani, El-Tricolore memenangi dua pertandingan atas Gabon dan Swiss serta hanya menelan satu kali hasil seri saat jumpa Korea Selatan. Sementara Senegal hanya memenangi satu pertandingan saat jumpa Uruguay dan dua kali menelan hasil imbang kontra Britania Raya dan Uni Emirat Arab.
Selain itu, anak asuh Luis Fernando Tena juga begitu terinspirasi dengan sejarah besar di balik Stadion Wembley. Stadion yang telah berdiri sejak 1923 ini merupakan stadion kebanggaan rakyat Inggris, apalagi sejak pemugaran dan secara resmi digunakan kembali tahun 2007.
Sebagai stadion terbesar kedua di Eropa, Wembley kerap menjadi arena partai-partai bersejarah seperti laga final. Faktor stadion inilah yang dijadikan salah satu aspek pendongkrak semangat tim asal Amerika Latin tersebut.
“Saya tidak pernah membayangkan untuk bermain di stadion ini. Sungguh ini akan jadi pengalaman yang sangat berharga. Faktanya sekarang kami akan bermain di Wembley dan ini terasa begitu spesial,” cetus bek Meksiko Hiram Mier, dilansir Goal.
“Tempat pertandingan nanti adalah stadion legendaris. Ini untuk pertama kali Meksiko menjalani kualifikasi di sini dan hal ini akan menjadi catatan sejarah. Di sini, di tanah Britania, kami akan tunjukkan permainan sejati kami dan kami tak akan menyerah dari lawan mana pun,” tambah gelandang serang Marco Fabian.
Demi menggapai hasrat memburu medali itu, Fernando Tena telah menyiapkan strategi khusus untuk meredam pergerakan cepat dan tiba-tiba Stephane Badji dan kawan-kawan. Kuartet Carlos Salcido, Hiram Mier, Darvin Chavez dan Diego Reyes bakal diinstruksikan secara khusus untuk mengantisipasi pergerakan penyerang muda Les Lions de la Teranga, Pepe Mousa Konate.
Pasalnya, sejauh ini Pepe Mousa Konate telah menciptakan empat gol dan memuncaki torehan sementara daftar pencetak gol terbanyak.
Pertarungan lapangan tengah juga menjadi faktor penting. Penguasaan lapangan tengah bisa jadi jaminan untuk menggapai kesuksesan. Karena itu, deretan pemain seperti Fabian, Hector Herrera, Javier Cortes dan Javier Aquino harus baku hantam dengan tipikal permainan keras pemain lapangan tengah Senegal seperti Stephane Badji, Idrissa Gueye, Sadio Mane maupun Cheikhou Kouyate.
“Faktor kunci untuk pertandingan ini bahwa kami sudah memprediksi lawan yang akan dihadapi semakin kuat pada fase berikutnya. Memang, tidak mudah. Tapi, Inggris dan Senegal telah kami perhitungkan .Kami akan terus melaju dan ini akan jadi cita rasa berbeda di Olimpiade,” ujar Fernando Tena.
Sementara itu, berstatus non-unggulan atau kuda hitam pada turnamen ini malah membuat Senegal melenggang tanpa beban. Bagi pelatih Senegal, Koto, Meksiko di atas kertas memiliki keunggulan untuk menjinakkan Senegal. Tapi Koto juga mengingatkan bahwa pertandingan Senegal kontra Britania Raya dan Uruguay adalah pertanda kebangkitan sepak bola Afrika.
“Kami hanya ingin bermain lepas. Menunjukkan segala kemampuan. Pertandingan di babak penyisihan grup saya kira telah mempertontonkan kualitas kami yang sesungguhnya. Mungkin Konate akan menambah koleksi golnya,” sebut pelatih berambut gimbal tersebut.
(abd susila)
ASIAN HANDICAPS ODDS - Meksiko 0 : ¼ Senegal
Baca Berita Lainnya :