Selama 16 tahun terakhir, Les Bleus hanya mampu lolos ke final di setiap dua edisi. Setelah menjadi juara tahun 1998 silam, mereka baru bisa tampil di partai puncak pada 2006 di Jerman.
Sayang, Zinedine Zidane cs takluk di tangan Italia lewat drama adu penalti. Pada edisi 2002 di Korea Selatan-Jepang, “Ayam Jantan” tersingkir di fase grup. Hasil ini terulang di Afrika Selatan.
Kalau melihat siklus ini, tim besutan Didier Deschamps sepertinya bisa lolos ke final di Brasil nanti. Honduras akan menjadi ujian pertama Olivier Giroud dkk di pesta sepakbola terakbar tahun ini.
Dari sisi komposisi pemain, Prancis jelas lebih diunggulkan di lini tengah dan depan. Karim Benzema adalah bomber yang sangat ditakuti setelah Cristiano Ronaldo di Real Madrid musim lalu.
Catatan 17 gol dan sembilan assist bersama Los Blancos adalah buktinya. Ia juga punya peran vital saat mewujudkan mimpi La Decima (trofi ke-10 Liga Champions) para fans “Si Putih”.
Di lini tengah, dunia tentu tak lupa dengan sosok Paul Pogba. Usianya memang baru 21 tahun, tapi kemampuannya jangan ditanya. Juventus seperti mendapat durian runtuh saat memboyongnya gratis dari Manchester United.
Bersama Andrea Pirlo, ia menjadi sosok penting di lini tengah Bianconeri. Sukses Juve meraih gelar Scudetto untuk ketiga kalinya secara berturut-turut tak bisa dilepaskan dari sosok gelandang incaran Chelsea dan Real Madrid itu.
Jika tampil tanpa beban seperti para pesaingnya, Brasil, Argentina, Spanyol, dan Belanda, “Si Biru” bisa menciptakan kejutan dengan lolos ke partai puncak seperti di Piala Dunia 2006 silam.
Sebelum sampai kesana, Deschamps mesti punya strategi jitu untuk meredam permainan keras Jerry Bengtson dkk. Inggris sudah pernah merasakannya di laga pemanasan terakhir.
Pelatih Honduras, Luis Fernando Suarez sepertinya akan mengulangi taktik ini untuk meredam agresivitas para gelandang dan sayap Prancis. Dengan menutup rapat-rapat pertahanan dan tekel keras di lapangan tengah, mereka berharap Les Bleus kesulitan mengembangkan permainan.
Hasil imbang di laga pembuka Grup E adalah modal bagus Honduras sebelum menghadapi Ekuador dan Swiss. Sebaliknya, imbang atau kalah adalah petaka untuk Yohan Cabaye dkk karena mereka mesti menghadapi Swiss di matchday kedua.
Prakiraan pemain
Prancis (4-3-3)
Lloris; Debuchy, Varane, Sakho, Evra; Sissoko, Cabaye, Matuidi; Valbuena, Giroud, Benzema
Honduras (4-4-2)
Valladares; Montes, Garrido, Bernardez, Figueroa; Izaguirre, Palacios, Espinoza, Chavez; Bengtson, Costly