Salah satu tawaran yang disetujui AFC adalah tentang pembentukan liga baru yang harus melalui tahapan serius dan baru bisa dilaksanakan pada 2014 atau paling lama 2015 mendatang. "Untuk musim yang akan datang, kedua kompetisi yang ada saat ini, Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL) tetap akan berjalan masing-masing terlebih dahulu dan keduanya dipastikan keabsahannya alias legal. Tidak ada yang dianggap ilegal," ujar anggota JC wakil KPSI yang juga CEO PT Liga Indonesia (Liga), Joko Driyono, usai pertemuan.
Terkait dengan Tim Nasional (timnas), pembentukan timnas juga akhirnya diputuskan akan ditangani dibawah JC dan bukan lagi dibawah PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin. "Untuk itu akan dibuatkan skemanya, karena untuk administrasi tetap harus menggunakan kop surat PSSI. Jadi kesekjenan PSSI dalam hal ini konteksnya adalah timnas support administrasi untuk keperluan surat menyurat timnas," kata Joko kemudian.
Sedangkan mengenai Kongres PSSI yang diharapkan dapat menjadi solusi final dualisme organisasi sepak bola nasional ini, menurut dia, dijadwalkan akan digelar pada pertengahan November tahun ini. Sesuai dengan nota kesepahaman, bahwa para voter yang akan diikutsertakan dalam kongres adalah voter yang sesuai dengan KLB Solo.
"Nantinya JC akan melakukan verifikasi terhadap keabsahan voter kongres nantinya. Dengan keputusan tersebut, maka otomatis, JC harus menganulir pembentukan caretaker dan kepengurusan baru di Pengprov yang saat ini sudah menjadi pemicu masalah hingga membuat terjadinya perpecahan," tuturnya.
Sementara itu, mengenai butir MoU terkait dengan rehabilitasi status empat anggota komite executive (exco) PSSI yang diberhentikan tidak hormat, AFC meminta semua dilakukan secara langsung tanpa persyaratan apapun. "Termasuk mengenai revisi statuta. Pertemuan tadi menyepakati dibentuknya tim dari dua pihak, yang masing-masing akan di isi oleh Hinca Pandjaitan dan Togar Manahan Nero dari pihak KPSI dan dari pihak PSSI akan diwakili Saleh Mukadar dan Catur Agus Saptono," imbuh Joko menambahkan.
Pada pertemuan tersebut, AFC menolak proposal yang diajukan oleh kubu PSSI, termasuk penyatuan liga yang diminta agar segera dilaksanakan pada musim depan dengan nama Liga Merah dan Liga Putih. "Dari hasil notulensi pertemuan tadi (kemarin -Red.) AFC jelas menolak opsi tersebut," ucapnya kemudian.
Pada pertemuan tersebut, seluruh anggota JC dari perwakilan KPSI maupun PSSI hadir dan mereka diwajibkan untuk menyetujui hasil pertemuan yang difasilitasi AFC tersebut. JC yang terdiri dari masing-masing empat orang perwakilan KPSI dan PSSI ini dibentuk oleh FIFA dan AFC untuk menyelesaikan dualisme organisasi dan kompetisi di Indonesia, mereka bertugas hingga Kongres PSSI pada November mendatang terlaksana.
Sementara itu, Ketua JC Todung Mulya Lubis yang merupakan wakil dari PSSI, mengakui adanya rekonsiliasi dari kedua kubu yang ada saat ini. Menurut dia, penyatuan ini adalah demi sepak bola nasional.
"Jadi kedua liga tetap akan berjalan seperti biasa dan semua akan berada di bawah kontrol PSSI. Untuk nama kompetisi baru nanti dan jumlah peserta masih ada dibicarakan antara perwakilan dua liga. Widjajanto dari IPL dan Joko (Driyono) dari ISl," ucap Todung.
Baca Berita Lainnya :