Performa impresif Damiao dengan koleksi enam gol dari lima pertandingan membuat Mano Menezes percaya kepada pemain bernomor punggung 9 tersebut. Tak hanya itu, segenap punggawa Selecao pun sepakat akan bahu membahu memberikan dukungan kepada Damiao agar mampu mencetak gol di partai puncak dengan harapan tinta emas sejarah Olimpiade 2012 jadi milik Brasil.
“Ketika kami harus memilih, Pato akan sulit dimainkan. Sementara Damiao begitu siap tampil ambil bagian kepada tim,” ujar Menezes.
“Saya akan tetap mempertahankan Damiao dalam tim sampai dia menciptakan gol dan rencana kami berjalan lancar. Dia adalah pemain penting buat kami,” lanjut pelatih berusia 50 tahun itu, dilansir Sport Mole.
Kendati berduet dengan calon mega-bintang masa depan Brasil, Neymar, di barisan depan, Damiao lebih diprioritaskan sebagai ujung tombak. Sementara Neymar diproyeksikan sang pelatih sebagai playmaker yang bertugas mengacak-acak pertahanan lawan.
Hasilnya pun memuaskan. Dari dua pertandingan sistem gugur, Neymar berhasil menunjukkan kinerja sebagai tokoh protagonis. Pemain kelahiran 5 Februari 1992 ini pun cukup puas dengan tugas yang diamanahkan Menezes, bahkan Neymar bertekad memberikan lebih banyak assist kepada Damiao.
“Tentu saja saya akan membantu Damiao untuk menciptakan banyak gol. Tugas saya membantu tim, baik memberikan assist maupun menciptakan gol. Saya berharap di final nanti saya bisa membantu dia,” ungkap Neymar, dilansir TheTelegraph.
“Saya ingin medali emas. Kami ingin memenangkan medali emas dan kami akan melakukan apa saja untuk mewujudkan hal tersebut,” sebut pemain yang telah mencetak dua gol sepanjang Turnamen Olimpiade London 2012 itu.
Sementara itu, dilain pihak pasukan Luis Fernando Tena tak merasa gentar untuk menghadapi kolektivitas permainan Brasil yang kian kokoh di setiap pertandingan. Catatan koleksi gol Brasil yang mencapai 15 gol atau tiga gol di setiap pertandingan tak mengecilkan semangat Meksiko untuk memenangi pertandingan walau hanya mengoleksi 10 gol.
Untuk mengantisipasi agresivitas tim Samba, Tena telah menginstruksikan Carlos Salcido untuk mematikan pergerakan Damiao. Sebagai pemain paling senior di El-Tricolor dan jam terbang mumpuni, Salcido diharapkan mampu mengimbangi pergerakan Damiao sebagai pemain muda yang belum cukup pengalaman.
Sementara untuk mengantisipasi tarian samba Neymar, Tena menginstruksikan Darvin Chavez dan Hiram Mier untuk menjaga ketat bintang klub Santos itu.
“Sejauh ini kami hanya kebobolan tiga gol dan itu isyarat baik untuk pertahanan kami. Neymar dan Damiao sangat berbahaya. Namun, saya yakin mereka dapat dihentikan,” ungkap Tena.
Tak hanya bertahan, bagi Oribe Peralta, pertarungan dengan Brasil adalah kesempatan baginya untuk membuktikan diri bahwa Liga Meksiko tak kalah mentereng dengan Brasil sebagai sesama pemain lokal. Catatan dua gol yang telah dicetak Peralta membuktikan bahwa dirinya masih punya taji untuk diturunkan sejak menit pertama.
(abd susila)
Baca Berita Lainnya :