Namun, banyak pihak di tanah air yang meragukan rumors tersebut. Hal itu langsung dicoba Tribun Jakarta untuk menghubungi langsung manajemen klub Omiya Ardija, kamis (19/7) tadi pagi, mereka mengungkapkan apa yang beredar di Indonesia adalah benar tapi belum menjadi kenyataan dalam waktu dekat.
"Mungkin saja beberapa talent scouting kami di kawasan Asia Tenggara mendapatkan informasi tersebut dan mulai mengadakan pendekatan. Jika itu terjadi, tentu saja pesepakbola itu (Bustomi) memiliki kemampuan lebih, apalagi posisinya sebagai gelandang bertahan," ujar Kubota, Staf Manajemen Omiya Ardija, kepada Tribun Jakarta.
Kubota tak menampik jika klub yang berdiri pada tahun 1999 ini mendapat informasi beberapa pemain asal Indonesia. Sumbernya berasal dari para pelatih yang ikut serta dalam rombongan timnas Jepang U-22, yang baru saja mengikuti babak kualifikasi Piala Asia U-22, di Pekanbaru, Riau. Selain itu, beberapa sumber mengungkapkan, nama Kenji Adichihara berada di belakang munculnya nama Ahmad Bustomi di Omiya Ardija.
Kubota, melalui surat elektronik menjelaskan, timnya memiliki kriteria khusus bagi para pemain asing yang akan bergabung. "Ia harus punya visi bagus, stamina dan teknik di atas rata-rata, dan yang paling penting, kami mendapat rekomendasi dari orang-orang kepercayaan klub, terutama para pencari bakat," tulisnya.
Sementara itu, eks bek timnas Merah Putih, Yeyen Tumena berharap berita tersebut paling tidak hal itu menjadi spirit para pemain muda, terutama dalam hal adaptasi.
"Adaptasi adalah kunci setiap pemain asing untuk dapat berlaga di negeri orang. Adaptasi mulai dari cuaca, bahasa, dan juga budaya. Ahmad Bustomi akan dianggap sebagai pemain asing yang datang ke J-League. Dia juga dianggap sebagai pemain profesional yang siap untuk berlaga di klub Omiya Ardija," ujarnya saat dihubungi via telepon, Kamis (19/7/2012).
Namun, terlepas dari itu semua, Ahmad Bustomi memang memiliki kualitas yang memadai untuk bermain di luar negeri. Pasalnya, Bustomi adalah bibit handal tanah air, menjadi andalan, baik di level klub maupun tim nasional.
Namanya mulai berkibar ketika berhasil membawa Arema Indonesia meraih gelar juara Liga Super Indonesia 2009/2010. Musim berikutnya, Arema Indonesia finis sebagai runner-up ISL dan Piala Indonesia.
Penampilan ciamik bersama Arema Indonesia membawanya ke panggung tim nasional senior. Debutnya berbaju merah-putih dilakoni saat melawan Uruguay dalam laga eksibisi di Gelora Bung Karno, 8 Oktober 2010.
Sebenarnya, bukan baru kali itu pria yang akrab disapa Cimot itu membela panji Garuda. Bustomi kenyang pengalaman saat membela tim nasional U-23. Bustomi berpartisipasi di Asian Games, SEA Games, dan Pra-Olimpiade. (deodatus/tribun)
Baca Berita Lainnya :
