Apa yang dikhawatirkan oleh bek Prancis Laurent Koscielny sebelum laga perempat final lawan Spanyol menjadi kenyataan. Vicente del Bosque, bos La Furia Roja, menerapkan strategi barunya yakni “striker hantu”.
Tanpa penyerang murni, para pemain belakang Prancis seolah hanya mengejar bayang-bayang. Mereka kebingungan mengikuti pergerakan Cesc Fabregas, Andres Iniesta, dan David Silva. Lini pertahanan begitu mudah diobrak-abrik oleh mereka, dan puncaknya Prancis kalah dengan skor 0-2.
Xabi Alonso menjadi pahlawan dengan dua gol di laga ke-100 untuk timnas. Tapi itu tak lepas dari kreasi Iniesta dan Silva, juga Pedro di akhir babak kedua. Mereka semua bukan striker. Fernando Torres yang masuk di menit ke-67 barulah bisa disebut striker. Selainnya adalah gelandang yang mengemban fungsi striker ketika Spanyol sedang membangun serangan.
Itulah inovasi terbaru Del Bosque di Euro 2012 Polandia-Ukraina. Itulah taktik andalan Spanyol untuk menggempur tim-tim berhaluan defensif. Dalam laga babak grup melawan Italia, strategi itu kurang cemerlang. Di partai kontra Prancis, kemarin dini hari WIB, Del Bosque bisa tersenyum lebar.
Terserah orang mau bilang apa, formasi “striker hantu” Spanyol telah melambungkan mereka ke semifinal.
“Saya kira tak ada kebenaran absolut bahwa penyerang murni akan membuat tim lebih tajam,” kata Del Bosque, yang membawa Spanyol juara Piala Dunia 2010 berkat gaya tiki-taka ala Barcelona dan formasi 4-2-3-1.
“Kami harus mendominasi pertandingan dengan mengandalkan penguasaan bola dan peluang-peluang mencetak gol. Itulah yang kami kerjakan. Sayang, hasilnya hanya dua gol saja.”
Sang pelatih memuji Alonso sebagai pemain yang matang dalam hal kerja sama tim. Ia juga membuka pandangan baru bahwa pemain seperti Alonso dan Sergio Busquets tidak melulu mesti bertahan.
“Xabi adalah seorang team player. Ia tampil sangat bagus, dan tahu caranya membantu serangan,” kata Del Bosque, setelah gelandang Madrid itu menorehkan gol ke-14 dan ke-15 untuk timnas.
“Kalau kita bicara tentang Xabi dan Busquets, saya kira mereka tidak terlalu defensif. Mereka tahu cara menyerang.”
Spanyol akan berjumpa Portugal untuk semifinal Euro 2012 di Donbass Arena, Donetsk, pada Rabu (27/6) mendatang. Ini adalah pengulangan babak 16 besar Piala Dunia 2010, di mana David Villa menjadi penentu kemenangan Spanyol dengan gol tunggalnya di menit ke-63.
Selang lima bulan setelah itu, tepatnya pada 18 November 2010, Portugal membalas dengan kemenangan 4-0 lawan tim Matador dalam sebuah laga pertahabatan.
Menarik untuk memperkirakan apakah Del Bosque akan menerapkan strategi “striker hantu” untuk semifinal Euro 2012.
Bagaimanapun, Portugal bukan tim sembarangan. Mereka memiliki agresivitas tinggi dengan Cristiano Ronaldo dan Nani memimpin lini depan, serta pertahanan yang baik dengan dua bek Real Madrid, yaitu Pepe dan Fabio Coentrao, sebagai andalannya.
Baca Berita Lainnya :
