Ia berikut teman-teman dan sanak familinya menonton lewat layar lebar di luar stadion. Nonton bareng bersama teman-teman dan keluarga terasa sangat menyenangkan.
Mereka semua memanjatkan doa agar Philipp Lahm dan kawan-kawan sukses melaju ke final dan menjadi kampiun di hadapan para pendukungnya sendiri. Tapi, apa lacur, Italia mampu menghentikan langkah tuan rumah lewat gol Fabio Grosso dan Alessandro Del Piero di babak perpanjangan waktu.
“Kekalahan itu sangat menyakitkan. Fabio Grosso memupuskan mimpi rakyat Jerman," ungkap Mueller di situs resmi Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB).
Gelandang Bayern Munchen itu menilai laga Italia kontra Jerman akan selalu berlangsung sengit hingga akhir. Kedua tim sama-sama tampil ngotot untuk mengejar kemenangan.
Tapi, ia yakin timnya kali ini bisa menghentikan Italia dan membalaskan dendam di Dortmund, enam tahun silam. Kekalahan itu tak akan memengaruhi penampilan mereka di Stadion Narodowy, Warsawa, Jumat (29/6) dini hari nanti.
“Kami sedang bagus-bagusnya dan menunjukkan kalau kami bisa jadi juara tahun ini. Kami berhasil mengalahkan Portugal dan Belanda. Itu adalah dua laga penting dan kami meraih hasil bagus," kata Mueller.
“Bahkan, kami juga tampil impresif saat mengalahkan Yunani di babak perempat final. Mereka adalah salah satu tim dengan pertahanan paling solid di Polandia dan Ukraina. Tapi, tak akan pernah mudah mengalahkan Italia."
Pelatih Jerman Joachim Loew mengubah susunan pemain di barisan depannya pada babak perempat final melawan Ethniki yang kini ditangani Fernando Santos.
Mueller menjadi salah satu pemain yang digusur dan digantikan Marco Reus. Pemain usia 22 tahun itu berharap bisa tampil di semi final. “Saya harap bisa tampil di laga nanti. Memang belum diputuskan. Lihat saja nanti siapa saja yang bisa main," katanya.
“Baik Portugal maupun Spanyol harus berjuang mati-matian untuk melaju ke final. Kalau boleh memilih, saya punya impian menghadapi juara bertahan sekaligus juara dunia."
Baca Berita Lainnya :
