Bagi Lorenzo, Sirkuit Assen bukanlah sirkuit baru. Dia sudah mengenal lintasan tersebut sejak membalap di kelas 125 cc. Bahkan, dia mencatatkan kemenangan pertama di sirkuit tersebut pada 2004. Hal sama terjadi di kelas 250 cc.
Lorenzo tampil gemilang dengan dua kali merajai GP Belanda,yakni pada 2006 dan 2007. Bahkan sejak debutnya di MotoGP 2008, Lorenzo selalu menyelesaikan lomba dengan maksimal di lintasan Assen, termasuk melanjutkan suksesnya di kelas 125 cc dan 250 cc dengan menaiki podium juara pada 2010.
Posisi terburuknya di lintasan itu hanya peringkat 6 pada musim lalu. Kondisi itu yang membuat Lorenzo optimistis menatap persaingan MotoGP pada GP Belanda, Minggu (30/6) besok. Dia yakin akan mampu menaiki podium lagi seperti yang ditorehkannya dua tahun lalu.
Apalagi, dia makin percaya diri setelah meraih tiga kemenangan beruntun musim ini, yakni pada GP Prancis, GP Catalunya dan seri GP Inggris di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu (17/6). Dan, itu memang pencapaian terbaik Lorenzo sebagai satu-satunya pembalap yang meraih lebih dari tiga kemenangan pada seri MotoGP musim ini.
“Assen dan Brno, merupakan trek paling banyak saya menangi,” kata Lorenzo, seperti dilansir eurosport.
“Saya merasa kuat di sana, dan tim kami juga sangat fokus musim ini. Jadi,saya percaya bisa meraih hasil maksimal pada balapan kali ini,” lanjut Lorenzo yang sudah empat kali menguasai Assen.
Lorenzo wajar percaya diri. Selain memiliki skill individu luar biasa, dukungan tim juga sangat signifikan. Terbukti, sampai saat ini Yamaha sangat konsisten di lintasan.
“Kami belum banyak membuat banyak kesalahan pada musim ini. Kami juga bekerja dengan sangat baik untuk meraih gelar juara. Target kami tetap berada di podium selama lomba musim ini. Jika saya bisa berlomba dengan baik, kami akan meraih kemenangan,” ujar Lorenzo.
“Yang jelas, Assen sangat baik untuk motor kami dan cocok dengan gaya balapan saya. Jadi, kita lihat nanti apa yang terjadi,” ungkapnya.
Selain itu, Assen juga menjadi tempat unjuk kekuatan bagi rekan setimnya, Ben Spies. Terbukti, dia mampu meraih sukses pertamanya di MotoGP tahun lalu saat menjadi tercepat di Assen. Ini satu fakta bahwa Yamaha memang sangat kuat di lintasan tersebut.
”Saya sangat menantikan balapan ini. Saya sangat menyukai lintasan Assen dan selalu memiliki hasil yang bagus di sini, terutama tahun lalu. Itu kemenangan pertama saya dan menjadi kemenangan yang akan selalu saya kenang,” ucap Spies.
Yang jelas, Spies sangat berhasrat mengulang suksesnya seperti tahun lalu yang dinilai menjadi momen terindahnya. Meski sampai saat ini pembalap asal Amerika Serikat itu belum menginjak podium, dia merasa persiapannya menjelang lomba sudah lebih baik. Jadi, pembalap berusia 27 tahun itu yakin bahwa dia berpeluang meraih podium lagi seperti 2010.
Namun, Yamaha khususnya Lorenzo, tetap harus mawas diri. Pasalnya, persaingan musim ini sangat ketat, terutama dari pembalap Repsol Honda, Casey Stoner, yang sudah menguasai dua seri sepanjang musim ini, yakni GP Spanyol dan GP Portugal.
Benar Lorenzo sekarang memimpin klasemen dengan 140 poin. Dia unggul 25 poin atas Stoner yang menempati posisi runner-up dengan 115 poin. Namun, dia tidak boleh meremehkan pembalap asal Australia tersebut. Apalagi, Stoner pernah menjadi juara di Assen pada 2008. Belum lagi pembalap Repsol Honda lainnya, Dani Pedrosa (Spanyol), yang kini menempati peringkat 3, juga tetap harus selalu diwaspadainya.
Baca Berita Lainnya :
