Berita Bola,- Kemungkinan besar Komite Normalisasi (KN) jilid II bakal hadir untuk menghentikan kekisruhan sepakbola Indonesia dimana ada dua kompetisi dan dua organisasi PSSI.
"Kemungkinan besar Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) akan membentuk KN jilid II untuk menyelesaikan kekisruhan sepakbola Indonesia," kata sumber yang enggan disebut jatidirinya di Jakarta, kemarin.
Menurut sumber tersebut, FIFA yang mengirimk`n tim Task Force telah melakukan verifikasi peserta Kongres Tahunan PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin di Palangkarara, Kalteng dan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Ancol, Jakarta, 18 Maret lalu dimana La Nyala Mataliti terpilih sebagai ketua umum PSSI.
"Dari hasil verifikasi dinilai ada kejanggalan. Jadi, FIFA mengambil keputusan akan menyerahkan permasalahan ini kepada klub anggota resmi PSSI," kata sumber tersebut.
CEO PSMS Medan, Idris yang dikonfirmasi mengakui kemungkinan hadirnya KN jilid II untuk menyelesaikan masalah. "Ya, kemungkinan KN jilid II akan hadir," katanya.
Seperti diketahui, FIFA pernah membentuk KN yang diketuai mantan Ketua Umum PSSI Agum Gumelar untuk menyelesaikan keki
Kekisruhan sepakbola saat dipimpin Nurdin Halid. Hasilnya, Djohar Arifin Husin terpilih sebagai Ketua Umum PSSI dalam KLB di Solo, Jateng, Juli 2011. Namun, ketika disinggung siapa yang ditunjuk memimpin KN jilid II, Idris menjawab "Bisa jadi pak Agum ditunjuk kembali memimpin KN."
Dijelaskan Idris, FIFA mengambil keputusan menyerahkan keputusan kepada seluruh klub untuk menyelesaikan kekisruhan sepakbola. Hal ini terkait dari hasil penyidikan FIFA dimana ada beberapa klub yang hadir pada Kongres Tahunan di Palangkaraya dan KLB di Ancol. Sebagai contoh, Idris menyebut semisal Ketua Klub hadir di KLB Ancol dan Sekum hadir di Kopngres Tahunan. Begitu sebaliknya.
"Akibat dari semua itu, FIFA mengambil keputusan tidak lagi mempercayai PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin maupun PSSI pimpinan La Nyala Mataliti. Dan, FIFA juga tidak memperkenankan lagi Eksekutif Komite dari kedua kubu mencalonkan diri lagi," ungkapnya.
"Dengan tak adanya kepercayaan kepada kedua belah pihak berarti KLB akan digelar kembali. Dengan catatan persertanya berpatokan pada KLB Solo," tambahnya.
Jika hal ini benar-benar terjadi, kata Idris, La Nyala dinilainya menjadi penyelamat sepakbola Indonesia dari kehancuran. "Saya kagum dengan pak La Nyala Mataliti yang berani berkorban untuk menyelamatkan sepakbola Indonesia. Sebab, FIFA dipastikan akan melarangnya untuk kembali mencalonkan diri," tandasnya. (ashari/suarakarya)
Baca Berita Lainnya :