Pelatih berpaspor Belanda itu sangat mengeluhkan sarana dan prasarana yang diterima Firman Utina dkk selama menjalani latihan, terutama lampu penerangan lapangan yang kurang memadai di Stadion Krakatau Steel. Rijsbergen tak mengerti apa alasan manajemen memilih tempat tersebut.
Kendati manajemen timnas menepis stadion itu tempat tepat untuk Firman dkk menjalani pemusatan latihan, tidak bagi mantan pelatih PSM Makassar tersebut. Rijsbergen menilai manajemen tidak siap, terutama menyurvei tempat sebelum timnas menggunakannya. Padahal selama bulan Ramadhan, Rijsbergen akan menginstruksikan pemainnya menjalani latihan dua kali sehari
Tidak seperti rutinitas biasa, latihan di bulan Ramadhan lebih difokuskan sore dan malam hari. Tapi rencana itu berantakan karena tim Merah Putih terkendala faktor penerangan stadion. Karena itu, rencana Firman dkk tinggal di Cilegon, Banten, juga mengalami perubahan.
Mereka harus segera pindah ke Stadion Manahan, Solo, hari ini, meski sempat mencanangkan tinggal hingga 24 Agustus mendatang. “Kami tak bisa memaksakan berlatih di sini karena terlalu membahayakan jika dipaksakan. Itu menjadi alasan kami memilih tempat lain (Manahan) untuk berlatih,” ujar Rijsbergen.
Namun, Rijsbergen tak ingin mempermasalahkan faktor nonteknis itu terlalu jauh. Dia lebih senang mencurahkan pikirannya mempersiapkan Firman dkk menjalani tiga uji coba terdekat, yakni menghadapi timnas U-23, Kamis (18/8), menjamu timnas Palestina, Senin (22/8) dan terakhir dijamu Yordania, Sabtu (27/8).
Dia ingin tiga uji coba itu membuat Firman dkk lebih prima sebelum bertemu Iran di pertandingan pertama kualifikasi babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2014, 2 September mendatang. Selain itu, pelatih berusia 59 tahun tersebut memiliki misi terselubung menjalani uji coba pertama kontra timnas U-23 di stadion Manahan nanti.
Selain memantau persiapan tim besutan Rahmad Darmawan menghadapi SEA Games 2011, mantan asisten pelatih Trinidad dan Tobago itu ingin mencari potensi bagus di skuad muda Merah Putih tersebut.
“Saat kami bertemu timnas U-23, kami juga akan melihat potensi yang ada di tim itu. Jika ada pemain bagus, tak menutup kemungkinan akan kami masukkan mereka menjalani proses seleksi,” tandas Rijsbergen.
Rijsbergen bisa saja memasukkan wajah baru di timnas senior, apalagi Indonesia membutuhkan tenaga besar saat tergabung di Grup E bersama Iran, Qatar dan Bahrain. Sementara Fisioterapi Timnas Indonesia Matias Ibo menambahkan, peluang Indonesia melewati ujian Grup E Kualifikasi Piala Dunia 2014 tergantung dari persiapan maksimal sebelumnya. Salah satunya menaikkan intensitas latihan.
“Karena puasa, lebih baik latihan dua kali sehari. Sore dan malam. Karena jika sehari sekali, sangat sulit menaikkan intensitasnya. Bisa saja latihan dibikin berat, tapi 20 menit saja pemain bisa KO,” ujar Matias. (decky irawan jasri)