Menghadapi Valerenga di Ullevaal, Senin (1/8), Jamie Carragher dkk harus puas bermain 3-3. Skor tersebut membuat total gol yang diderita Liverpool pada liga pertandingan pramusim menjadi 15.
”Anak-anak mesti lebih baik lagi pada saat tidak menguasai bola. Saya berencana melatih mereka sebelum liga dimulai,” tandas Dalglish dilansir situs resmi klub.
Penyakit Liverpool ini terbilang kronis. Sebab kembali tampilnya kiper Pepe Reina serta duo bek Daniel Agger dan Glen Johnson tidak menyelesaikan masalah. Lars Iver Strand, Fegor Ogude dan Mohammed Fellah dengan mudah mencetak gol bagi Valerenga.
Di sini Dalglish patut merenungkan kebijakannya di bursa transfer. Dia sama sekali tidak memboyong pemain belakang. Dalglish hanya merekrut Alexander Doni untuk melapis Reina dan memanggil Philipp Degen dan Emiliano Insua yang musim lalu dipinjamkan ke klub lain.
Dalglish sebenarnya sempat membidik Phil Jones dan Gael Clichy. Namun keduanya tidak bergabung Liverpool karena kalah bersaing dengan Manchester United (MU) dan Manchester City. Kehilangan dua incarannya, Dalglish kemudian lebih condong memperkuat sektor tengah. Dia bahkan sampai menghabiskan sekitar 43 juta pounds demi membeli Jordan Henderson, Charlie Adam dan Stewart Downing.
Kebijakannya tersebut terasa mubazir. Sebab stok gelandang The Reds sebelumnya sudah banyak. Dalglish dianggap tidak seimbang dalam mengatur komposisi skuadnya. Padahal hal tersebut penting agar performa tim stabil dan terpenuhinya harapan Henry.
Selepas gagal lolos Liga Champions dua musim secara beruntun, pemilik anyar klub itu menekankan krusialnya mengikuti event tersebut pada musim 2012/2013. Henry tidak mau investasi yang ditanamnya sia-sia.
”Terlalu dini mengincar Liga Primer. Manchester United masih favorit. Tujuan kami musim ini hanyalah merebut tiket Liga Champions. Kalau gagal, saya akan kecewa besar,” tandas Henry. (harley ikhsan)