Konsolidasi Federasi Sepak Bola Amerika Utara dan Karibia (CONCACAF) dan Asosiasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) ini akan terwujud jika kedua kubu menemukan jalan temu pada pertemuan yang rencananya diselenggarakan mulai Agustus 2011.
Concacaf dan Conmebol siap berdiskusi melangsungkan turnamen untuk seluruh negara Amerika, dengan konsekuensi dihapusnya Gold Cup, empat tahun mendatang. Ajang yang nantinya bernama Copa Americas tersebut bakal diikuti 16 kontestan. Sebanyak 10 anggota Conmebol lolos otomatis.
Sementara enam sisanya menjadi jatah Concacaf. Masih dipikirkan bagaimana cara menentukan siapa wakil Concacaf yang beranggotakan 40 negara. Dilaksanakannya kualifikasi menjadi opsi netral.
Namun karena sistem tersebut berpotensi mengganggu kalender kompetisi internasional dan klub, enam tim Concacaf di Copa Americas nantinya dapat direbut negara yang menduduki peringkat terbaik FIFA di antara mereka.
”Pada waktunya Concacaf dan Conmebol pasti bersatu. Tapi tentu diperlukan pembicaraan lebih lanjut,” ujar Presiden Conmebol Nicolas Leoz dikutip La Nacion.
Alasan penggabungan ini dipercaya akan menguntungkan kedua kawasan. Concacaf - Conmebol bisa mengeruk keuntungan ekonomi lewat penjualan tiket, merchandise dan hak siar di pasar Amerika Utara.
Jika tidak ada aral melintang, Conmebol rela memberikan debut Copa Americas ke Meksiko. Sebab Brasil, yang sedianya melangsungkan Copa America 2015, kebetulan kerepotan dengan status mereka sebagai tuan rumah Piala Konfederasi 2013, Piala Dunia 2014 dan Olimpiade 2016.
Bersatunya Concacaf - Conmebol sebenarnya bukan barang baru. Klub Concacaf asal Meksiko telah berpartisipasi di event antarklub paling bergengsi Conmebol, Piala Libertadores, sejak 1998. (harley ikhsan)
