Baju Jersey Bola

Menunggu Ramuan Ala Pep Guardiola

Posted by Rayatalit on Selasa, 04 Juni 2013

Prediksi Bola
BERITA BOLA,-  Gaya tiki-taka menjadi fondasi kesuksesan Pep Guardiola bersama Barcelona. Namun filosofi permainan yang amat kental dengan operan pendek dari kaki ke kaki itu diyakini Gunther Netzer tak akan dipaksakan sang pelatih di Bayern Munich, tim yang diasuhnya mulai musim depan.

Legenda Jerman itu memandang Guardiola telah memahami Die Roten punya gaya tersendiri yang telah terbukti membuahkan tiga gelar di bawah asuhan Jupp Heynckes. Netzer meyakini Pep tak akan melakukan perubahan drastis meski pastinya menyuntikkan sejumlah perbaikan.

"Akan menarik melihat bagaimana Pep Guardiola akan berhubungan dengan aspek-aspek Jerman," ujar Netzer, eks punggawa Borussia Moenchengladbach dan Real Madrid, dalam kolom mingguannya di Bild.

Namun andai tiki-taka mampu diperankan dengan baik, maka Bayern akan menjadi kekuatan yang menakutkan. Terlebih kini mereka sedang berada dalam performa puncak.

"Saya tak bisa membayangkan dia akan menerapkan gaya permainan umpan pendek ala Barcelona di Bayern. Kita akan melihat sepak bola apik, yang akan diadaptasikan dengan kapabilitas Bayern. Guardiola tak akan mengubah segalanya di Bayern. Dia akan memberikan ide-ide dan peningkatan kepada klub," ujarnya lagi.

Netzer mengingatkan agar Pep tak gegabah alam menerapkan strategi. Pasalnya salah langkah sedikit saja, fondasi yang sudah terbangun kuat bisa hancur dalam sekejap.

"Meski begitu, dia akan cukup pintar untuk tak menyingkirkan elemen-elemen positif terbesar tim dan tak mengubah drastis ideologi sepak bola mereka. Itu akan menjadi pendekatan yang sangat salah," kata Netzer.

Setiap pelatih memiliki ego untuk bisa meraih prestasi mereka. Namun hal ini harus juga bisa dikontrol agar digunakan tepat pada sasarannya.

Pep ternyata kurang bagus mengelola ego kala membesut Barcelona. Contoh paling nyata adalah kasus Zlatan Ibrahimovic, yang cekcok di depan publik dengan dirinya.

Eks gelandang bertahan tersebut juga dianggap terlalu lunak kepada Lionel Messi, lantaran membiarkannya bermain hampir tiap menit. Berbeda dengan Heynckes yang berhasil memperlihatkan figurnya di tim.

Semua pemain tak egois dan memberikan segalanya ke tim. Franck Ribery dan Arjen Robben kini bahkan bisa saling hormat, padahal beberapa tahun lalu sulit ditebak.

Meski dalam banyak hal performa Pep Guardiola tidak sekuat Jupp Heynckes. Namun ia memiliki kemampuan dari sisi inspirasi tim untuk bermain.

Poin terkuat Guardiola adalah kemampuannya menginspirasi tim untuk bermain sebaik mungkin. Jadi, mari kita tunggu bagaimana Bayern Munich di era Guardiola.
Tenun Ikat Kaos Kediri BatikJersey