Mourinho awalnya ditunjuk pada 2010 sebagai pelatih Madrid untuk membawa klub itu berjaya di kompetisi domestik serta Eropa. Di Eropa memang ia gagal mempersembahkan trofi Liga Champions meski selalu lolos ke semifinal dalam tiga musim terakhir.
Namun di kompetisi domestik ia masih bisa membawa El Real juara Copa del Rey di musim pertamanya lalu La Liga musim lalu. Sayangnya musim ini segalanya berjalan begitu buruk untuk Mourinho.
Pertikaian dengan para pemain senior khususnya kapten tim Iker Casillas plus kegagalan Madrid meraih gelar membuatnya "terusir" dari Santiago Bernabeu. Mourinho memutuskan mengakhiri kontraknya lebih cepat dari yang seharusnya tuntas 2016.
"Dia sudah berkorban banyak untuk klub ini dan harus menghadapi segalanya sendiri. Dia selalu mengutamakan Real Madrid dibanding dirinya. Inilah yang merusak citranya dan saya tidak tahu apakah semua orang di klub termasuk para pemain bisa berbuat hal yang sama. Termasuk diri saya sendiri. Saya selalu melihat diri sendiri dulu dan ingin segalanya berjalan baik bagi saya serta klub. Banyak pemain lain juga seperti saya," tutur Arbeloa di Marca.
Lebih lanjut Arbeloa juga menuturkan bahwa sebagian pemain bintang terlalu mementingkan egonya Itulah sebab mengapa Mourinho akhirnya pergi.
"Banyak dari kami yang memikirkan agar tidak mendapat kritik dari media dan coba memperlihatkan hal-hal yang baik, hanya berbicara jika itu menguntungkan kami. Ini situasi yang bagus di dalam ruang ganti tapi kami kurang dewasa untuk mengatasi situasi-situasi sulit," katanya lagi.
"Jika segalanya tidak berjalan sesuai yang Anda mau, segalanya akan lebih sulit di klub ini. Kami harus mementingkan kepentingan bersama saat ditangani pelatih baru dan tidak terpengaruh hal-hal di luar klub," ujar Arbeloa menutup perbincangan.
Tenun Ikat Kaos Kediri BatikJersey