Produktivitas Stephan El-Shaarawi dan Pazzini menunjukkan besarnya ketergantungan AS Roma pada mereka. Keduanya kombinasi yang unik, dan anehnya terbilang jarang mencetak gol bersamaan di satu pertandingan. Yang lebih sering terjadi, saat yang satu tak mencetak gol, yang lainnya malah menceploskan gol.
The Pharaoh, julukan untuk El-Shaarawi telah mengemas 14 gol untuk Rossoneri. Sedangkan Pazzo alias si Gila yang jadi julukan Pazzini sudah menyumbang 10 gol untuk klubnya. Total, mereka berdua bahu membahu menyumbang 24 gol untuk tim hitam merah ini. Gelontoran gol dari dua bomber ini terbukti jadi penyelamat AC Milan. Pasalnya, secara keseluruhan Milan hanya mengemas 38 gol di serie A musim ini. Artinya, lebih dari 60% gol Rossoneri diborong oleh dua bomber ini. Fantastik!
Duet maut kedua adalah bomber Napoli Edinson Cavani, dan Marek Hamsik yang sudah memborong 24 gol dari 41 gol pasukan asuhan Walter Mazzarri musim ini. Cavani saat ini jadi top skor serie A dengan 17 gol. Tak diragukan lagi, dialah pemain kunci di klubnya. Sementara Hamsik telah menyumbang tujuh gol. Namun, harus diingat penyerang gantung ini punya kotribusi besar sebagai mesin assist. Ia telah melakukan 10 kali assist musim ini. Karenanya, cukup fair mengatakan bahwa hampir 50% gol Napoli berasal dari umpan-umpannya.
Posisi ketiga, duo asal Argentina, Lamela dan Osvaldo membagi rata sepuluh gol untuk klubnya. Mereka ditunjang striker veteran tapi masih produktif Francesco Totti yang sudah mencetak tujuh gol musim ini.
Kubu Lazio telah mencetak 18 gol dari Miroslav Klose 10 gol, dan Hernanes delapan gol. Di kubu Inter Milan, Milito menyumbang delapan gol, dan Palacio tujuh gol. Sedang di kubu Fiorentina, Jovetic mencetak delapan gol, dan Toni enam gol.
Lantas bagaiman kabarnya dengan Juventus ? Klub yang sedang di atas angin untuk mempertahankan scudetto ini mengklaim mereka punya banyak pemain untuk mencetak gol. Faktanya memang, mulai dari bek sampai gelandang tim “Nyonya Tua” ini silih berganti rajin mencetak gol. Klaim ini mungkin sebenarnya kilah karena striker mereka yang terbilang kurang produktif.
Barangkali yang bisa disebut duet maut di Juventus adalah Sebastian Giovinco - Fabio Quagliarella. Mereka sudah menyumbang 12 gol —masing-masing mencetak enam gol. Jika dibandingkan dengan gol keseluruhan Juve yang mencapai 45 gol, jelas kontribusi duo ini masih jauh dari maksimal. (deny budiman)
Baca Berita Lainnya :
Tenun Ikat Kaos Kediri BatikJersey