Dengan hasil itu, Swansea semakin berpeluang lolos ke partai final yang digelar di Wembley. Pada 23 Januari mendatang gantian mereka tampil di depan pendukungnya sendiri. Apalagi skuad asuhan Michael Laudrup itu hanya butuh hasil imbang atau kalah menimal dengan selisih satu gol untuk dapat memastikan langkah ke partai puncak.
Sebaliknya, Chelsea harus menang minimal dengan selisih tiga gol untuk dapat membalikkan keadaan di Stadion Liberty.
Bermain di depan pendukungnya sendiri, Chelsea sebenarnya mampu mendominasi laga sejak menit-menit awal pertandingan.
Beberapa kali kombinasi Juan Mata, Oscar, dan Eden Hazard di lini tengah mampu menciptakan sejumlah peluang berbahaya di depan gawang Swansea. Namun, mereka justru dikejutkan dengan gol Michu pada menit ke-39. Berawal dari blunder Branislav Ivanovic, Jonathan De Guzman berhasil mencuri bola yang kemudian melepaskan umpan ke arah Michu untuk menjadi gol.
Skor pun berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan tim tamu dan bertahan hingga turun minum. Memasuki babak kedua, Chelsea yang merasa terancam, terus menekan Swansea. Tapi, barisan pertahanan anak-anak asuh Laudrup itu tampil cukup disiplin sehingga sejumlah pemain Chelsea kesulitan untuk menembus jantung pertahanan lawan.
Swansea sendiri lebih banyak mengandalkan serangan balik dari sisi sayap untuk menekan Chelsea, sebelum malapetaka akhirnya menimpa skuad Rafael Benitez. Ivanovic kembali melakukan blunnder setelah kesalahan umpannya membuat bola berhasil dikuasai Graham untuk diteruskan menjadi gol pada pada menit ke-90.
Chelsea sempat menceploskan bola ke gawang Swansea melalui Ba pada injury time. Namun, gol tersebut dianulir wasit karena hakim garis melihat pemain asal Senegal itu lebih dulu berada di posisi offside. Skor 2-0 pun bertahan hingga laga usai. (junius/si)
Baca Berita Lainnya :
Tenun Ikat Kaos Kediri BatikJersey
