Akar konflik berawal dari perjanjian antara bos Shenhua, Zhu Jun, dengan lima pemegang saham lainnya pada 2007. Zhu dijanjikan peningkatan kepemilikan saham hingga 70 persen jika menginvestasikan dana sekitar 23,6 juta dolar Amerika selama 2 tahun. Saat ini Zhu memegang 28,5 persen saham klub.
Zhu dilaporkan sudah menginvestasikan dana sekitar 94 juta dolar Amerika selama lima setengah tahun ini. Sementara lima pemegang saham lainnya tidak berkontribusi apa pun.
Jika sesuai perjanjian, maka kelima pemegang saham lainnya harus memindahkan kepemilikan sahamnya kepada Zhu. Namun proses tesebut mandek di tahun 2009.
Karena permintaannya tidak dipenuhi, Zhu yang selama ini membiayai keseluruhan operasional klub mengancam hanya akan membiayai sesuai dengan saham yang dimilikinya yaitu 28,5 persen. Hal itu tentu akan berimbas pada operasional klub, termasuk soal gaji pemain.
"Ini sangat menggangu dan berpengaruh buruk pada kerja kami. Masalah terbesar adalah operasional dan keuangan klub tidak bisa bekerja dengan normal," ujar salah seorang ofisial klub seperti dikutip Reuters.
"Masalah antarpemegang saham itu sudah menjadi penghambat terbesar dalam perkembangan Shenhua," katanya.
Jika masalah gaji ini tidak terpecahkan, klub bisa saja mempertimbangkan untuk menjual Drogba dan Anelka yang punya gaji tinggi. Keduanya dilaporkan mendapat gaji sebesar 300.000 ribu dolar dalam sepekan.
Baca Berita Lainnya :