Pada dua Olimpiade terakhir, Beijing dan Athena, tim putri mentok meraih medali perak. Ironisnya lagi, di dua partai puncak terakhir, mereka selalu dikandaskan oleh Amerika Serikat.
Di London, Brasil bertekad menghapus catatan kegagalan tersebut. Mereka tidak ingin membuat rekor hattrick runner up.
Pelatih kesebelasan putri Brasil, Jorge Barcellos, sudah menyiapkan 18 orang pemain terbaik untuk membela panji Tim Samba di London. Salah satu bintang yang dipilih Barcellos adalah Marta.
Marta Vieira da Silva atau akrab disapa Marta, layak menjadi tumpuan Tim Samba untuk meraih medali emas. Kehebatannya tidak perlu diragukan lagi.
Marta merupakan peraih gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA lima kali berturut-turut sejak 2006 hingga 2010. Ia juga pernah meraih gelar Pemain Terbaik pada Piala Dunia U-19 pada 2004. Sedangkan pada Piala Dunia 2007, Marta meraih Golden Ball dan Golden Boot.
Perempuan 26 tahun itu juga tercatat sebagai top scorer Piala Dunia bersama Birgit Prinz. Wajar jika kemudia Marta dinobatkan sebagai pesepakbola perempuan terbaik sepanjang sejarah. Hebatnya lagi, semua itu diraih Marta di usia muda.
Namun, semua pencapaian individu itu tidak akan berarti penting jika Marta tidak mampu membawa Brasil meraih medali emas di Olimpiade London. Skuad asuhan Barcellos punya modal bagus di London. Tim yang dibawa oleh Jorge Barcellos tidak banyak berbeda dengan tim di Piala Dunia terakhir.
Ujian pertama yang sesungguhnya bagi Marta dan kawan-kawan adalah ketika menghadapi Kamerun pada penyisihan Grup E di Millennium Stadium, Cardiff, Rabu (25/7/2012).
Di atas kertas, Brasil bisa dengan mudah menang atas Kamerun. Apalagi, Kamerun adalah tim terlemah di Grup E.
Kelolosan Kamerun ke London pun bisa dianggap beruntung. Gara-gara Guinea Ekuator menurunkan pemain yang tidak semestinya di babak kualifikasi, Kamerun berhasil lolos. Dengan fakta tersebut, Marta diprediksi akan tampil menggila sebagai pendulang gol Tim Samba. Bukan tak mungkin Brasil bakal berpesta gol di laga perdananya.
Meski begitu, menghadapi tim debutan di Olimpiade, Kamerun, pertahanan yang menjadi titik terlemah akan mendapat ujian berarti dari tim asal Afrika tersebut. Pasalnya, pilar penting di pertahanan, Thaius, masih mengalami cedera pada engkelnya dan diragukan tampil di Olimpiade London. Dokter tim mengatakan cedera tersebut tidak terlalu parah sehingga masih ada kemungkinan Thais dapat dimainkan (deodatus)
PREDIKSI PEMENANG : Brasil
Baca Berita Lainnya :