Iker Casillas dkk bahkan berpeluang bisa mencatat sejarah baru sebagai tim yang mampu mempertahankan gelar jika berhasil menjadi juara pada partai puncak di Ukraina, Senin (2/7) dinihari mendatang. Sebaliknya, Portugal harus angkat koper dan gagal membalas kekalahan 0-1 saat mereka bertemu Spanyol di partai 16 besar Piala Dunia 2010 lalu. Terakhir, Portugal mampu mengalahkan Spanyol 1-0 di fase grup Piala Eropa 2004 silam.
Bermain dengan gengsi tingkat tinggi dalam partai derby semenanjung Iberia, kedua tim sudah tampil menekan sejal awal laga. Skenario ‘jual-beli’ serangan bahkan terus diperlihatkan kedua tim hingga menciptakan sejumlah peluang. Sayang, sejumlah peluang yang tercipta kerap menemui kebuntuan. Akibatnya, skor kacamata alias imbang tanpa gol bertahan hingga penghujung babak pertama.
Situasi serupa terus berlanjut hingga pertengahan babak kedua. Lagi-lagi penyelesaian akhir yang tidak sempurna menjadi masalah bagi kedua tim, sehingga gagal menciptakan gol hingga penghujung waktu normal. Hal itu membuat Spanyol dan Portugal terpaksa harus melanjutkan laga dengan babak tambahan waktu 2×15 menit. Namun skor imbang tanpa gol tetap tidak berubah selama 120 menit pertandingan, sehingga laga harus ditentukan lewat drama adu penalti.
Dari kelima algojo yang dipersiapkan skuad asuhan Vicente Del Bosque, hanya Xabi Alonso yang gagal menjebol gawang Portugal, kawalan Rui Patricio. Sementara empat pemain lainnya mampu melesaikan tugas mereka dengan sempurna, yakni Gerard Pique, Andres Iniesta, Sergio Ramos, dan Cesc Fabregas. Sedangkan para algojo tim Seleccao, dua di antaranya, yakni Joao Moutinho dan Bruno Alves gagal menyelesaikan tugasnya.
Walhasil, perjalanan skuad asuhan Paulo Bento itu harus terhenti di babak semifinal sekaligus melepaskan kesempatan bagi Cristiano Ronaldo meraih gelar sepatu emas setelah menjadi top skorer sementara bersama penyerang andalan Jerman, Mario Gomez dengan tiga gol.
Baca Berita Lainnya :
