Sebelum laga dimulai, Montpellier cuma butuh hasil imbang agar melenggang sebagai juara Ligue 1 2011/2012. Sebab, jika Montpellier sukses meraih 1 poin, rival terdekat mereka Paris Saint Germain tak akan mengejar koleksi poin mereka. Montpellier pun dijagokan bakal menjuarai Ligue 1 musim ini karena cuma bertemu Auxerre yang terdampar di dasar klasemen.
Namun, mengalahkan Auxerre tak semudah yang dibayangkan semua orang. Tuan rumah malah membuat kubu Montpellier ketar-ketir setelah Olivier Kapo menjebol gawang kawalan Geoffrey Jourdren pada menit ke-20. Auxerre unggul 1-0.
Montpellier yang tak terima langkah menuju juaranya dijegal pun membalas lewat gol Utaka pada menit ke-33. Itu adalah gol ke-6 Utaka dari 35 pertandingan Ligue 1 musim ini. Kedudukan sama 1-1.
Auxerre dan Montpelliar secara bergantian melakukan tekanan. Namun, hingga paro pertama usai skor 1-1 tetap bertahan. Jika saja bisa mempertahankan hasil ini, Montpellier bakal jadi juara.
Kejutan terjadi saat babak II akan bergulir. Fans Auxerre yang tak terima tim kesayangannya degradasi melakukan aksi protes. Laga pun sempat ditangguhkan selama lebih dari 15 menit.
Setelah situasi terkendali, pertandingan segera dilanjutkan. Namun, Montpellier tampak jauh lebih siap ketimbang Auxerre setelah aksi protes yang dilayangkan publik tuan rumah. Utaka pun kembali mencatatkan namanya di papan skor pada menit 78.
Meski laga sempat dihentikan lagi, Montpellier tetap tampil sebagai juarai Ligue 1 2011/2012. Itu jadi yang perdana buat Montpellier sepanjang sejarah berdirinya klub itu. Tentu, Montpellier saat ini menggoreskan tinta sejarah yang akan selalu diingat fansnya.
Baca Berita Lainnya :