Berita Bola,- Edy Ellison disinyalir catut kepangkatan militer. Namanya ditambahkan jabatan Mayjen (Purn). Itu diduga untuk menakuti masyarakat sepakbola Gorontalo.
Kontroversi pembekuan Pengprov PSSI Gorontalo berlanjut. Tindakan sepihak Djohar Arifin Husin dan kawan-kawan atas kepengurusan Gunar Ismail sebagai Ketua Pengprov PSSI Gorontalo kembali menuai kritik, terutama dari Sekretaris Pengprov PSSI Gorontalo Abdullah Pala.
Adalah undangan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) yang digelar Ketua carataker Pengprov PSSI Gorontalo Edy Ellsion yang dimaksud Abdullah. Dalam penulisan nama ketua carataker yang ditunjuk Djohar dkk tertulis nama Mayjen (Purn) Edy Ellison.
Sepintas, tidak ada yang salah, terutama bagi masyarakat awam yang tidak mengetahui siapa Edy Ellison. Namun, menurut Abdullah, Edy bukanlah militer yang punya jabatan, apalagi setinggi Mayjen.
"Edy masyarakat sipil. Masyarakat sipil tidak punya jabatan seperti itu. Jabatan itu hanya untuk masyarakat militer," tegas Abdullah.
Diduga, menurut Abdullah, pencatutan jabatan itu hanya untuk menakut-nakuti masyarakat sepakbola Gorontalo agar tunduk kepada kubu Djohar.
"Itu hanya untuk menak-nakuti masyarakat sepakbola Gorontalo. Kami kecam tindakan itu. Kami sudah telusuri, tidak ada Mayjen (Purn) Edy Ellison di Gorontalo. Yang kami tahu Edy hanyalah mantan wartawan," terang Abdullah.
Untuk itu, Abdullah dan Pengprov PSSI Gorontalo akan mengambil sikap. Pihaknya segera mengadukan masalah itu kepada pihak berwenang.
"Jelas kami akan permasalahkan itu. Kami akan adukan tindakan itu kepada pihak berwenang mengurusnya," pungkas Abdullah. (ksb/sportiplus)
Baca Berita Lainnya :