“Presiden Roig mendatangi saya dan mengatakan kontrak telah berakhir. Saya menjabat tangannya dan mengatakan dapat memahami keputusan itu. Saya sangat mengerti karena tim meraih hasil buruk. Di sepak bola, yang bertanggung jawab adalah pelatih,” ujar Garrido kepada AS.
Garrido dipecat bukan tanpa sebab. Selain kekalahan dari Mirandes, hasil Villarreal di sejumlah kompetisi pada paruh pertama musim ini sangat mengecewakan. Di Liga Champions, mereka menderita enam kekalahan di fase grup. Di Primera Liga, Villarreal hanya menang tiga kali dari 16 laga. Akibat hasil buruk itu, Villarreal kini berada satu tingkat di atas zona degradasi. Bahkan, poin mereka (15) sama dengan tim peringkat 18 penghuni zona terlarang itu.
Setelah Villarreal memecat Garrido, kini publik Negeri Matador menanti langkah Presiden Atletico Madrid Enrique Cerezo terhadap Manzano. Sama seperti Garrido, hasil-hasil pertandingan Atletico akhir-akhir ini sangat buruk di semua ajang. Bahkan saat palu pemecatan Manzano masih ramai diperbincangkan, isu lain justru muncul. Konon Diego Simeone telah dipersiapkan menjadi pelatih baru Atletico Madrid menggantikan Manzano.
“Sangat menyenangkan bila saya dapat melatih Atletico. Kemungkinan itu sangat besar. Jika benar-benar melatih Atletico, saya telah siap. Yang paling penting, saya mendapatkan dukungan penuh dari manajemen dan suporter,” ujar Simeone, saat memutuskan mengundurkan diri sebagai pelatih klub Argentina Racing Club, dikutip Fox Latino. (andri ananto)