Parameternya jumlah gol yang bersarang ke jala kedua tim. I Zebrette menderita sembilan gol dari 16 laga. Sementara Si Nyonya Besarkebobolan 11 gol. Namun, Juventus sedikit lebih unggul karena mencatat rekor tidak pernah kalah. Dari 16 laga, 9 kemenangan dan 7 hasil imbang mampu ditorehkan.
“Ini adalah pertandingan dua tim dengan pertahanan terbaik di Serie A. Saya bangga dengan Juventus karena memiliki soliditas di semua lini. Tidak pernah kalah di paruh pertama musim ini bukan pekerjaan mudah untuk tim yang tampil pada kompetisi bergengsi seperti Serie A. Tentu saja saya optimistis dengan peluang Juventus meraih scudetto,” ujar Conte kepada Tuttosport.
Pada 16 pertandingan terkini, Juventus berhasil mengalahkan Parma, Siena, AC Milan, Fiorentina, Inter Milan, Palermo, Lazio, Cesena dan Novara. Sementara hasil imbang dipetik dari Bologna, Catania, Chievo Verona, Genoa, Napoli, AS Roma dan Udinese.
Meski tergolong tim yang jarang kemasukan, lini depan Juventus ternyata kurang tajam. Sejauh ini, Alessandro Matri dkk hanya menorehkan 27 gol. Mereka kalah tajam dari lini depan AC Milan yang memproduksi 35 gol. Dampak dari kurang tajamnya lini depan Juventus, Milan otomatis tetap berada di posisi puncak klasemen sementara. Milan dan Juventus memiliki poin sama (34).
Juventus juga memiliki keunggulan head to head. Namun dalam regulasi Lega Calcio, aturan head to head baru akan diterapkan ketika kompetisi memasuki garis finish. Untuk saat ini parameter yang digunakan adalah selisih gol. Artinya, Milan berhak berada di atas Juventus karena menghasilkan gol lebih banyak.
Selain persaingan Juventus dan Milan, paruh pertama musim ini juga ditutup dengan sejumlah pesta gol. Napoli, Inter Milan, Atalanta Bergamo hingga duel Parma versus Catania berkesudahan dengan skor besar. Di San Paolo, Napoli yang baru saja dikalahkan AS Roma bangkit dengan menghajar Genoa 6-1. Di Giuseppe Meazza, Inter memukul Lecce 4-1. Di Atleti Azzurri d’Italia, Atalanta menghajar Cesena 4-1. Di Ennio Tardini, duel Parma dengan Catania berakhir 3-3.
“Ini kado Natal yang kami cari. Para pemain tampil bagus, menunjukkan kemampuan terbaik dan membawa Inter meraih kemenangan penting. Dengan posisi ini dan permainan bagus tim, saya semakin percaya diri dengan peluang Inter pada 2012. Kami akan kembali ke tempat yang semestinya kami berada,” ujar Pelatih Claudio Ranieri, dikutip Football Italia.
Kepuasan mengakhiri paruh pertama juga menjadi milik Luis Enrique Martinez. Dua kemenangan beruntun yang dipetik AS Roma dalam dua pertandingan terkini. Dini hari kemarin, Il Lupomengalahkan Bologna 2-0. Beberapa hari sebelumnya, Erik Lamela dkk menundukkan Napoli.
“Saya rasa ini (laga versus Napoli dan Bologna) adalah penampilan terbaik Roma sepanjang musim ini. Kami tampil seimbang di depan dan belakang serta mampu memainkan sepak bola seperti yang kami inginkan,” pungkas Enrique. (raikhul amar)