Paska menuntaskan ‘penggemblengan’ selama kurang lebih dua tahun di Uruguay, para alumnus SAD itu langsung didatangkan oleh manajemen klub berlogo kepala singa. Namun demikian, status ketiganya baru sebatas undangan seleksi. “Kita lihat pemain SAD untuk seleksi dulu,” terang head coach Arema, Wolfgang Pikal.
Begitu tiba di Malang, Senin (26/12) lalu, Ferdiansyah dkk mulai bergabung latihan dengan Anggo Julian dkk di Lapangan Kusuma Agrowisata Batu, Selasa (27/12) kemarin. Namun mereka semua tidak dimainkan saat tim melakoni uji coba kontra PS UMM. Ketiganya hanya mengikuti special extra training usai uji coba bersama para pemain yang juga tidak mendapat kesempatan tampil.
Bila akhirnya direkrut, kehadiran para pemain muda tersebut tentu bakal membuat komposisi skuad Singo Edan semakin gemuk. Dampak positifnya, stok di salah satu sektor bakal sangat mumpuni, utamanya lini belakang. Pasalnya, ketiga jebolan SAD tersebut memiki keistimewaan sebagai pemain bertipikal defender.
Ferdiansyah yang asal Jakarta dikenal sebagai seorang bek kiri. Pemain yang didaulat sebagai kapten tim SAD sepeninggal Samsir Alam yang direkrut FC Penarol itu dianggap memiliki naluri bertahan dan menyerang sama baiknya. Sedangkan Reffa AB Money yang asal Surabaya berposisi sebagai seorang stopper. Bila dua rekannya lebih klop dimainkan di barisan belakang, Rizky AS Pellu yang asal Ambon bermain agak maju ke depan sebagai gelandang bertahan.
Sebenarnya masih ada satu lagi jebolan SAD yang akan segera menyusul Reffa dkk. Pemain berposisi bek itu adalah Taji Prasethio. Besar kemungkinan dia bakal tiba bulan Januari depan. Hal itu dibenarkan oleh rekannya, Ferdiansyah. “Masih ada satu lagi yang akan datang. Namanya Taji. Mungkin Januari nanti ke sini.”
Para pemain yang rata-rata usianya masih di bawah 20 tahun ini rencananya masih diberi kesempatan mengadu nasib dalam rentang waktu cukup panjang. Setidaknya hingga Januari depan, mereka diperkenankan menunjukkan kualitasnya di hadapan tim pelatih Singo Edan yang dikomandani Wolfgang Pikal.
“Kita ingin yang benar-benar bagus. Bila kualitasnya biasa saja, tentu kita tidak mau. Kalau memang bagus, mereka bisa masuk skuad,” tandas tactician berusia 44 tahun itu. (malangpost)