Mourinho mengungkapkan keinginannya saat berlibur bersama keluarganya di Disneyland - Paris, pekan lalu. Kepada reporter Lord Coe yang mewawancarainya lewat telepon dalam program Today di Radio BBC Inggris, pelatih kelahiran Setubal - Portugal, itu menyatakan amat mendambakan bergabung bersama tim Inggris. Pernyataannya itu langsung menimbulkan spekulasi pengamat sepak bola dunia bahwa Mourinho berniat menggantikan Sir Alex Ferguson di Manchester United setelah Ferguson pensiun.
"Langkah saya selanjutnya adalah kembali melatih tim Inggris. Sebenarnya saya sangat senang menjadi pelatih Madrid, sebab pengalaman besar buat saya. Menurut saya, sebuah klub dengan sejarah besar di dunia. Saya tidak ingin melewatkan kesempatan untuk bekerja di Madrid. Namun hasrat saya adalah di Inggris dan jika memungkinkan tinggal dan bertahan untuk periode yang panjang," tutur Mourinho.
Bukan pertama kali mantan pelatih Chelsea (2004–2007) itu mengungkapkan hasratnya menjadi pelatih tim Inggris. Saat dia dipecat The Blues Chelsea, dia pernah mengeluarkan pernyataan tersebut. Begitu pun seusai dia mengundurkan diri sebagai pelatih Inter. Namun dia harus menuntaskan tekadnya dulu untuk mencatatkan namanya sebagai pelatih peraih gelar Liga Champions dengan tiga klub berbeda dan targetnya musim ini adalah bersama Real Madrid.
Mourinho mengikat kontrak empat musim di Santiago Bernabeu atau hingga 2014. Setelah sukses memboyong trofi Copa del Rey atau Piala Raja pada musim pertamanya, kini Mourinho membawa Los Blancos ke puncak klasemen Primera Liga dengan 40 poin atau unggul tiga angka dari rival utamanya Barcelona. Dan Mourinho menyatakan tetap akan berkomitmen terhadap kontraknya itu.
"Saya akan bekerja beberapa tahun lagi dan bekerja di sebuah klub yang bagus. Carikan saya klub dalam beberapa musim ke depan," ujar Mourinho.
Selain bicara masa depan, Mourinho juga bicara talenta. Mantan pelatih FC Porto (2002–2004) itu mengatakan sukses seorang pemain tidak tergantung dari kejeniusan, tapi juga sikap pemain dalam tim. "Kejeniusan akan membuat berbeda. Tapi menurut saya, kejeniusan menyangkut para pemain hebat dan dapat bekerja sama dalam satu organisasi," katanya.
"Kejeniusan dalam melatih juga diperlukan. Dalam sepak bola, yang paling penting adalah soal manajemen pemain. Sepak bola bagi saya merupakan ilmu kemanusiaan. Ini menyangkut pengetahuan tentang orang atau manusia," pungkasnya. (raikhul amar)