VIVA - BOLA,- Pada 17 Desember lalu, AC Milan kembali mendapatkan hadiah penalti dari wasit. Zlatan Ibrahimovic berhasil menuntaskan peluang. Sebelumnya, pemain Siena, Zeljko Brkic dianggap melanggar gelandang AC Milan, Kevin Prince Boateng.
Keunggulan 1-0 pun berbuah kemenangan 2-0 bagi AC Milan. AC Milan pun masih berhasil menjadi pemimpin puncak klasemen sementara Serie A Italia. Kebetulan Juventus bermain imbang dengan Udinese.
Hebatnya ini adalah penalti kelima dalam enam pertandingan yang dihadiahkan wasit kepada AC Milan. Semuanya berbuah gol. Maka tak heran kalau sejumlah poin diraih oleh Rossoneri.
AC Milan juga beruntung kalau tendangan pemain Bologna, Gianluca Rocchi yang mengenai tangan Clarence Seedorf tidak berbuah penalti. Padahal kalau diberikan penalti, tentu ceritanya berbeda. Beruntung atau memang diuntungkan wasit?
Sejumlah insiden lainnya memang seolah mengindikasikan jika AC Milan memang beruntung atau wasit tidak jeli kalau seharusnya dihukum penalti. Sementara wasit terlalu bermurah hati atau memang pemain lawan terlalu kasar terhadap pemain AC Milan.
Sebaliknya, tim sekota Inter Milan yang notabene “sepupu” AC Milan malah ditimpa kesialan. Sepanjang September-Oktober, Inter Milan dihadiahi hukuman penalti sebanyak enam kali dalam enam pertandingan!
Tentunya hal ini sempat menimbulkan teori konspirasi. AC Milan diuntungkan oleh wasit. Juara bertahan bisa bertakhta di puncak berkat sejumlah keberuntungan hadiah penalti ini, sedangkan Inter Milan yang juara dua musim lalu terseok-seok dan sempat tenggelam dalam nestapa setelah sering mendapatkah hukuman penalti.
Perihal seringnya mendapatkan hukuman penalti, presiden Inter Milan, Massimo Moratti berkomentar pedas. Apalagi Inter Milan sempat kalah 1-2 dari Catania. Wasit memberikan keputusan kontroversial berupa hukuman penalti pada laga di pertengahan Oktober itu.
“Tiga dari empat hukuman penalti yang dijatuhkan kepada kami merupakan kesalahan dari para wasit. Kapan bonus penalti bagi tim-tim lain ketika berjumpa Inter Milan akan berakhir?," sindir Moratti kepada La Gazzetta dello Sport.
Sebelumnya, Inter juga kalah 0-3 dari Napoli. Pelatih Inter Milan, Claudio Ranieri langsung mengecam kinerja wasit. Ranieri menganggap kalau wasit tidak pantas memimpin laga lantaran selalu membuat kesalahan.
“Wasit merusak pertandingan indah ini. Pada babak pertama kami bermain bagus melawan Napoli yang bertahan dan melakukan serangan balik. Para pemain tidak pantas kalah seperti ini,” ujar Ranieri kepada Sky Sports Italia.
Ranieri pun semakin senewen ketika dia juga dikartu-merahkan! Ranieri menyatakan kalau dia berhak protes terhadap performa wasit. “Mengeluh bukan tujuan saya. Saya melakukannya selama 20 tahun. Saya memiliki pengalaman apakah wasit berbuat salah atau tidak,” ujar Ranieri.
(Dodiek Adyttya Dwiwanto)