Kematian mantan pemimpin Libya Muammar Khadafi ternyata masih menimbulkan berbagai macam misteri yang sulit dipecahkan. Salah satunya mengenai sepak bola. Sejumlah media Inggris Raya menyebut pria yang berkuasa di Libya selama kurang lebih 42 tahun itu diduga merupakan salah satu pendukung rahasia Liverpool.
Dugaan sebagai suporter The Reds muncul berdasarkan foto-foto yang dirilis The Daily Mail dari tempat persembunyian Khadafi di Sirte. Dalam foto yang disebutkan diambil dari villa yang menjadi kamar Khadafi itu terdapat alat-alat makan pribadi seperti gelas, mug, piring, maupun mangkuk. Salah satu alat makan itu (mug) terdapat logo Liverpool.
Spekulasi media-media Inggris yang menduga Khadafi sebagai pendukung Liverpool pun semakin kuat setelah membuka file lama. Pada 2002, putra Khadafi, Al-Saadi sempat dikabarkan akan menginvestasikan sejumlah dana ke Anfield. Kala itu pria yang pernah menjadi pemain sekaligus pemegang saham klub Serie A Italia, Perugia tersebut menggunakan bendera Libyan Arab Foreign Investment Company (LAFIC).
”Mungkin kami akan membuat kesepakatan untuk masuk pasar merchandise mereka. Mungkin saja kami juga akan menginvestasikan dana untuk pembangunan stadion baru. Saat bertemu manajemen Liverpool, saya mendiskusikan hal-hal tersebut,” kata Al-Saadi pada 2002, dikutip The Telegraph.
Bila kabar sebagai pendukung Liverpool benar adanya, Khadafi akan masuk daftar tokoh kontroversial dunia yang menggemari sepak bola. Khadafi akan bergabung bersama Osama bin Laden yang dikenal sebagai suporter Arsenal ketika remaja. Pilihan Osama ternyata sama dengan Presiden Rwanda yang berkuasa saat ini, Paul Kagame dan penjahat terkenal pada 1970-an Carlos The Jackal.
Selain itu, ada lagi diktaktor fasis Italia Benito Mussolini yang dikenal sebagai suporter Bologna. Semasa berkuasa, Mussolini disinyalir membantu Bologna merajai Italia pada masa-masa sebelum Perang Dunia II. Hal serupa terjadi kepada Adolf Hitler yang menggemari Schalke 04. Die Fuhrer dikabarkan membantu Schalke sukses pada 1934–1942. Sementara mantan pemimpin Serbia-Bosnia semasa perang Balkan pada awal 1990-an Radovan Karadzic merupakan pendukung setia Inter Milan.
Menariknya beberapa bulan sebelum terbunuh, The Daily Mail menyebutkan Khadafi sebenarnya merupakan pendukung fanatik klub rival satu kota Liverpool, Everton. Cerita tersebut berawal pada 1979 saat The Toffees mengunjungi Tripoli guna menggelar tur dan sejumlah pertandingan uji coba pramusim. Kala Everton bermain, Khadafi hadir dan menerima para pemain di istananya.
Terkesan dengan penampilan tim racikan Gordon Lee kala itu, berbagai macam isu unik sempat muncul. Khadafi dikabarkan sempat meminta tim nasional Libya mengganti warna kostum kandang dari hijau ke biru. Kabar juga menyebut Khadafi memberi setiap pemain Everton karpet mewah Arab sebagai cenderamata mengunjungi Libya. Hingga kematiannya, kabar-kabar tersebut masih misterius. (andri ananto)
