Pesimisme publik melihat peluang Lille mempertahankan gelar sekaligus perkasa Liga Champions didasarkan pada alasan teknis. Di transfer window musim panas, Lille kehilangan banyak bintang. Gervinho kini berbaju Arsenal, Adil Rami menuju Valencia dan Yohan Cabaye akan membela Newcastle United. Eden Hazard kemungkinan besar segera menyusul karena banyaknya proposal yang diajukan klub-klub kaya Benua Biru.
Sebaliknya pemain yang bergabung dianggap kurang memiliki level permainan maupun jam terbang yang bisa diharapkan para pendukung fanatik Lille. Mereka antara lain Dimitri Payet yang datang dari Saint Etienne.
Payet diplot mengisi pos Gervinho. Ada lagi bek Laurent Bonnart (AS Monaco), gelandang Benoit Pedretti (Auxerre), bek David Rozehnal (Hamburg SV) serta kiper timnas Nigeria Vincent Enyeama (Hapoel Tel Aviv). Kekhawatiran fans Lille pada kemampuan para pemain baru sebenarnya telah terbukti pada Piala Super Prancis kontra Olympique Marseille,tiga hari lalu.
Pada laga yang digelar di Maroko itu, Lille menelan pil pahit kekalahan 4-5 setelah sempat unggul 3-1 hingga lima menit jelang pertandingan berakhir. Meski kalah menyakitkan lewat heroisme para punggawa Marseille di injury time, Pelatih Rudi Garcia tetap memiliki kepercayaan diri terhadap masa depan Lille di Ligue 1 yang akan mulai bergulir tengah pekan depan.
“Saya tidak sepakat dengan komentar sebagian orang. Menurut saya, pemain-pemain baru memiliki kemampuan bagus. Mereka memiliki semangat besar untuk membawa klub ini meraih hasil bagus. Saya berani menjamin Lille akan tampil seperti musim lalu. Kami adalah sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan,” kata Garcia dikutip AFP.
Selain faktor materi pemain yang telah berubah, tantangan besar Lille akan datang dari para pesaing. Sebut saja Paris Saint Germain (PSG) yang melakukan perombakan besar. Ada pula Marseille dan Olympique Lyon yang dalam beberapa musim terakhir memiliki gairah besar di kompetisi sepak bola kasta tertinggi Prancis itu.
Gelar Piala Super yang baru didapat tentu saja akan menjadi bekal berharga Marseille musim ini. Marseille tidak banyak melakukan perombakan pemain. Didier Deschamps tetap menjadi pelatih. Mereka memang kehilangan Gabriel Heinze yang bergabung dengan AS Roma. Namun Les Phocéens sukses mendapatkan tanda tangan Alou Diarra dari Girondins Bordeaux senilai 5 juta euro.
Kehadiran gelandang dengan kualitas seperti Diarra tentu saja akan membuat Marseille semakin solid. Bahkan, tidak sedikit yang meramalkan trofi akan singgah ke Stade Velodrome.
“Segalanya berjalan sesuai skenario.Saya sangat puas dengan kinerja para pemain di pramusim. Tingkah laku dan semangat mereka cukup membanggakan. Karena itu, tidak ada alasan untuk pesimistis menatap musim baru,”ujar Deschamps. (andri ananto)