Jutaan penggila bola dunia terpana. El Barca yang begitu perkasa lemah-lunglai saat berhadapan dengan Bayern, tim yang hampa gelar bergengsi selama dua musim terakhir. Tapi, memang status lawannya adalah finalis Liga Champions musim lalu.
Toh, itu tak mengubah keyakinan banyak kalangan kalau era Barca memang telah berakhir. Bahkan ada yang lebih gila dengan menyebut era sepak bola Spanyol telah habis. Sengitnya Liga Primer pun tak masuk hitungan.
Pendulum kini bergerak ke sepak bola Jerman. Rivalitas Borussia Dortmund dan Bayern Munich kini menggeser panasnya persaingan klasik El Clasico. Semua mata kini tertuju pada Der Panzer.
Tapi, Legenda Barca dan juga ikon sepak bola Belanda, Johan Cruyff, tak sependapat. Ia menilai klub yang bermarkas di Nou Camp itu masih layak diperhitungkan. Buktinya, mereka tinggal menunggu waktu menjadi yang terbaik di Liga Spanyol.
Itu akan menjadi gelar juara La Liga yang ke-22 untuk Los Cules. Juara bertahan, Real Madrid, yang punya sederet pemain bintang pun tak berkutik. Itu artinya, skema tiki-taka masih cukup ampuh dan mesti dipertahankan Pelatih Barca Tito Vilanova.
"(Akhir sebuah era) hanya bualan sejumlah orang. Itu hanya kesalahan yang dibuat direksi klub. Bisa menimpa klub manapun," katanya kepada AS.
Ucapan sang legenda pun diamini Pep Guardiola, pelatih yang mempersembahkan 14 trofi untuk Barca selama empat musim menangani Lionel Messi dkk di Nou Camp. Pelatih berkepala plontos itu akan menggantikan Jupp Heynckes sebagai pelatih Bayern Munich musim depan.
"Saya tak lebih baik dari pelatih manapun. Sukses dan kegagalan adalah bagian dari pertandingan. Saya pernah menang dan juga merasakan pahitnya kalah sebagai pemain maupun pelatih," katanya.
"Sebagai pelatih, rahasianya adalah bisa mengoptimalkan kemampuan seluruh pemain yang ada. Anda hanya bisa meracik strategi, tapi saat laga berlangsung semuanya berada di tangan pemain."
Tenun Ikat Kaos Kediri BatikJersey