Baju Jersey Bola

Preview Liga Champions Grup D - Selamat Datang di Neraka

Posted by Rayatalit on Kamis, 13 September 2012

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
BERITA BOLA,-  Seperti biasanya dalam gelaran Liga Champions, selalu ada grup neraka. Adanya tim-tim besar, pernah menjadi kekuatan hebat, atau klub yang baru menggeliat membuat mereka masuk ke pot 2, 3, dan 4. Walhasil, Real Madrid (Spanyol) akan bertarung dengan Manchester City (Inggris), Ajax Amsterdam (Belanda), dan Borussia Dortmund (Jerman) di Grup D.

Real Madrid menjadi “juara baru” Liga Primera Spanyol setelah dikuasai tiga musim beruntun oleh Barcelona. Los Merengues tengah membidik gelar ke-10 dan menjadikan satu-satunya tim yang menorehkan catatan gelar juara dua digit. Sementara pelatih Jose Mourinho juga memburu gelar ketiga dengan klub berbeda menjadi juara usai sukses bersama FC Porto (2004) dan Inter Milan (2010).

Ambisi besar itu setidaknya mendapatkan ganjalan awal lantaran Real bergabung di grup neraka lantaran semua tim juga berstatus juara liga negara masing-masing. Ajax tidak akan menjadi saingan berarti. Dalam dua musim terakhir, dalam empat pertemuan, Real selalu mulus tanpa hambatan.

Sementara Dortmund dengan pasukan mudanya tentu tidak terlalu menakutkan bagi Los Galacticos. Namun bagaimana halnya dengan Manchester City? Juara baru Liga Primer Inggris setelah mengenyahkan dominasi sang tetangga, Manchester United juga merupakan “Los Galacticos”. The Citizens adalah tim bertabur bintang.

Duel Real melawan City bukan hanya duel para bintang, tetapi adu taktik brilian Mourinho dan juga Roberto Mancini. By the way, Mancini dipecat untuk melapangkan jalan Mourinho melatih Inter Milan pada 2008 lalu.

Real tentu bertumpu pada Cristiano Ronaldo, kapten tim nasional Portugal. Tidak cukup ruang untuk menuliskan kehebatan mantan bintang Manchester United tersebut. Satu yang pasti, Ronaldo semakin trengginas dari musim ke musim. Golnya semakin banyak, umpan matang ke rekan setim juga demikian. Musim lalu, Ronaldo memborong 46 gol di La Liga dan 10 gol di Liga Champions. Sayangnya, Real tersingkir di tangan Bayern Munich di babak semifinal.

“Kami tidak beruntung, sesungguhnya, lawan juga berpikir sama. Setiap laga akan sangat penting. Di atas kertas, Real Madrid dan Manchester City adalah favorit, kami tidak sepakat. Kami harus berfokus pada tiap laga. Tujuan kami adalah mencapai final. Akan menjadi perjalanan panjang, yang tentunya sulit,” ujar direktur Real Madrid, Emilio Butragueno kepada Eurosport.

Saatnya bagi Manchester City untuk melakukan segalanya. Tidak hanya unjuk gigi, tetapi juga untuk menghapus luka musim lalu setelah tersingkir lebih awal di fase grup, selain juga berprestasi lebih baik agar masuk ke pot 1. Tentunya agar menghindari grup neraka.

Sialnya saat harus bangkit The Citizens harus masuk grup neraka. Tetapi semua ini bisa dilihat sebagai blessing in disguise (berkah di balik musibah). Mancini bersama Manchester City bisa membuktikan kehebatan berada di grup neraka.

The Citizens memiliki lini serang trengginas lantaran memiliki David Silva, Samir Nasri, Carlos Tevez, dan Sergio Aguero. Jangan lupakan Yaya Toure, mantan pemain Barcelona. Pemain asal Pantai Gading itu sempat dianggap melakukan hal ajaib dengan bergabung ke Manchester City, tetapi dia justru bersinar. Dia menjadi mesin lini tengah untuk bersaing di grup terberat musim ini.

“Saya pikir ini grup terberat dengan juara dari Spanyol, Belanda, dan Jerman. Tetapi inilah Liga Champions. Anda harus siap bermain melawan tim ini dan mengalahkannya untuk memenangkan trofi. Kami ingin memenangkannya,” ujar duta besar Manchester City, Patrick Vieira kepada Reuters.

Ajax pernah menjadi jawara Liga Champions era 1970-an bersama Johan Cruyff atau bersama para jebolan pemain akademi pada pertengahan 1990-an, tetapi semua itu hanya masa lalu. Tim asuhan Frank de Boer itu baru membangun kekuatan baru. Ajax memang juara Eredivisie dalam dua musim terakhir, tetapi sempat hampa gelar selama 6 musim!

Kebangkitan ini tidak terlepas dari permainan Christian Eriksen, pemain tim nasional Denmark. Pengatur serangan itu baru berusia 20 tahun tetapi dia telah menahbiskan dirinya menjadi salah satu pemain bertalenta besar di Eropa dengan menunjukkan kehebatannya dalam beberapa tahun terakhir. Setidaknya, dua gelar Eredivisie Belanda menjadi bukti sahihnya.

“Tekanan justru ada pada tim lain. Kami hanya akan memainkan permainan ala kami sendiri. Kami akan membuktikan diri melawan Real. Musim lalu, kami bermain bagus di Madrid dan dua gol dianulir di Amsterdam. Manchester City adalah tim yang bagus dalam bertahan. Mereka punya 5 atau 6 penyerang yang bisa dipilih, mereka bisa mencetak gol kapan saja. Mereka tim kuat. Dortmund memenangkan liga dua kali beruntun. Ada kekuatan tersembunyi Dortmund,” ujar De Boer kepada Goal.

Borussia Dortmund boleh saja menjadi juara Bundesliga Jerman, tetapi tim asuhan Juergen Klopp ini malah hancur lebur di Liga Champions. Musim lalu, Dortmund menjadi juru kunci setelah tampil buruk.

Sialnya, Dortmund telah kehilangan playmaker Shinji Kagawa yang dipinang oleh Manchester United. Sedikit beruntung jika Dortmund masih memiliki gelandang serang Mario Goetze. Pemain berusia 20 tahun itu memang didera cedera musim lalu. Tetapi dua tiga tahun lalu, dia sempat menjadi rising star. Kepergian Kagawa seharusnya dimanfaatkan oleh Goetze.

“Grup yang benar-benar atraktif,” ujar Klopp. Sementara itu manajer umum Borussia Dortmund, Hans-Joachim Watzke berujar kepada laman resmi klub bvb.de, “Menakjubkan sekaligus sulit lantaran ada tiga juara Liga Champions dan juara Liga Inggris. Dalam grup seperti ini, seorang pahlawan akan muncul. Kami semua ingin lolos.”

“Grup yang gila. Kami belum tentu masuk grup berat bersama Real Madrid dan Manchester City. Tentunya menyenangkan bermain di Santiago Bernabeu atau di daratan Inggris, tetapi sejujurnya saya berharap undian yang lebih mudah,” ujar kapten Dortmund, Sebastian Kehl.

Dua legenda Jerman berkomentar soal masuknya Dortmund ke grup neraka. “Lebih sulit dari musim lalu, tentunya jangan sampai terulang lagi kinerja buruk yang lalu,” ujar Lars Ricken yang membawa Dortmund menjadi juara pada 1995. Sementara Olaf Thon berujar, “Dortmund pasti masuk grup berat setelah hanya berada di pot 4, tidak beruntung. Terbilang mustahil, tetapi akan ada kejutan.”