Dalam hal ini UEFA akan merevisi aturan yang membuat Tottenham Hostpurs gagal berlaga di Liga Champions musim depan. Namun demikian, Platini menegaskan kemungkinan revisi peraturan itu bisa diubah jika klub-klub anggota UEFA menginginkan hal itu terjadi.
"Kami selalu bisa mengganti peraturan. Kita bisa mendiskusikannya, tapi tidak saat kompetisi berlangsung. Kami memutuskan untuk tidak mengganti peraturan yang ada dalam jangka tiga tahun. Jika telah belalu, kita bisa merubahnya, itu tentunya dengan kemauan klub. Semuanya bisa didiskusikan, aturan, kartu kuning, dan lainnya. Namun, itu tidak bisa dilakukan saat kompetisi berjalan," kata Platini di AP.
Seperti diketahui, lantaran Chelsea menjuarai Liga Champions musim ini, Tottenham akhirnya batal tampil di Liga Champion. Meski Chelsea hanya bisa finish di posisi keenam di Premier League alias di luar zona Liga Champion musim 2011/12, menurut aturan Federasi Sepak Bola Inggris (FA), Chelsea berhak tampil di kompetisi antarklub tertinggi di Eropa tersebut lantaran berstatus sebagai juara bertahan.
Tak pelak keputusan itu membuat pelatih Spurs, Harry Redknapp meradang dan menganggap aturan tersebut tak adil lantaran telah merampas klubnya. Menurut Redknapp, harusnya Spurs yang berlaga di Liga Champions karena elah bersusah-payah untuk finish di peringkat empat Premier League, alias zona terakhir Liga Champion.
Menanggapi hal tersebut, Platini tampaknya tak bersedia merubah kuota di tiap negara kendati bersedia mengkaji ulang aturan menganai siapa yang berhak mengikuti Liga Champions. Menurut legenda asal Prancis itu, empat klub untuk masing-masing negara adalah jumlah maksimal yang harus dipertahankan.
"Jumlah empat klub adalah maksimal, tapi semuanya tergantung keputusan Komite Eksekutif. Jika Anda menambah satu di sebuah negara, maka Anda harus mengurangi di tempat lain karena Liga Champions selalu dimainkan oleh 32 tim, 31 tim jika tanpa pemenang tahun lalu," tandas Platini.
Baca Berita Lainnya :