Ada banyak cerita, ada banyak kejadian, dan ada banyak hal-hal menarik yang terjadi selama musim 2011/12 ini berlangsung. Sejak awal musim, semua mata sudah tertuju ke Barcelona dan Real Madrid, dan pertanyaan mampukah Jose Mourinho membawa Real Madrid berprestasi lebih baik di musim keduanya di Los Blancos sudah terapung. Pertanyaan lainnya, yang lebih besar dan barangkali lebih ditanyakan oleh pecinta sepakbola adalah, “Apakah Real Madrid mampu mengakhiri dominasi Barcelona di liga yang telah berlangsung selama tiga tahun terakhir?”. Dan kini, setelah sembilan bulan berlalu, kita semua akhirnya bisa mengetahui jawabannya.
Real Madrid akhirnya memang berhasil mengakhiri dominasi Barca di liga dengan menjadi juara La Liga 2011/12. Kepastian tersebut didapat setelah Madrid meraih kemenangan 3-0 atas Athletic Bilbao di jornada 36 lalu. Tiga angka yang mereka dapatkan saat itu membuat perolehan poin Los Merengues secara matematis sudah tak mungkin dikejar Blaugrana.
Well, La Liga tak hanya berisi Real Madrid dan Barcelona. Masih ada Valencia, Levante, Malaga, hingga Atletico Madrid yang memiliki cerita yang berbeda di musim ini. Dan SUPERSOCCER merangkum warna-warni La Liga musim ini spesial untuk Anda, sebagai review akhir musim 2011/12 dari kami. Enjoy!
Naik Turunnya Performa Barcelona
Di sepanjang musim ini, Barcelona tujuh kali berhasil ditahan imbang oleh lawan-lawan mereka, jumlah yang terlalu banyak bagi sebuah tim yang ingin menjuarai La Liga. Apalagi, jika rival mereka bermain begitu sempurna musim ini. Barcelona beberapa kali bahkan kehilangan poin meski mereka mampu unggul terlebih dahulu. Ingat hasil seri pertama mereka musim ini, saat bertandang ke kandang Real Sociedad? Lionel Messi dkk. sebenarnya sudah unggul dua gol ketika pertandingan baru berjalan 11 menit. Namun apa yang terjadi kemudian? Sociedad mampu menyamakan kedudukan hanya dalam waktu tiga menit di awal babak kedua lewat gol Agirretxe dan Antoine Griemann. Meski Barca kemudian berusaha menggempur habis-habisan lini pertahanan Sociedad, mereka tidak bisa menghindari hasil seri pertama mereka di liga musim ini.
Performa Barcelona musim ini memang naik turun. Bayangkan saja, setelah menghajar Osasuna 8-0 di Camp Nou, mereka malah hanya mampu bermain imbang 2-2 di Mestalla melawan Valencia. Namun tiga hari kemudian, mereka mampu menghancurkan Atletico Madrid dengan 5-0. Labil!
Fenomena Levante: Kejutan Terbesar La Liga 2011/12
Sebelum musim ini dimulai, adakah dari Anda yang mengenal sebuah klub bernama Levante? Kami berani bertaruh: jarang. Amat jarang, malah. Tapi setelah musim ini berlangsung sekitar dua bulan, Levante mulai menjadi obrolan setelah mampu meraih hasil yang luar biasa di awal musim 2011/12 ini. Pernahkah Anda bayangkan, sebuah klub yang musim lalu nyaris terdegradasi di musim pertamanya setelah promosi ke La Liga, musim ini berhasil menjadi klub yang pernah memimpin klasemen sementara La Liga? Ya, Levante memang pernah mampu mengangkangi Barcelona dan Real Madrid dengan merebut puncak klasemen sementara Primera Division setelah delapan jornada tak terkalahkan di awal musim. Meski akhirnya performa mereka agak menurun, namun, apa yang dilakukan oleh Levante itu merupakan hal yang luar biasa.
Hebatnya, performa apik Levante tersebut berlangsung di sepanjang musim. Mereka nyaris saja mengikuti jejak tim sekotanya, Valencia, dan lolos ke Liga Champions musim depan. Sayangnya, beberapa hasil buruk yang mereka terima harus membuat Levante hanya puas berada di peringkat keenam klasemen akhir, hanya terpaut tiga angka dari Malaga di peringkat keempat. Luar biasa, Levante!
Revolusi Besar Athletic Bilbao Bersama Marcelo Bielsa
Lupakan sejenak tiki-taka ala Barcelona – yang lama-lama mungkin terlihat membosankan bagi Anda – dan mari nikmati permainan Athletic Bilbao yang menjelma menjadi salah satu tim dengan permainan terbaik di Spanyol, dan bahkan Eropa, musim ini.
Ya, kedatangan Marcelo Bielsa di klub kebanggaan orang-orang Basque ini memang benar-benar mengubah gaya bermain Bilbao. Kegemaran Bielsa terhadap permainan menyerang, tak peduli siapa lawannya dan di mana ia bertanding, ikut ditularkan kepada Fernando Llorente dkk.
Di lima pertandingan awal, ajaran Bielsa memang masih terhitung gagal, namun sedikit demi sedikit, para pemain Bilbao memahami apa yang diinginkan oleh pelatih berjuluk El Loco alias si Gila tersebut dan mulai menunjukkan hasil yang positif. Namun karena terus nekat menyerang, tak jarang Bilbao harus mendapatkan hasil yang buruk, sehingga posisi mereka di liga pun kurang mengenakkan. Tapi, hey, mereka berhasil dua kali mempermalukan Manchester United dan menjadi finalis Liga Europa musim ini!
Kebangkitan Atletico Madrid Di Tangan Simeone
Atletico Madrid sempat terjembab di papan tengah-bawah klasemen La Liga di paruh pertama musim ini. Kedatangan seorang Radamel Falcao yang masuk menggantikan Sergio Aguero yang hijrah ke Manchester City di musim panas lalu pun ternyata belum cukup menolong Atletico di awal musim ini. Akhirnya, pelatih Gregorio Manzano pun dipecat pada Desember 2011, dan penggantiya adalah mantan gelandang Atletico sendiri, Diego Simeone, yang meninggalkan pekerjaannya di klub Argentina, Racing.
Dan, keajaiban pun datang seiring dengan kedatangan Simeone. Entah pendekatan apa yang digunakan oleh Simeone untuk meningkatkan performa para pemain Atletico, namun Los Rojiblancos memang benar-benar bangkit setelah Simeone bertugas pada akhir Desember atau awal Januari. Simeone pun pelan-pelan mengerek posisi Atletico ke posisi lima besar, dan bahkan berpeluang untuk lolos ke Liga Champions musim depan, namun sayangnya ambisi mereka berhasil dihalangi oleh Malaga yang akhirnya finis di posisi keempat klasemen akhir.
Kemenangan Pertama Real Madrid di El Clasico di Liga
El Clasico edisi ke-164 di ajang liga pada 21 April 2012 lalu ini kami nobatkan sebagai salah satu pertandingan terpenting dalam perburuan gelar juara liga musim ini. Real Madrid yang terus menerus dicibir tidak bisa menjadi juara dengan lengkap apabila tak mampu mengalahkan Barcelona rupanya tercambuk dengan cibiran tersebut dan membuat sebuah penampilan yang hebat. Dua gol dari Sami Khedira dan Cristiano Ronaldo pun hanya mampu dibalas oleh Alexis Sanchez. Untuk pertama kalinya sejak mendarat di tanah Spanyol, Jose Mourinho mampu menghalahkan Josep Guardiola dalam waktu normal, 90 menit! Ini juga merupakan kemenangan pertama Real Madrid era Mourinho di liga.
Kemenangan ini menjadi begitu penting karena berkat kemenangan inilah, selisih kedua tim kembali menjauh menjadi tujuh poin. Padahal, sebelumnya Real Madrid berulang kali membuang poin mereka sehingga selisih poin yang awalnya mencapai 10, saat itu tinggal empat angka saja. Bila saja Barcelona meraih kemenangan di laga itu, selisih kedua tim akan menjadi satu angka dan Madrid akan mendapatkan tekanan yang luar biasa. Namun cerita rupanya berbeda. Gelar La Liga pun terasa indah karena keberhasilan Los Blancos di laga yang digelar di Camp Nou tersebut.
Dominasi Spanyol Di Kompetisi Eropa
Ada delapan tempat di babak semi-final di dua kompetisi Eropa, empat di Liga Champions dan empat di Liga Europa. Hebatnya, lima dari delapan tempat tersebut menjadi milik tim-tim asal Spanyol! Real Madrid dan Barcelona di Liga Champions, dan Atletico Madrid, Valencia, dan Athletic Bilbao di Liga Europa. Sementara tiga tempat lainnya menjadi milik Chelsea (Inggris), Bayern Munich (Jerman), dan Sporting Lisbon (Portugal).
Sayang, impian akan terjadinya All-Spanish Final di dua kompetisi tersebut sirna. Hanya di Liga Europa lah dua tim Spanyol bertemu, yaitu Athletic Bilbao dan Atletico Madrid. Sementara di Liga Champions, impian akan terjadinya El Clasico di final musnah setelah Barca dan Real Madrid secara mengejutkan ditaklukkan oleh Chelsea dan Bayern Munich.
Selamat Datang Di Liga Champions, Malaga
Belanja besar-besaran ala Malaga di awal musim ini rupanya membuahkan hasil yang manis. Tak sia-sia rasanya Sheikh Abdullah Al Thani mengeluarkan uang hingga di 52 juta euro di musim panas lalu dan mendatangkan pemain-pemain kelas satu seperti Martin Demichelis, Ruud van Nistelrooy, Joris Mathijsen, Jeremy Toulalan, Joaquin Sanchez, hingga rekrutan termahal mereka, Santi Cazorla. Keberhasilan lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub menjadi ganjaran yang setimpal bagi pengeluaran besar-besaran mereka.
Jika Al Thani memimpikan juara La Liga sebagai target jangka panjang mereka, rasanya Malaga kini berada di jalur yang benar.
Dominasi Barcelona Berakhir & 100 Poin Real Madrid
Kepastian itu akhrinya muncul pada 2 Mei lalu. Kemenangan Barca 4-1 atas Malaga pun tak mampu menghapuskan fakta bahwa Real Madrid akhirnya mengakhiri dominasi Blaugrana di tanah Spanyol yang telah berlangsung sejak tahun 2009 lalu. Tiga gol yang bersarang ke gawang Athletic Bilbao di San Mames memastikan keberhasilan Madrid merebut gelar juara liga ke-32 mereka sepanjang sejarah.
Pesta Real Madrid benar-benar lengkap: mengakhiri dominasi Barcelona, mengalahkan Barca di Camp Nou dalam waktu 90 menit, dan mencetak rekor jumlah poin tertinggi di sepanjang sejarah La Liga: 100 poin! Kemenangan atas Real Mallorca di Santiago Bernabeu pada dini hari tadi (14/5) memastikan hal tersebut.
Rekor Gol Gila Lionel Messi
Musim lalu, Cristiano Ronaldo secara luar biasa berhasil memecahkan rekor top skorer La Liga setelah mampu mencetak 40 gol di liga. Sayang, rekor Ronaldo tersebut hanya mampu bertahan satu musim saja, karena musim ini, Lionel Messi benar-benar menggila dengan mencetak 50 gol! Artinya, nyaris setengah dari jumlah gol Barca di liga musim ini disumbang oleh Messi seorang. Dan tahukah Anda? Hanya ada tujuh tim di liga yang mampu mencetak gol lebih banyak daripada Messi musim ini!
Jika rekor 38 gol yang dicetak oleh Hugo Sanchez (1989/90) dan Telmo Zarra (1950/51) baru bisa dipecahkan berdekade-dekade kemudian, entah kapan rekor gol Messi ini bisa dipecahkan oleh pemain lainnya.
(muhammad rezky agustyananto/supersoccer)