”Kemenangan hanya bisa diraih melalui kerja keras. Itulah strategi yang akan kami lakukan. Yang pasti, kami tidak akan berhenti berjuang sampai semuanya berakhir,”CATATAN BOLA,- Bayern Munchen lebih difavoritkan merebut gelar Liga Champions musim ini ketimbang Chelsea. Bukan semata berkat keuntungan tuan rumah dimana final akan digelar di Allianz Arena, Sabtu (19/5), tapi juga karena FC Hollywood memiliki gaya pemainan yang eksplosif.
- Jupp Heynckes -
Bukan tanpa kualitas, Bayern dapat menyingkirkan Real Madrid di semifinal, melumat Olympique Marseille (OM) dan mengempaskan Basel sebelum melangkah ke partai puncak. Itu semua karena armada Jupp Heynckes itu lebih mendominasi setiap pertandingan yang dijalani.
Menurut statistik yang dihimpun Whoscored, Bayern kerap menguasai bola hingga 64% ketika merumput. Itu membuat lawan kesulitan mencari celah untuk menyerang. Hasilnya klub asal Bavaria tersebut bisa leluasa memporak-porandakan pertahanan musuh dan mencetak gol. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan Chelsea dimana ball possesion-nya hanya 56%.
Bayern juga memiliki akurasi passing cukup tinggi mencapai 86%. Itu berlaku di semua kompetisi yang dijalaninya. Daya serang mereka juga bisa dilihat dari rata-rata 16 tembakan tiap laga, enam diantaranya mengarah ke gawang. Pengamatan dan respons para pemain Bayern juga cukup tinggi. Mereka minimal 19 kali merebut bola. Franck Ribery dan kawan-kawan juga mampu melakukan 16 kali dribel sempurna per laga ,dan kemampuan duel udara mencapai 55%.
Whoscored juga membeberkan kalau Bayern memiliki variasi serangan. Mayoritas agresi mereka atau sekitar 40% berasal dari sektor kiri. Sektor itu merupakan area kekuasaan Ribery. Artinya, gelandang asal Prancis itu akan menjadi kunci pada final nanti. Sedangkan serangan dari tengah berkisar 26% dan kanan mencapai 34%.
Ada hal lain yang menarik dari cara menyerang Bayern. Meski cenderung dari sisi, pada akhirnya mereka kerap melepaskan tembakan dari bagian tengah di dalam kotak penalti. Itu bisa tercemin dari persentase yang menembus 54%. Sedangkan jumlah tembakan jarak jauh mencapai 39%. Karena itu tidak mengherankan jika 60% gol yang dibukukan Bayern disemua kompetisi musim ini bisa menembus 60%.
Sementara untuk set piece atau bola mati mencapai 18% dan penalti sekitar 8%. Khusus saat menjadi tuan rumah, gol Bayern dari permainan terbuka bisa menyentuh 65%. Set Piece di kisaran 10%, penalti dengan 5% dan counter-attack 8%.
Statistik Bayern sedikit lebih bagus ketimbang Chelsea. Tapi itu bisa berpengaruh besar di final. Nyatanya, keberhasilan passing The Blues cuma 85% dengan gol dari permainan terbuka 65%. Bedanya, serangan armada Roberto di Matteo itu dari area kiri (37%), tengah (29%) dan kanan (34%) cukup merata.
Soal agrgresi, terutama di Liga Champions, Bayern juga masih unggul. Mereka menempati posisi ketiga di sektor ini lantaran melesakan 17,1 tembakan per pertandingan. Sedangkan Chelsea berada satu tingkat di bawahnya karena rata-rata tembakannya menyentuh angka 15,3.
Terpenting, Bayern punya beberapa pemain spesialis Liga Champions, diantaranya Toni Kroos. Saat tampil di kompetisi tertinggi Eropa itu pada musim ini, akurasi umpan Kroos bisa menembus 90% dan melesakkan setidaknya 2,4 tembakan ke gawang. Alhasil, dia menduduki urutan ketiga untuk kategori ini. (m mirza)
Baca Juga : ● Prediksi Bayern Munchen vs Chelsea- Final Liga Champions 2012
Baca Berita Lainnya :