Apakah tindakan suporter Genoa dan Fiorentina bisa dibenarkan ?
VIVA - BOLA,- Frustasi. Kata itu barangkali merupakan kata yang paling tepat untuk menggambarkan bagaimana perasaan fans Genoa ketika melihat timnya tertinggal empat gol dalam waktu kurang dari satu jam pertandingan. Tak heran jika kemudian Marco Cobretti, Fabrizio Fileni, dan fans Genoa lainnya akhirnya melempari lapangan dengan kembang api sebagai bentuk protes mereka. Tak heran juga jika kemudian rasa frustasi mereka melihat tim kesayangannya bermain begitu buruk membuat fans Genoa ini menuntut para pemain untuk melepaskan seragam dari tubuh mereka. Tak pantas, begitu kira-kira anggapan fans Genoa. Pertandingan Genoa versus Siena di Marassi akhir pekan kemarin bisa jadi merupakan puncak kemarahan fans Rossoblu.
Performa Genoa memang amat menyedihkan di tahun 2012 ini. Il Grifone tak pernah mampu meraih kemenangan dalam 12 pertandingan terakhir, sehingga posisi mereka pun terus melorot hingga kini hanya terpaut satu angka dari zona degradasi yang dihuni oleh Lecce, Novara, dan Cesena. Genoa, yang diawal musim diperkirakan bisa bertarung di papan tengah Serie A kini harus berjuang ekstra keras untuk menghindari degradasi ke Serie B. Jadi, pantas kah para fans Genoa marah dan menumpahkan kemarahannya di laga kontra Siena akhir pekan kemarin ?
Well, apa yang dilakukan oleh fans Genoa bukanlah gerakan suporter pertama yang dilakukan oleh fans-fans klub Serie A. Pada Januari lalu, fans Fiorentina sampai berusaha masuk ke ruang ganti pemain pasca pertandingan melawan Lecce di Artemio Franchi di mana mereka mengalami kekalahan 1-0. Mirip dengan yang terjadi pada fans Genoa, fans La Viola juga mengalami rasa frustasi yang amat sangat melihat performa Fiorentina musim ini.. Sebelumnya diperkirakan akan bisa bersaing di papan tengah Serie A, Fiorentina malah terus berjuang di papan bawah karena penampilan yang menyedihkan di sepanjang musim ini. Bahkan Delio Rossi pun yang masuk menggantikan Sinisa Mihajlovic gagal mengangkat performa Fiorentina. Jadi, pantas kah para fans Fiorentina marah dan menumpahkan kemarahannya hingga seperti hendak menyerang para pemainnya sendiri?
Hal tersebut jelas tidak bisa dibenarkan. Timbulnya rasa frustasi dan kemarahan karena performa tim yang terus-terusan buruk memang merupakan hal yang wajar dan tak bisa dihindari, tetapi suporter seharusnya bertugas untuk men-support alias mendukung timnya, bukannya malah berusaha untuk merusak nama timnya dengan membuat ulah yang tidak menyenangkan, apalagi sampai melibatkan kekerasan. Kritis terhadap tim kesayangan sendiri adalah hal yang bagus, tetapi apakah cara yang bisa dilakukan hanya dengan kekerasan atau lewat tindakan yang tidak menyenangkan? Come on guys, bukankah 'ada seribu jalan menuju Roma' ?
Siapa Saja Yang Akan Terdegradasi Musim Ini ?
Gelar scudetto kini hanya akan menjadi balapan dua kuda saja, yaitu Juventus dan AC Milan. La Vecchia Signora kini bahkan menjadi kandidat terkuat untuk menjadi juara musim ini, setelah mampu menghempaskan AS Roma dengan skor 4-0 sementara AC Milan malah kembali gagal meraih angka penuh di San Siro pada akhir pekan kemarin. Tak seru lagi menebak siapa yang akan memasang logo tameng dengan gambar bendera Italia di jersey pada musim depan. Jadi, bagaimana jika kita menebak-nebak tim mana saja yang akan tergusur ke Serie B di akhir musim ini ?
Serie A memiliki hukum tak tertulis bagi tim-tim yang berpartisipasi di kompetisi tertinggi di Italia tersebut :
Raihlah 40 poin demi mencapai misi salvezza alias menghindari dari degradasi. Ya, selama ini, Serie A mengenal 40 poin adalah angka minimum yang perlu direbut oleh tim Serie A dalam satu musim untuk menghindari dari degradasi. Artinya, jika gagal mencapainya, well, Anda akan terjun bebas ke Serie B. Hukum ini memang bukanlah hukum yang resmi, namun dalam kenyataannya memang kerap terjadi. Nah, jika berpedoman pada hukum salvezza tersebut, maka Atalanta, Parma, Bologna, dan tim-tim di atas mereka sudah bisa merasa lega karena sudah aman dari degradasi.
Tinggal Fiorentina, Cagliari, Genoa, Lecce, Novara, dan Cesena yang kini terancam untuk terdegradasi. Peluang Novara dan Cesena untuk bertahan di Serie A sendiri amat kecil mengingat mereka kini baru mengumpulkan 25 dan 22 angka, terpaut 11 dan 14 angka dengan Genoa di posisi 17, dan 15 dan 18 angka dari angka aman salvezza. Jadi, tinggal Lecce, Genoa, Cagliari, dan Fiorentina yang akan bertarung habis-habisan di lima giornata terakhir musim ini untuk menghindari satu posisi terakhir menuju Serie B.
Lecce dan Genoa menjadi tim yang paling berpeluang untuk menempai posisi ke-18 alias posisi terakhir untuk terdegradasi ke Serie B. Dalam lima partai terakhir di musim ini, Lecce harus menghadapi Napoli dan Juventus, sementara Genoa akan menghadapi AC Milan dan Udinese. Bandingka dengan Cagliari yang akan 'hanya' akan menghadapi Juve, sedangkan Fiorentina 'hanya' akan menghadapi AS Roma. Apalagi, Lecce dan Genoa kini berada di peringkat ke-17 dan ke-18 dan terpaut hanya satu angka.
Tapi Lecce kini lebih diunggulkan karena 'kebangkitan' mereka di tahun 2012 ini. Di April ini saja, Lecce berhasil dua hasil seri, dua kemenangan, dan belum pernah kalah. Lawan yang mereka kalahkan pun bukan lawan yang mudah: AS Roma dan Catania. Sementara akhir pekan kemarin, mereka berhasil menahan imbang Lazio dengan skor 1-1 di Stadio Olimpico. Genoa pun kini menjadi favorit untuk terdegradasi mengingat mereka belum pernah meraih tiga angka penuh sejak Februari lalu, atau dalam 12 pertandingan terakhir. Ditambah lagi, posisi pelatih Genoa baru saja berganti: Alberto Malesani baru saja dipecat, dan posisinya kini digantikan oleh Gigi De Canio. Ini artinya, para pemain Genoa harus beradaptasi lagi dengan pelatih barunya tersebut untuk berjuang menghindari degradasi dalam lima giornata mendatang.
Jadi, apakah kita akan melihat Genoa melambaikan tangan pada Serie A di akhir musim nanti ? Atau akan tercipta kejutan ? Mari kita nantikan !
(Muhammad Rezky Agustyananto/supersoccer)