Awalnya, berat minimum untuk mesin generasi baru tersebut adalah 153 kilogram, sehingga dua tim tersebut sudah mempersiapkannya dengan baik. Tetapi, setelah pertemuan Grand Prix Commission pada bulan Desember lalu, keputusan berat minimum itu diubah karena ditingkatkan menjadi 157 kilogram, yang berarti harus ditambah 4 Kg.
Akibat perubahan tersebut, Honda dan Yamaha harus bergerak cepat untuk memenuhi standard itu, sehingga bisa diujicoba saat tes resmi pra-musim di Sepang, Malaysia, bulan lalu. Inilah yang sempat membuat juara dunia MotoGP 2007 dan 2011, Casey Stoner, memberikan kritikan.
“Ini membuat lebih frustrasi. Kami sudah memiliki motor yang dikembangkan, dan kemudian mereka memutuskan untuk mengubah regulasi. Jadi, kami harus menambah berat 4 Kg lagi pada motor,” ujar pebalap Repsol Honda tersebut.
“Ini sebuah kerugian bagi kami, karena motor sudah dikembangkan dengan sebuah spesifikasi berat sesuai keinginan. Tetapi sekarang, kami harus menambah berat lagi.
“Ini memberikan efek kepada motor. Itu bukanlah hal yang anda banyak perhatikan secara umum saat mengendarainya, tetapi cukup dirasakan di pertengahan tikungan. Kami harus mencoba untuk menyesuaikan lagi, dan mengatasi ini. Yang mengecewakan, keputusan ini dibikin begitu lambat.”
Bos HRC Shuhei Nakamoto mendukung kritikan Stoner selama uji coba resmi kedua pra-musim di Sepang, pekan lalu, di mana Honda kembali mendominasi karena Stoner dan Dani Pedrosa ada di peringkat 1-2. Kepada MCN, Nakamoto mengatakan bahwa dengan adanya hal yang baru, maka mereka harus memulainya dari nol.
“Ketika anda melakukan sesuatu yang berbeda, anda harus menguji keandalannya dari nol. Filosofi kami adalah melakukan tes minimum 2.000 kilometer, dan biayanya tidak murah. Saya sangat kecewa tentang hal ini.
“Kami melakukan tes di Valencia, dan setelah uji coba ini, tiba-tiba aturannya diubah dan ini tidak fair. Saya tidak tahu mengapa aturan diubah.”
Setali tiga uang, Yamaha pun merasakan hal yang sama. Rasa frustrasi itu dikatakan bos balapan senior mereka, Masahiko Nakajima, saat uji coba resmi pra-musim minggu lalu di Sepang.
“Secara pribadi saya begitu frustrasi mengenai keputusan Grand Prix Commission. Pada Desember, itu tidak mungkin. Kami sudah membuat sejumlah bagian untuk dipasangkan, dan beberapa suku cadang. Jadi, untuk membuat perubahan 4 Kg itu, tidak mungkin. Itu agak sulit. Bagi saya, itu bukan aturan teknis untuk sebuah alasan olahraga, dan saya sangat frustrasi tentang ini,” ujarnya kepada MCN.
Rumor di paddock mengarah ke Ducati, yang ditengarai sebagai pemicu perubahan aturan tersebut. Tim yang bermarkas di Bologna itu diduga terus menekan agar ada perubahan aturan untuk menaikkan berat minimum, karena Ducati baru Desmosedici GP12 lebih berat dari 153 Kg. Apalagi, ketika berat minimum dipastikan 157 Kg, Ducati belum memulai membangun spesifikasi Ducati baru, sehingga mereka tak menghabiskan banyak biaya.
Bos tim pabrik, Vittoriano Guareschi, mengatakan kepada MCN: “Ini adalah sebuah keputusan Dorna untuk memangkas biaya, tetapi bagi Ducati, ini lebih mudah untuk mengadaptasi motor, karena ketika aturan itu diubah, kami baru memulai membangun moitor.
“Jadi bagi kami, itu lebih mudah untuk menaikkan berat mesin sebanyak 4 Kg. Tentu saja mereka (motor Jepang) sudah menyelesaikan motornya dan bagi mereka, itu tidak mudah untuk meningkatkan berat mesin. Tetapi kami tidak ambil bagian dalam keputusan ini. Motor kami baru saja dimulai untuk dibangun, dan mesin-mesin yang lain sudah siap. Kami tidak meminta tentang ini.”
5
Baca Berita Lainnya :