"Ini pertandingan di Eropa, semua pemain ingin turun karena ini adalah Liga Champions, sebuah kompetisi yang ingin dimainkan semua orang. Persiapannya berbeda, tipe sepakbola yang berbeda," ucap sang manajer, Andre Villa-Boas di The Sun.
Melihat ucapannya, pria asal Portugal itu optimistis bakal meraih hasil bagus di kandang Napoli. Masalahnya, I Partenopei sedang bagus-bagusnya. Tim besutan Walter Mazzarri itu baru kalah sekali dalam sembilan laga terakhir di Seri A. Dalam rentetan pertandingan itu, Napoli sukses mengalahkan Fiorentina 3-0 dan meredam AC Milan 0-0 di San Siro.
Kekalahan atas Napoli akan membuat posisi Villas-Boas benar-benar dalam ancaman. Santer beredar Roman Abramovic sudah gerah dengan minimnya daya saing John Terry cs dan kini sudah menyiapkan sosok pelatih pengganti. "Itu akan jadi tantangan yang besar. Semua orang tahu apa yang Napoli lakukan di fase grup, yang membuat Manchester City terdepak. Tapi saya pikir kami punya kesempatan," tuntas dia.
Semangat juang tinggi disebut Villas-Boas jadi modal besar Napoli berkompetisi di Eropa. Di samping itu, secara teknik kemampuan Partenopei juga diwaspadai terkait kehadiran 'Three Tenor'. Tentu saja, 'Three Tenor' yang dimaksud di sini adalah Marek Hamsik, Edinson Cavani dan Ezequiel Lavezzi. Ketiganya menjadi pilar utama Napoli dalam dua musim terakhir, dan berhasil menjadikan klub itu sebagai penantang juara di Seri A dan kuda hitam di Liga Champions.
Di musim ini saja pada kompetisi Serie A, ketiganya sudah menyumbang 26 gol. Itu setara dengan 63,4% dari total gol Partenopei. Untuk urusan assist, Cavani menyumbang satu, Hamsik tujuh dan Lavezzi menambahkan tiga. Sementara di Liga Champions, dari 10 gol yang dibuat di fase grup, 'Three Tenor' total melesakkan enam gol. Sebuah catatan yang membuat Andre Villas-Boas layak merasa was was saat harus melawat ke San Paolo. (ic)
5