Duta Besar Republik Indonesia untuk Spanyol Ibu Adiyatwidi Adiwoso Asmadi di Kantor PSSI, mengatakan, program ini adalah perwujudkan dari penandatanganan kerjasama yang telah dilakukan antara pihak Real Madrid Foundation dan Kedutaan Besar RI di Madrid, 15Desember lalu. Menurutnya program ini bukan profit dan merupakan bagian dari social responsibility Real Madrid untuk membina anak-anak yang kurang beruntung berlatih sepakbola dengan tingkatan usia 7-18 tahun.
Sesuai dengan namanya, lanjut Adityawidi, sekolah ini dibangun di daerah-daerah yang bekas mengalami bencana alam atau daerah kumuh yang memiliki tingkat ekonomi masyarakat yang rendah. Selain itu, program ini juga bagian dari Yayasan Real Madrid untuk memerangi narkotika dan obat-obatan terlarang.
“Saat ini, Real Madrid telah membangun 193 sekolah sepakbola sosial di seluruh dunia. Bahkan di Kolombia, negara yang terkenal dengan kartel narkobanya, telah dibangun 30 SSS RMF. Bahkan di Timor Leste sudah ada tiga sekolah,” jelas Adityawidi.
Di Indonesia, RMF menggandeng penyelenggara Liga Pendidikan Indonesia (LPI). Sebagai langkah pertama pembangunan tujuh SSS RMF itu akan digelar pelatihan dan kurikulum bagi para pelatih di Indonesia dalam kegiatan Training of Trainer (TOT) yang langsung diberikan oleh instruktur dari Real Madrid Foundation di Universitas Negeri Yogyakarta, 28 Februari – 3 Maret.
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin mendukung penuh program ini. Menurutnya, program ini bagian untuk menjaga hubungan baik dengan Real Madrid. Disamping itu, program ini juga sangat penting untuk transfer ilmu bagi para pelatih yang akan dibina lebih dulu oleh instruktur dari Real Madrid.
Menurut Faisal, Ketua Yayasan Pengembangan Sosial Olahraga Indonesia (YPSOI) sebagai pemegang mandat pendirian SSS RMF di Indonesia, pihaknya menargetkan sampai 2016 sekolah ini bisa berdiri di setiap provinsi.
“Kami sudah mendapat garansi dukungan dari pemerintah daerah. Ini yang memudahkan terealisasinya program ini. Yang pasti kami juga sudah mendapat dukungan fasilitas, paling tidak untuk tujuh kota yang pertama dulu,” jelas Faisal.
5
