Sayangnya saat harus mengamankan hasil sempurna, Ranieri dihadapkan pada masalah pelik. Playmaker Wesley Sneijder masih ngambek terkait keputusan sang pelatih menariknya selepas turun minum saat bersua Lecce. Sneijder diganti oleh Ricardo ’Ricky’ Alvarez. Meskipun tidak mampu menghindarkan timnya dari kekalahan performa Alvarez membuat permainan Inter lebih baik. Menambah murka Sneijder, Ranieri blak-blakan kepada media tentang tanggapannya akan penampilan sang pemain selama ini. Pelatih yang menggantikan Giam Piero Gasperini tersebut dengan terbuka mengaku lebih suka menurunkan Alvarez dibandingkan Sneijder.
Bila menganalisis penampilan Sneijder dalam setahun terakhir, pemain berusia 27 tahun ini mengalami penurunan. Skill, visi, serta teknik Sneijder mampu dimaksimalkan Jose Mourinho ketika bertugas di I Nerazzurri, julukan Inter. Namun setelah Mourinho hengkang, pelatih-pelatih yang bertugas di Giuseppe Meazza gagal mengeksplorasi kemampuan eks bintang Real Madrid itu. Di bawah komando Rafael Benitez, Sneijder bermain nyaris seperti penyerang daripada seorang trequartista.
Di tangan Gasperini, pemain kelahiran Utrecht itu ditugaskan sebagai sayap dalam skema 3-4-3. Tenaga Sneijder banyak terbuang dan umpan tidak maksimal. Alhasil, penampilan Sneijder melempem. Ranieri yang setia pada pakem 4-4-2 juga tidak membuat aksi Sneijder menawan. Kala itu The Thinker beralasan tugasnya adalah membawa Inter memetik kemenangan dengan formasi dan pemain mana pun.
Sial bagi Sneijder, Alvarez mampu menerjemahkan keinginan Ranieri di lapangan. Pemain Argentina ini beroperasi di sektor kiri. Dia mendukung serangan dengan bergerilya di belakang penyerang. Alvarez juga dengan sangat cepat bisa turun ke area pertahanan membantu Cristian Chivu dkk. Karena itu, tak heran ketika Sneijder tampil buruk saat bersua Lecce, Ranieri mengganti 4-3-1-2 dengan 4-4-2 dengan memasukkan Alvarez.
Mantan Pelatih Juventus tersebut meminta masalah Sneijder tidak dibuat besar oleh media. Saat ini pasukannya butuh konsentrasi agar mampu menekuk Palermo. Inter yang saat ini duduk di peringkat ke-5, tertinggal tiga angka dari Udinese yang berada di grid terakhir zona Liga Champions.
Selain bakal mendapat dukungan dari Interisti, Inter Milan juga diuntungkan dengan data statistik yang ada. Walau kalah dalam pertemuan terakhirnya dengan Palermo pada awal musim ini, namun sebelum itu di 10 pertandingan terakhirnya Palermo tak pernah menang sekalipun, bahkan mereka kalah 6 kali dan imbang 4 kali.
Head to Head Inter Milan vs Palermo : 12 Sep 2011 : Palermo vs Inter Milan 4-3 (Serie A) 30 Mei 2011 : Inter Milan vs Palermo 3-1 (Coppa Italia) 30 Jan 2011 : Inter Milan vs Palermo 3-2 (Serie A) 19 Sep 2010 : Palermo vs Inter Milan 1-2 (Serie A) 21 Mar 2010 : Palermo vs Inter Milan 1-1 (Serie A) Lima Pertandingan Terakhir Inter Milan : 29 Jan 2012 : Lecce vs Inter Milan 1-0 (Serie A) 26 Jan 2012 : Napoli vs Inter Milan 2-0 (Coppa Italia) 23 Jan 2012 : Inter Milan vs Lazio 2-1 (Serie A) 20 Jan 2012 : Inter Milan vs Genoa 2-1 (Serie A) 16 Jan 2012 : AC Milan vs Inter Milan 0-1 (Serie A) Lima Pertandingan Terakhir Palermo : 29 Jan 2012 : Palermo vs Novara 2-0 (Serie A) 22 Jan 2012 : Palermo vs Genoa 5-3 (Serie A) 15 Jan 2012 : Chievo vs Palermo 1-0 (Serie A) 09 Jan 2012 : Palermo vs Napoli 1-3 (Serie A) 22 Des 2011 : Novara vs Palermo 2-2 (Serie A)Prediksi Susunan Pemain Starting XI :
Inter Milan : Julio Cesar - Maicon, Lucio, Samuel, Nagatomo, Zanetti, Motta, Cambiasso, Sneijder; Milito, Pazzini.
Palermo : Viviano - Pisano, Silvestre, Mantovani, Balzaretti, Migliaccio, Donati, Barreto, Ilicic, Miccoli, Budan.
PREDIKSI MENANG : Home : 65% --- Draw : 25% --- Away : 10%
PREDIKSI SKOR : Inter Milan 2 - 0 Palermo
Rating 5 5
