Bahkan, sebagai klub yang suporternya dituduh melakukan perbuatan rasis kepada sejumlah punggawa Man City, manajemen Porto memastikan kejadian memalukan tersebut tidak ada dan tidak akan pernah ada. Menanggapi tuduhan itu, Porto menyebut para pemain Man City salah paham. Menurut juru bicara Porto, Rui Cerqueira, nyanyian yang didengar di Estadio do Dragao pada leg pertama bukan bunyi suara kera. Menurut Cerqueira, itu adalah panggilan kepada pemain Porto dan Man City.
"Fans kami tidak rasis. Mereka memanggil pemain menggunakan nyanyian-nyanyian khusus. Misalnya saat memanggil Hulk, mereka akan meneriakkan Hulk...Hulk...Hulk.... Mereka juga mengidolai (Sergio) Aguero dengan memanggil Kun...Kun...Kun.... Mungkin suara itulah yang disalah-artikan menjadi kata-kata rasial," ujar Cerqueira memberi penjelasan kepada sejumlah media Inggris, dilansir The Daily Mail.
Lebih lanjut, Cerqueira menyatakan bahwa Porto mengaku sangat bangga mempunyai skuad multiras. Pasalnya, pemain-pemain Porto berasal dari banyak negara di Eropa, Amerika dan Afrika. Cerqueira juga memastikan pada pertandingan pertama tidak ada keluhan dari pengawas pertandingan UEFA. Mereka tidak melakukan teguran atau menghentikan pertandingan saat suara-suara yang dimaksud terdengar berkali-kali.
"Apa yang biasa kami sampaikan tidak ada yang berhubungan dengan masalah ras. Selama ini para pendukung selalu meneriakkan kata-kata itu. Dan sejauh ini pula baru Man City yang mengeluh. Tim-tim lawan ataupun wasit tidak pernah mempermasalahkannya. Saya tidak tahu kenapa. Mungkin mereka trauma dengan hal-hal seperti itu," pungkas Cerqueira. (alimansyah)
5