Ramalan suku Maya itu terus dibicarakan. Apalagi kemudian ada film 2012 besutan sutradara Roland Emmerich dan dibintangi John Cusack, Amanda Peet, dan Danny Glover. Bagi yang nonton beberapa kali film 2012 ini acungan jempol buat special effect-nya. Kalo cerita ntar dulu deh.
Apakah 2012 memang beneran kiamat ? Sudah pasti ! Tidak diragukan lagi. Bagi yang membantah, tentu dipertanyakan lagi pengetahuan dan pemahamam sepak bola. Loh, apa-apaan neh ?
Lah beneran 2012 memang kiamat ! Tidak percaya ! Manchester United mengalami "kiamat besar". Mana ada finalis Liga Champions musim lalu, lantas ngos-ngosan di musim berikutnya ! Terus tersingkir lantaran cuman berada di peringkat tiga, padahal isinya cemen-cemen semua. Benfica, FC Basel, dan Otelul Galati.
Okelah Benfica agak sepadan. FC Basel ? Wah ini sih klub cupu. Otelul ? Lah, namanya aja baru denger ! Malah The Red Devils keok dalam pertandingan pamungkas oleh Basel sekaligus membawa tim Swiss itu ke babak 16 besar.
The Red Devils nggak lagi nakutin, "setan" nggak serem beneran. Para pemain dan manajer Sir Alex Ferguson tentu tidak percaya kalau suratan takdir begitu kejam dengan mereka. Mosok mesti berlaga di Liga Europa ? Kasta nomor dua ? Waduh, sepertinya buat para penggila "Setan Merah" itu hina dina sekali !
Nggak hanya itu, The Red Devils kalah 1-6 oleh tetangganya Manchester City justru di Old Trafford. Pada Natal 2011 kemarin, klasemen sementara masih ditempati oleh The Citizens, "tetangga yang berisik" itu. Terakhir mereka dikalahkan Blackburn Rovers, tim yang sedang megap-megap di zona degradasi. Nah, inilah "kiamat" yang tengah terjadi di kubu Manchester United pada 2012 ini.
Beringsut dikit, nggak usah jauh-jauh. Manchester City juga mengalami "kiamat sedang". Ambisi meraih trofi sudah kesampaian ketika mengalahkan Stoke City 1-0 di final Piala FA musim lalu. Gol semata wayang Yaya Toure sudah cukup. Gelar ini juga penuntasan dahaga setelah puasa panjang sekali selama 35 tahun!
Lantas berkompetisi di turnamen elite Liga Champions juga sudah terwujud. The Citizens masuk empat besar dan berlaga di Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Tapi sebagai "anak baru", The Citizens tentu saja sedikit demam panggung. Alih-alih menembus babak selanjutnya, Manchester City cukup puas menempati peringkat tiga. Bayern Munich terlalu perkasa, sementara Napoli membuat kejutan dalam kembalinya tim Serie A Italia itu ke Liga Champions.
Tentu ini tamparan keras untuk ambisi besar Manchester City yang ingin menjadi kekuatan utama Eropa. Ya, baru pertama kali, harap maklum aja. Tetapi setidaknya asa kembali ke Liga Champions musim depan tetap terbuka, lah wong The Citizens berada di puncak klasemen pada Natal. Peluang juara dengan mengenyahkan juara bertahan Manchester United tetap ada.
Valencia nggak lagi jadi Batman ! Lah, Los Che alias "si kampret" ini malah kedodoran di Liga Champions. Valencia terseok-seok di turnamen ini, meski di La Liga Primera masih oke. Setidaknya di bawah Real Madrid dan FC Barcelona masih terhormat kok!
Gigitan kampret tidak lagi berbisa. Valencia pun hanya berlaga di Liga Europa. Ya, ini "kiamat kecil" deh. Ya, maklumi saja sejak David Villa, Juan Mata, dan David Silva pergi maka Valencia pun loyo, lemah, lunglai, letih, lesu. Halah!
Villarreal malah lebih ajaib. "Kapal Selam Kuning" julukannya. El Submarino Amarillo, bahasa Spanyolnya. Kenapa begitu? Villarreal ibarat kapal selam, bukan pempek Palembang loh, lantaran suka mengalahkan tim-tim besar di Spanyol dan Eropa. Kapal selam kan bisa menenggelamkan kapal perang lawan yang berada di permukaan.
Sekarang ? Villarreal benar-benar menjadi kapal selam betulan. Villarreal tidak pernah menang di Liga Champions, terpuruk di papan bawah La Liga. "Kapal Selam Kuning" memang tenggelam sungguhan! Ya, ini "kiamat sedang" deh pada 2012 ini.
Sejumlah tim mengalami penurunan prestasi secara tajam. Tengok bagaimana Ajax Amsterdam yang bikin sakit kepala setelah juara Eredivisie. Ajax identik dengan total football. Klub ini menjadi pionir permainan sepak bola indah ini. Tetapi justru Barcelona dengan total football plus tiki taka-nya yang mendominasi Spanyol, Eropa, dan dunia.
Inter Milan pasca kepergian Jose Mourinho masih sempoyongan. Semua pelatih mulai dari Rafael Benitez dan Gian Piero Gasperini gagal total. Leonardo dan Claudio Ranieri agak mendingan deh ! Ranieri yang sekarang menjadi nakhoda diharapkan bisa mengangkat lagi prestasi Inter.
By the way, tahun 2012 ini memang beneran kiamat kan ? Ah, jangan terlalu serius. "Kiamat" seperti inilah yang dialami sejumlah klub Eropa. Hal yang membuat para kepala pelatih atau manajer mumet, pening, dan pusing.
(Dodiek Adyttya Dwiwanto)