Tiga wakil Italia, yaitu Napoli, AC Milan dan Inter Milan yang melaju dari fase grup adalah bukti. Dengan tiga wakil tersebut, tim Serie A berhasil menyingkirkan kekuasaan kontestan asal Liga Primer Inggris yang setiap musim selalu mengirimkan tiga sampai empat wakil di babak ini. Sekarang semua sihir yang dimiliki klub dari Negeri Ratu Elizabeth II itu mulai punah. Musim ini, Liga Primer hanya diwakili Arsenal dan Chelsea.
Bahkan salah satu tim terbaik mereka, Manchester United (MU), gagal melangkah ke fase gugur setelah takluk 1-2 di tangan FC Basel. Ini jelas menjadi sebuah pukulan besar bagi tim besutan Sir Alex Ferguson itu. Apalagi penampilan mereka musim lalu sangat fantastis. Dengan status sebagai runner-up, tidak lolos ke babak 16 besar jelas sesuatu yang sangat menyakitkan.
Kemudian kegagalan MU juga diikuti rival satu kota mereka, Manchester City (Man City). Klub yang ditukangi Roberto Mancini itu hanya finish di tempat ketiga klasemen Grup A dengan 10 poin. Mereka berselisih satu angka dengan Napoli yang menjadi runner-up. Penampilan klub berjuluk The Citizens itu masih kalah jika dibandingkan Napoli. Meski diisi banyak pemain hebat, rupanya Napoli jauh lebih kuat.
Yang paling mengagumkan, mereka sama sekali tidak mau menyerah kepada Man City. Pada leg pertama pertemuan mereka, Partenopei, menahan imbang Man City dengan skor 1-1. Lalu di leg kedua, giliran Napoli yang berjaya di kandangnya dengan mengalahkan The Citizens 2-1.
Kesuksesan Partenopei ini mengundang decak kagum Carlo Ancelotti. Mantan pelatih Chelsea itu mengungkapkan kehebatan anak asuh Walter Mazzarri ini. Padahal, bergabung di Grup A bersama Bayern Muenchen, Man City dan Villarreal bukanlah tugas yang mudah. Tiga klub tersebut memiliki reputasi yang sangat baik.
”Napoli layak menjadi sorotan. Mereka mendapatkan halangan besar selama di grup. Tapi mereka akhirnya mampu membuktikan diri bahwa mereka layak lolos ke babak 16 besar,” ungkap Ancelotti di laman resmi UEFA.
Napoli adalah tdmpat yang sangat menarik. Orang-orang di sana memperlihatkan gairah besar bagi timnya. Dua puluh tahun silam, mereka memiliki pemain terbaik di dunia, Diego Maradona. Namun setelah Maradona hijrah ke Sevilla, Napoli mengalami penurunan.
”Dahulu Napoli sempat berjaya bersama Maradona. Tapi Napoli yang sekarang justru jauh lebih baik. Mereka berhasil menunjukkan permainan yang mengagumkan dengan dukungan dari fans yang fantastis,” tandas Ancelotti.
Sementara duo Milan juga patut diwaspadai. Jam terbang mereka di Liga Champions menjadi ancaman bagi tim lain yang akan berjumpa dengan mereka di babak 16 besar. Terlebih Milan sedang jadi perbincangan serius sejumlah klub soal kualitas mereka yang kembali membaik. (ramona)