Pihak berwenang memperoleh momentum untuk melakukan penyelidikan lebih luas, termasuk ke pertandingan Serie A, setelah mantan kapten klub Atalanta, Cristiano Doni, dan mantan pemain belakang klub Piacenza, Carlo Gervasoni, kepada penyidik, mengakui tidak hanya beberapa pertandingan (pada Liga Serie B Italia) yang terindikasi terjadi pengaturan hasil pertandingan. Namun, lebih luas, beberapa pertandingan Liga Serie A Italia juga terindikasi hal yang sama.
Kantor berita Italia, ANSA, pada edisi Rabu (28/12/2011), mengutip pengakuan Gervasoni kepada pihak berwenang bahwa kelompok judi dari Kroasia mengatur hasil pertandingan pada kompetisi Serie A dan Serie B Italia dengan menggunakan dana dari lingkaran kelompok judi Asia.
Gervasoni menyebutkan, beberapa laga Serie A Italia yang diindikasikan diatur oleh kelompok Kroasia dan Asia adalah Palermo-Bari (2-1), Lecce-Lazio (2-4), dan Lazio-Genoa (4-1).
Akibat pengakuan ini, beberapa klub Serie A Italia, seperti Lecce, Chievo Verona, Atalanta, dan Lazio, berada dalam posisi sulit. Bahkan, para pemain yang diduga mengetahui skandal ini sudah mulai menjalani pemeriksaan.
Media Italia menyebutkan, penyerang Chievo, Sergio Pellissier, dan penyerang Lecce, Daniele Corvia, telah menjalani serangkaian pemeriksaan terkait dengan kelompok ini.
Selain menangkap Cristiano Doni, Luigi Sartor, dan Alesandro Zamperini pada tahap pertama, pihak berwenang juga telah menangkap mantan penyerang Lazio, Beppe Signori, atas dugaan keterlibatan yang sama.
Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) juga memberikan apresiasi kepada pengungkap kasus ini, Simone Farina, dengan memanggil pemain bertahan klub Serie B, Gubbio, ini bergabung dengan tim nasional Italia.*Farina akan bergabung dengan timnas Italia menghadapi timnas Amerika Serikat pada pertandingan persahabatan pada Februari mendatang.
Manajer timnas Italia, Cesare Prandelli, mengatakan, seluruh pihak harus mendukung tindakan Farina mengungkap skandal tersebut. Bergabungnya Farina ke dalam timnas, menurut Prandelli, sebagai dukungan pemain bertahan berusia 29 tahun ini bahwa dirinya tidak sendirian dalam mengungkap kebobrokan kompetisi sepak bola Italia.